Trending

Telan Ribuan Korban Jiwa hingga Hotel Runtuh, Pakistan Umumkan Darurat Banjir Internasional

Pemerintah Pakistan mengumumkan keadaan darurat banjir yang melanda negaranya, pada Jumat (26/08/2022). Banjir ini telah berlangsung sejak pertengah bulan Juni lalu. Sebagian besar wilayah di Provinsi Balochistan dan Sindh Selatan terendam banjir, kondisi ini sama buruknya seperti yang terjadi di tahun 2010 lalu.

Tak hanya menelan korban jiwa, banjir yang sudah berlangsung sejak berbulan-bulan ini juga berdampak pada kerugian material. Ada banyak rumah dan bangunan yang hancur tersapu air. Berikut ulasan lengkapnya dari Boombastis.

Penyebab terjadinya banjir di Pakistan

Banjir yang melanda Pakistan ini disebabkan oleh banyak faktor, yang paling berperan adalah curah hujan yang mengerikan. Saat ini, Pakistan sedang mengalami siklus monsoon ke-8, padahal biasanya negara ini hanya memiliki 3-4 monsoon (siklus hujan). Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Federal untuk Perubahan Iklim, Sherry Rehman.

Banjir Pakistan [sumber gambar]
Melansir tempo.co, ada dua provinsi yang paling parah terkena dampak banjir Pakistan, yaitu Balochistan dan Sindh. Dua daerah ini, masing-masing telah menerima 298 milimeter dan 689 milimeter hujan tahun ini, atau sekitar 400 persen lebih banyak dari rata-rata 30 tahun.

Umumkan darurat banjir dan meminta bantuan internasional

Kurang lebih ada 33 juta warga yang terdampak banjir. Pemerintah Pakistan mengumumkan darurat banjir dan meminta bantuan Internasional untuk menanggulangi banjir tersebut. Dari pemerintah sendiri telah melakukan berbagai macam bantuan untuk warga yang terdampak, mulai dari menurunkan SWAT dan juga DIR yang bertugas melakukan evakuasi. Namun, hal ini tampaknya masih tidak begitu membantu.

Banjir di Pakistan [sumber gambar]
Saat ini, korban jiwa yang meninggal karena terdampak banjir telah melewati angka 1.000 orang, termasuk kurang lebih 343 anak-anak. Korban ini merupakan kalkulasi keseluruhan dari bulan Juni lalu. Salah satu penduduk dari desa terpencil di Sindh mengatakan bahwa dia tidak pernah meninggalkan desanya, termasuk saat banjir besar di tahun 2010 lalu. Namun, kali ini perempuan bernama Shahani ini harus meninggalkan desanya. Ia juga harus kehilangan putranya yang berusia 17 tahun. Shahani kemudian menemukan putranya sudah meninggal dunia pada Jumat pagi.

Ribuan warga harus kehilangan rumah dan huniannya

Tak hanya ribuan jiwa orang yang meninggal, banjir ini juga menyebabkan kerugian dalam jumlah yang tak terhingga banyaknya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana Pakistan (NDMA) mengatakan lebih dari dua juta hektar tanaman budidaya musnah, 3.451 kilometer jalan hancur, dan 149 jembatan hanyut. Selain itu, ada banyak warga yang harus kehilangan hunian dan tempat tinggalnya, kurang lebih satu juta rumah yang hancur.

Ribuan orang kehilangan rumah [sumber gambar]
Pemerintah mengatakan bahwa mereka membutuhkan bantuan internasional telah mengerahkan militer untuk menangani apa yang disebut sebagai “bencana skala epik”. Tak hanya kehilangan rumah hunian, saat ini persediaan makanan juga terbatas, mulai dari tomat, kacang polong, sayuran dan bawang, serta beberapa bahan makanan lain juga menipis stoknya.

Hotel yang runtuh tersapu air akibat banjir

Di sela-sela hebohnya berita banjir yang melanda Pakistan ini, masyarakat dikejutkan dengan sebuah hotel yang runtuh karena terkena terjangan banjir. Hotel ini berlokasi di Lembah Swat. Penduduk sekitar memberikan kesaksian bahwa sebelumnya hotel tersebut telah tergenang oleh air sehari sebelumnya. Para tamu yang ada di hotel tersebut sudah dievakuasi.

Petugas yang mengevakuasi juga memberikan peringatan kepada penduduk yang berada di sekitar Sungai Swat untuk mengungsi dan meninggalkan rumah mereka. Alhasil, beredar video bahwa hotel tersebut runtuh terkena terjangan air.

BACA JUGA: 10 Potret Banjir Bandang di Korea Selatan Akibat Hujan Terlebat Selama 115 Tahun Terakhir

Saat ini, warga Pakistan membutuhkan banyak bantuan. Karena, terhitung dari pertengahan Juni lalu, jumlah korban terus bertambah. Saat ini, pemerintah tak hanya menerjunkan bantuan dari tim militer negara saja, tetapi juga meminta bantuan Internasional.

Share
Published by
Ayu

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago