Categories: Trending

8 Kriteria Jadi Menantu Idaman Khas Mertua Indonesia

Ngomongin jodoh memang kadang menyesakkan dada. Karena berjodoh itu bukan urusan sederhana. Ada juga yang terhalang restu orang tua, karena tidak mampu memenuhi kriteria sebagai menantu idaman.

Orang Indonesia punya banyak keunikan dalam mencari menantu. Tampan-mapan-beriman kadang-kadang masih belum culup. Ada beberapa syarat dan kriteria khusus yang diberikan sebelum mereka memberikan restu. Di antaranya adalah yang berikut ini.

1. Seagama

Di Indonesia ada lima agama besar yang diakui. Banyak mertua lebih suka dengan menantu yang punya latar belakang agama sama dengan anak mereka. Selain prosesnya nanti lebih mudah, banyak mertua yang suka dengan menantu soleh solehah atau punya ilmu agama yang baik.

Seagama [imagesource]
Ilmu agama yang berjalan harmonis dengan perilaku calon menantu, semakin memudahkan diperolehnya restu.

2. Jangan dengan Suku A, Suku B dst.

Selain agama, Indonesia punya banyak sekali suku asli dengan sifat bawaan masing-masing. Inilah yang membuat Indonesia unik, tapi juga menimbulkan sedikit stereotipe. Termasuk dalam menentukan menantu.

Jangan Sama Suku A, Suku B dst [imagesource]
Beberapa mertua lebih suka punya menantu yang masih satu suku, satu marga dan kalau bisa satu negara. Ada yang agak keberatan kalau anaknya menikah dengan lain suku, karena mungkin termakan stereotipe kalau dari suku A itu begini, suku B begitu dan sebagainya.

3. Sudah Bekerja

Biasanya syarat seperti ini banyak diajukan pada calon menantu laki-laki. “Sudah bekerja? Kerjanya apa? Kerja di mana?”

Sudah Bekerja [imagesource]
Sebab ada anggapan kalau calon menantu belum bekerja, anak dan istrinya nanti mau diberi makan apa? Sementara itu buat calon menantu perempuan kadang malah sebaliknya. Wanita yang jadi ibu rumah tangga seringkali lebih disukai daripada yang bekerja, meski tidak semuanya.

4. Kalau Bisa ‘PNS’ (atau BUMN)

Salah satu kriteria menantu idaman adalah bekerja sebagai PNS, atau juga BUMN. Alasannya adalah karena PNS dan pegawai BUMN memiliki kemapanan yang terjamin sampai pensiun. Ada juga yang suka dengan menantu dokter, insinyur, polisi atau tentara.

Kalau Bisa ‘PNS’ (atau BUMN) [imagesource]
Anehnya, saat sang calon menantu punya usaha sendiri, kadang-kadang calon mertua agak sangsi. Padahal banyak wirausaha sukses di jaman sekarang.

5. Bibit Bebet Bobot

Bibit, bebet dan bobot adalah salah satu kebiasaan calon mertua di Jawa dalam melihat calon menantunya. Mungkin jaman sekarang sudah agak memudar. Tapi, masih ada yang mempertahankan kriteria seperti ini.

Kebiasaan orang Jawa mencari mantu, lewat bibit, bebet dan bobot [Image Source]
Dari mana ia berasal, pergaulan dan keluarganya, serta bagaimana kualitas pribadi seorang menantu sangat dipertimbangkan. Memang tidak ada menantu sempurna, tapi kalau kita pandai merebut hati mertua, maka tidak sulit lah untuk menghalalkan putri kesayangannya atau dihalalkan putra kebanggannya.

6. Punya Banyak Warisan dan Pundi-Pundi

Selain pekerjaan, kalau kita punya tabungan dan aset lain yang bisa jadi simpanan di masa depan, tentu bisa membuat orang tua lega menyerahkan anaknya. Terutama nih, orang tua dari pihak wanita.

Warisan dan simpanan hartanya banyak [Image Source]
Tapi, ini bukan tentang harta semata. Seorang pria yang memiliki simpanan harta untuk masa depan, menunjukkan pola pikir yang jauh ke depan. Sehingga ia bisa menghidupi istri dan anak, bahkan mungkin sampai punya cucu nanti.

7. Suka Anak Kecil (dan Makna Tersirat di Baliknya)

Calon menantu, baik itu laki-laki atau perempuan, sebaiknya suka anak kecil. Karena ada misi tersembunyi dari para orang tua atau mertua yang rindu ingin menimang cucu.

Mertua kebelet nimang cucu [Image Source]
Cucu ini nantinya akan jadi kesayangan banget bagi kakek dan nenek. Kalau kita nggak suka anak kecil, camer bisa berpikir kalau calon menantunya jangan-jangan tidak ingin memiliki anak atau tidak bisa merawat anak. Ouch…

8. Tunggangannya Keren

Bukan cuma anaknya, orang tuanya juga suka kalau tau bakal mantunya punya tunggangan keren. Tunggangan ini bukan cuma kedaraan pribadi semata, ada makna yang mendalam di baliknya.

Tunggangannya Keren [imagesource]
Tunggangan memiliki nilai prestis dan menunjukkan status sosial atau kemapanan. Kendaraannya apa, merknya apa, sampai plat warnanya apa, itu juga bisa jadi faktor yang menambah mudah keluarnya restu orang tua.

Ulasan di atas hanya merupakan gambaran dari apa yang sering terjadi di Indonesia. Meski restu orang tua berpengaruh, tetap saja pada akhirnya jodoh di tangan Tuhan. Dan menantu yang baik, akan membuktikan pada dirinya sendiri, pasangannya dan mertua, bahwa mereka tidak akan menyesal memilih kita sebagai menantu idaman.

Share
Published by
Orchid

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago