Sepulang dari tempatnya bekerja di sebuah hotel bintang lima di Madras, India Selatan, Narayan Krishna melihat hal yang mengubah hidupnya untuk selamanya. Dia melihat seorang pria tua memakan kotorannya sendiri. Hal itu membuat Narayanan mempertanyakan kembali tujuan hidupnya.
Sejak itu, Narayanan memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya sebagai Chef, menolak tawaran kerja ke Switzerland dan memutuskan untuk memberi makan para tunawisma di Madras setiap harinya. Tidak hanya memberi makan, dia juga memandikan, memotong rambut dan memberi pakaian layak pada orang-orang tidak mampu tersebut. Kemuliaan hatinya itu membuat Narayanan Krishna mendapat gelar satu dari sepuluh pahlawan dunia versi CNN pada tahun 2002.
Narayanan Krisna adalah seorang Brahmin, kasta tertinggi dalam aturan sosial India Selatan. Seharusnya, dia tidak diperbolehkan “menyentuh” orang-orang yang memiliki kasta lebih rendah dari dia. Namun Narayanan menolak sistem tersebut dan memutuskan melayani orang-orang tidak mampu dan mendirikan yayasan bernama Narayanan Trust.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…