Membahas masalah korupsi dan uang di negara ini memang nggak akan ada habisnya. Kali ini datang dari Walikota Bekasi, Rahmat Effendi, terkena OTT KPK.
Padahal, hanya selang sehari sebelumnya, ia menjadi salah satu headline pemberitaan karena anggaran untuk karangan bunga di bawah otoritasnya, mencapai biaya hingga Rp 1,1 M.
Bagaimana anggaran karangan bunga bisa sedemikian bengkak dan tiba-tiba sang penyelenggara daerah ditangkap oleh KPK?
Bang Pepen, sapaan khas Rahmat Effendi, menjelaskan bahwa pengadaan sebanyak itu adalah karena ia mendapat undangan dari banyak pihak hampir setiap hari. Bahkan dalam sehari ada beberapa undangan. Karena tidak mungkin menghadiri semuanya, maka perlu karangan bunga sebagai itikad menjalin hubungan baik dengan masyarakat.
Warganet pun jadi melakukan analisis karena anggaran seperti itu dianggap tetap tidak masuk akal. Ada yang berhitung bahwa dalam sehari saja, budget karangan bunga sudah 3 juta rupiah. Ada pula yang berkomentar bahwa bila Bang Pepen yang diundang, maka sebaiknya pakai duit sendiri. Banyak yang beranggapan uang sebanyak itu lebih baik bila berdaya guna ke masyarakat fakir miskin atau yang lebih membutuhkan.
Saat ini status kasusnya masih dalam penyelidikan, tapi beberapa bukti anggaran yang berkaitan dengan sejumlah uang serta jual beli jabatan telah dikantongi. Bersama dengan Bang Pepen, ada 11 orang ASN Pemkot Bekasi yang ikut ditangkap.
Penangkapan itu sejatinya bukan semata karena ada pemberitaan tentang karangan bunga bernilai fantastis. Melainkan dugaan korupsi berupa penerimaan janji, lelang jabatan dan pengadaan barang atau jasa. Menurut Firli Bahuri, Ketua KPK, nantinya informasi yang penting diketahui akan dibuka ke publik setelah selesai penyelidikan. Ia juga menyayangkan korupsi seperti ini terjadi oleh seorang kepala daerah.
BACA JUGA: Sisi Lain Edy Tansil: Koruptor di RI Tapi Dianggap Sebagai Dermawan Kaya Raya Oleh Cina
OTT KPK mestinya memang menjadi hal yang bikin nyali koruptor ciut. Sayangnya, setiap tahun masih banyak kasus yang dipanen oleh komisi anti-rasuah ini.
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…