Salah satu produk PT Pindad (persero) berupa kendaraan taktis (rantis) bernama Maung, saat ini tengah menjadi sorotan setelah dijajal oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beberapa waktu ke belakang. Selain melihat secara langsung, hal tersebut merupakan upaya dari Kementrian Pertahanan (Kemenhan), untuk belanja produk alutsista buatan dalam negeri.
Pindad sendiri dikenal sebagai salah satu BUMN yang memproduksi peralatan militer seperi senjata, kendaraan tempur, hingga amunisi. Keberadaan Maung di atas, merupakan salah satu dari sekian jenis transportasi 4×4 yang dibuat oleh Pindad. Seperti beberapa jenis kendaraan di bawah ini, sosoknya yagn gahar juga tak kalah sangarnya dari Maung.
Sesuai dengan namanya, Komodo 4×4 Missile Launcher difungsikan sebagai kendaraan yang dibekali kemampuan untuk meluncurkan rudal Mistral. Penumpangnya berjumlah 4 awak yang dilengkapi peralatan intercom set sebagai alat komunikasi personel saat bertugas. Kendaraan taktis yang mengusung transmisi manual ini digunakan sebagai pertahanan udara oleh TNI AD.
Seperti APC 6×6 pada umumnya, Sanca 4×4 yang beroda empat ini merupakan kendaraan angkut personel atau armoured personel carrier (APC), yang dilengkapi ketahanan terhadap ledakan ranjau seberat 8kg dari bawah. Ini artinya, APC yang sanggup membawa 12 personel ini sudah memenuhi ketahanan ledakan STANAG Level 3. Body mobil juga sanggup menahan terjangan peluru kaliber 5.56 dengan beban kendaraan keseluruhan sebesar 15,4 ton.
Berbeda dengan varian Komodo lainnya, kendaraan satu ini difungsikan untuk misi pengintaian. Berbekal mesin diesel 215 HP dengan Turbo Charger Intercooler. Komodo 4×4 Recon yang mampu menampung 4 kru ini mampu bergerak cepat sesuai tugasnya. Untuk memudahkan kinerja personel yang bertugas, kendaraan taktis ini dilengkapi Thermal Vision untuk berkendara di kegelapan.
Desain kokoh dengan penambahan pipa tubular di bagian bumper yang dirancang khusus, membuat Komodo 4×4 Battering Ram terlihat gagah. Sesuai dengan namanya, kendaraan taktis satu ini mampu menghantam target (ramming) dengan bagian depannya. Untuk keamanan 8 personel di dalamnya, jaring-jaring besi dipasang di bagian kaca sebagai pelindung. Mesinnya sendiri berkekuatan 215 HP yang memiliki daya jelajah 450 kilometer.
Selain untuk keperluan militer, Maung juga akan dijual ke khalayak umum sebagai versi sipilnya. Perangkat seperti mounting senjata kaliber 7,62 mm, konsol SS2-V4, dan perlengkapan pertempuran tidak disertakan dalam Maung untuk konsumen masyarakat biasa. Menurut Direktur Utama Pindad Abraham Mose menjelaskan, harga versi sipil dari Maung kurang lebih dibanderol sebesar Rp400 juta – Rp500 juta.
BACA JUGA: Turangga 4X4 APC, Kendaraan Tempur Taktis Dalam Negeri yang Menjadi Kebanggaan Indonesia
Bangga rasanya jika Indonesia mampu merancang alutsista berupa kendaraan 4×4 seperti yang diuraikan di atas. Terlebih dengan adanya pemesanan yang dilakukan oleh Kemenhan di atas, harapannya tentu memacu Pindad maupun perusahaan lainnya agar terus berinovasi. Terutama soal alutsista dan teknologi militer modern lainnya. Hebat ya Sahabat Boombastis.
Patah hati tampaknya tengah dialami para fans juara ketiga Indonesian Idol musim ke-8 sekaligus vokalis…
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…