Olahraga

Mereka yang Berpulang ke Rumah Tuhan di Tengah Pesta Demokrasi 2019

Pemilihan Umum atau kerap dikenal Pemilu kini tengah sampai penghujung hajatannya. Seperti yang lalu-lalu, ajang tersebut tahun ini juga tergolong panas. Di mana ada banyak perdebatan antar beberapa calon mengenai beberapa hal. Mulai dari indikasi kecurangan, tidak setuju penghitungan cepat, sampai belum-belum sudah deklarasi kemenangan. Meski begitu, Pemilu 2019 juga tulisan hal unik dan kisah pilu.

Khusus untuk hal terakhir tersebut, nestapa yang dimaksud adalah munculnya beberapa cerita petugas meninggal dalam Pesta Demokrasi itu. Dan sedihnya lagi, kabarnya Pemilu 2019 ini. Hal tersebut menjadi yang terbanyak di bandingkan hajatan tersebut sebelumnya. Menurut Waketum MUI Zainut Tauhid Sa’adi sekurangnya ada 31 petugas KPPS gugur dalam Pemilihan Umum tahun ini. Kinerja berat dan faktor penyakit bawaan menjadi dua hal sering jadi penyebabnya. Berikut beberapa petugas yang punya kisah kelam itu.

Brigjen Syaiful Zachri, salah satu Polisi yang meninggal di Pemilu 2019

Brigjen Syaiful Zachri yang telah gugur [Sumber Gambar]
Dari sekian banyak aparatur penegak hukum yang terlibat dalam hajatan besar bangsa ini, agaknya Brigjen Syaiful Zachri menjadi salah satu sosok yang gugur di hajatan ini. Di mana, saat bertugas dalam Pemilu Serentak 2019 ini, ia harus rela meninggalkan keluarganya untuk selamanya. Dilansir Boombastis dari Detik.com, Brigjen Syaiful Zachri berpulang ke rumah tuhan setelah lakukan pengamanan Pemilu di Pulau Kelor NTT. Kabarnya sesak napas setelah lakukan perjalanan ke bukit menjadi salah satu penyebabnya.

Pengawas TPS, M Jamaludin harus tinggalkan keluarga untuk selamanya

Ilustrasi pengawas meninggal [Sumber Gambar]
Masih terkait mereka berpulang di Pemilu 2019, Muhammad Jamaludin juga menjadi orang terlibat dalam acara besar Indonesia ini yang meninggal. Pengawas TPS di Desa Cibodas, Kecamatan Rumpin ini gugur pada 21 April setelah dirawat Rumah Sakit Medika Dramaga. Usut punya usut, kekelahan menjadi salah satu yang menyebabkan dirinya harus rela meninggalkan keluarga dan kerabat untuk selama-lamanya. Selain hal tersebut, wilayah Bogor juga catatkan lebih dari 6 panitia hajatan politik Indonesia ini, yang harus rela dirawat di Rumah Sakit.

Ketua PPS di Manado berpulang ke rumah tuhan pasca Pemilu 2019

Ketua PPS di Manado tengah sudah berpulang [Sumber Gambar]
Tidak berhenti di sosok tadi saja, Ketua Panitia Kecamatan a.k.a PPS di Manado juga gugur di tengah-tengah pesta Demokrasi ini. Dikutip dari Kumparan.com, ketua PPS bernama Feny Assa berpulang ke rumah tuhan, pasca bertugas untuk mengawal proses perhitungan rekapitulasi tingkat Kecamatan Wenang, yang baru dimulai pada Minggu 21/4/2019. Menurut Komisioner KPU Manado, Abdul Gaffur Subaer dengan menghormati kinerja mereka selama Pesta Demokrasi tahun 2019 ini, mereka yang meninggal akan penghargaan dan santunan sebagai bentuk apresiasi.

Demi jalankan tugas ketua KPPS di Bogor meninggal dunia

Ilustrasi KPPS di Bogor [Sumber gambar]
Selain nama-nama tadi ketua KPPS di salah satu wilayah Bogor yakni Jaenal, juga harus rela menerima takdir meninggal di saat bertugas. Dan sedihnya lagi, pria sudah berkepala lima itu, berpulang untuk selamanya di hari H pencoblosan. Dari desas-desus yang ditangkap oleh penulis ketua KPPS ini gugur setelah dua hari tidak tidur untuk menjalankan kewajibannya do Pemilu 2019. Jaenal sendiri dalam hari-harinya bekerja sebagai Pendidik di Sekolahan Dasar Negeri Sukaharja 01.

BACA JUGA: Tidak Kalah dengan 2014, 5 TPS di Pemilu 2019 Ini Juga Punya Konsep Unik dan Menarik

Kalau berkaca dari kejadian-kejadian ini tadi, agaknya orang yang berkoar tentang perhitungan kurang cepat sampai meremehkan kerja mereka memang perlu di tampar. Pasalnya, mereka yang berpulang ini adalah bukti, kalau para panitia dan orang terlibat di Pemilu 2019 ini bekerja dengan 100% tenaga untuk hasilkan pesta demokrasi terbaik. Mari bersama kita mendoakan mereka yang telah berpulang.

Share
Published by
Galih

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago