Warga yang menjelaskan kronologi dan jenazah Ngartiyan [Sumber gambar]
Ajal setiap orang sudah ditentukan bahkan sejak mereka dalam alam rahim ibu. Kematian ini memang hal misterius yang pasti dialami oleh setiap orang tanpa terkecuali, caranya pun masing-masing akan berbeda.
Tiga hari yang lalu (16/11) di Dusun Plembon, Desa Banjarejo, Kecamatan Sukodadi Lamongan, Jawa Timur dihebohkan dengan kabar meninggalnya seorang khotib, Ngartiyan saat sedang menyampaikan khotbah salat Jum’at. Merujuk kepada hadits riwayat Al-Tirmidzi, no. 1043, orang yang meninggal di hari ini termasuk dalam hamba yang istimewa karena bebas dari azab siksa kubur. Kembali lagi ke sosok Ngartiyan, beginilah kronologi meninggalnya berdasarkan penuturan jamaah salat Jum’at.
Kabar tentang meninggalnya Ngartiyan (56) cepat tersebar karena ia wafat tidak seperti orang kebanyakan. Sosok yang kesehariannya menjual bakso ini wafat saat sedang naik mimbar khotib ketika salat Jum’at. Disebut dijemput ajal dalam husnul khotimah, banyak warga yang memberi kesaksian terkait pribadi Ngartiyan saat masih hidup.
Pada Jum’at lalu (16/11) Ngartiyan bertugas sebagai khotib sebelum salat Jum’at dilaksanakan. Ia baru saja menyampaikan khotbah pertama sebelum akhirnya jatuh pingsan dan dilarikan ke rumah sakit. Ketika kejadian berlangsung, para jamaah merasa ada kejanggalan karena Ngartiyan tak melanjutkan khotbah kedua-nya. Beberapa dari mereka bergegas untuk melihat keadaan sang khotib yang sudah lemas di belakang mimbar. Ia kemudian dibawa ke RS Soegiri.
Kejadian seperti yang dialami sosok Ngartiyan ini bukanlah yang pertama. Ada banyak orang yang menghembuskan napas terakhir ketika sedang khusyuk beribadah kepada Sang Maha Kuasa. Pada Februari 2018 lalu kejadian serupa juga pernah terjadi. Khotib bernama Ustaz Kholik Sufyan meninggal sedang mengisi khutbah Jumat di Masjid Al Falah, Jurang Mangu, Tangerang. Peristiwa ini sempat terekam video CCTV, awalnya, sang khotib menunduk, kemudian rebah ke belakang.
Beberapa jamaah tampak menolong dan membawanya ke RS Premier Bibtaro. Namun, saat tiba di rumah sakit, ia sudah tak bernyawa lagi. Hal yang sama juga pernah terjadi di Sulawesi Selatan. H. Mustafa Kanan tiba-tiba terjatuh sesaat setelah menyelesaikan khotbah kedua-nya. Sempat dilarikan ke Rumah Sakit terdekat tapi nyawanya tidak tertolong lagi.
BACA JUGA: 4 Fakta Tentang Kematian di Hari Jumat yang Banyak Diimpikan Para Muslim
Ajal setiap orang memang tak ada yang tau, ia bisa datang kapan saja dan di mana saja. Kematian para khotib di atas bisa dikategorikan sebagai bentuk husnul khotimah karena dalam keadaan sedang ibadah kepada Allah. Wafatnya di hari Jum’at pun menurut riwayat membuat sang jenazah bebas siksa kubur. Semoga kelak kita semua dimatikan dalam keadaan baik, ya, Sahabat. Wallahua’lam.
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…
Babak baru perjuangan Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong dalam menghadapi putusan majelis hakim dalam…
Di media sosialnya setiap minggu selalu pamer mampu lari 5 kilometer, tapi saat di kantor…
Satuan Pemadam Kebakaran (Damkar) bagaikan pelita di dalam kegelapan. Selalu yang terdepan dalam mendengarkan dan…