Skripsi. Satu kata banyak makna, untuk kalian yang tengah menjalaninya. Ada senang, sedih, semangat, dan derita. Ada banyak hal yang terjadi dalam proses pengerjaannya. Salah satunya adalah bimbingan ke dosen pembimbing.
Seperti Skripsi itu sendiri, bimbingan ke dosen pembimbing juga punya hal-hal yang butuh perjuangan dan kesabaran ekstra menjalaninya. Nah, boombastis udah bikin rangkuman apa aja yang terjadi di balik hubungan mahasiswa yang musti bimbingan dengan dosen pembimbing skripsinya. Let’s check this out!
Urutan pertama ini rasanya udah jadi santapan wajib mahasiswa saat bimbingan skripsi deh. Cara bimbingan tiap dosen juga beda-beda Guys. Ada yang cuma menunjukkan tulisan lewat laptop, dikirim via email, ada juga yang masih pakai cara kuno dengan bimbingan dalam bentuk print out.
Nah, cara yang terakhir ini sering bikin dompet bocor. Soalnya kita bakal butuh keluarin banyak uang buat beli kertas bimbingan. Tuh kan, skripsi itu nggak murah! Apalagi kalau dosen pembimbing kita mencorat coret lembar demi lembar bimbingan kita dengan cara brutal. Rasanya hancur tuh hati kita lihat jerih payah kita mengetik sebanyak itu, dicoret gede banget!
Menanti dosen yang sedang tidak berada di ruangannya. Entah karena beliaunya sedang mengajar atau ada urusan di luar kampus. Lalu saat sang dosen datang dan kita setorkan berkas bimbingan kita, beliau jawabnya “Tinggal saja dulu di meja, minggu depan silahkan diambil”. Gimana Sob, pernah mengalaminya nggak?
Ada lagi nih yang bikin sebel yaitu jika dosen berpesan “Tinggalkan berkasnya di meja dan ambil seminggu lagi”. Tapi saat sepekan kemudian kita menagihnya, jawabnya jadi begini… “Oh, iya besok saja ya diambil, masih belum saya koreksi” Nahlo, gimana tuh?
Mungkin sebagian dari kita udah pernah ngrasain tuh, cuma gara –gara kurang sopan dikit udah diusir sebelum memulai bimbingan. Atau gara-gara nggak bisa jelasin apa yang kita tulis, lembar bimbingan kita dilempar dengan kasar dihadapan kita. Sakit dan down banget pasti!
Padahal sebenarnya dosen yang kita anggap killer ini kadang punya maksud baik loh. Mereka nggak cuma asal membimbing, tapi juga mendidik. Mereka ingin mahasiswa bimbingannya jadi pribadi yang sopan dan santun. Selain itu mereka juga ingin mengajarkan kedisiplinan dan sikap kritis. Hanya saja caranya yang keras bikin kita benci sama dia. Betul nggak Guys?
Nggak sedikit mahasiswa yang langsung ninggalin skripsinya gara-gara perkara satu ini. Bimbingan bab 1, bab 2, dan bab 3 udah di ACC dan dianggap tak ada masalah. Tapi saat kita bimbingan bab 4, eh beliau minta bab 3 atau bab 2 atau bab 1-nya dirombak ulang. Gimana nggak jatuh tuh semangat!
Ada lagi nih yang dosennya ngajak main teka teki. Saat bimbingan hari ini, beliau bilang benar. Nah, besoknya di bagian yang sama bilangnya salah. “Maksud ibu itu apa sih sebenarnya?”
Pasti ada yang ngalami hal ini kan! Dosen pertama mintanya di bagian A ditambahkan ‘abcd’, tapi dosen kedua minta di bagian itu tak usah diberi ‘abcd’. Terus gimana tuh? Nurutin pacar kita aja kadang udah bikin pusing, lha ini malah dua orang dosen pembimbing yang mintanya berseberangan, apa nggak tambah pusing tuh??
Itu nggak apa kalau pada akhirnya kita bisa menanganinya atau salah satu dari beliau ada yang ngalah setelah kita kasih penjelasan. Kalau di salah satu atau salah duanya malah benci sama kita gimana coba? Bisa nggak kelar-kelar tuh skripsi!!
Boleh dibilang ini adalah mahasiswa bimbingan paling ngenes. Gimana tidak, dosen pembimbing kita nggak pernah memantau apa yang kita kerjakan. Tak pernah tanya skripsi kita udah sampai bab berapa, atau metode yang kita gunakan udah benar atau tidak. Biasanya sih karena sang dosen lagi sibuk banget.
Nah, ada lagi nih yang kalau kita bimbingan, jarang dikoreksi secara detail tapi langsung ACC aja. Dapat dosen pembimbing yang seperti ini, memang bikin kita nyaman. Padahal tanpa sadar biasanya kita akan kelimpungan di akhir perjuangan skripsi. Pasalnya kita nggak benar-benar tahu mana yang benar dan mana yang salah.
Itu tadi sobat, hal-hal yang sering dialami oleh mahasiswa yang tengah berjuang mengerjakan skripsi. Bagaimanapun sikap dosen pembimbing kalian, terima beliau apa adanya, ikuti perintahnya, serta tetap sabar dan lapang dada saat menghadapi beliau. Dengan begitu kemungkinan besar skripsi kalian lancar dan kalian cepat lulus. Cemunguut!!
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…
Misteri masih menyelimuti kematian seorang ibu muda di Gresik bernama Wardatun Toyyibah. Perempuan berusia 28…