Membangun sebuah kota itu menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Mulai dari bangunannya hingga infrastruktur seperti saluran air dan listrik juga harus ditata dengan baik agar kota tersebut bisa berjalan dan ditinggali.
Dengan biaya yang begitu besar, ternyata ada juga beberapa negara yang membuat kota palsu. Mereka membuat kota seperti aslinya namun tidak digunakan sebagai tempat tinggal sama sekali.
Korea Utara mengklaim bahwa Kijong-Dong atau secara harfiah berarti “Desa Damai”, adalah sebuah kota yang ditinggali oleh 200 keluarga modern. Tapi menurut pengamatan yang dilakukan dari seberang perbatasan menunjukkan bahwa kota kecil yang dibangun pada tahun 1950 itu benar-benar kosong tidak berpenghuni.
Demi menunjukkan superioritasnya, Korea Utara juga mendirikan sebuah menara tiang bendera setinggi 160 meter yang menjadikannya menara tertinggi keempat di dunia.
Pada tahun 1953, Militer Amerika membangun kota palsu di lokasi uji coba, Nevada. Kota ini dibangun untuk mengukur ledakan dan efek suhu akibat ledakan nuklir seberat 16 kiloton di daerah perkotaan Amerika. Uji coba yang diberi nama “Operation Doorstep” ini membangun 2 rumah kayu, 50 mobil, dan 8 tempat perlindungan dari bom.
Stasiun riset Mars di Kutub Utara adalah sebuah simulasi habitat atau tempat tinggal planet Mars. Stasiun ini didirikan di pulau Devon, Kanada, Kutub Utara. Bangunan yang dibangun tahun 2000 ini tujuannya adalah untuk mengetes peralatan, struktur, dan protokol bagi koloni manusia di Mars suatu saat nanti.
Tahun 2007, pemerintah Tiongkok membangun sebuah kota dengan pagar pembatas berkapasitas 10 ribu penduduk di Tianducheng. Kota ini dibuat dengan mencontoh kota Paris dan bahkan dilengkapi dengan menara Eiffel palsu setinggi 108 meter di pusatnya. Kota ini sekarang mulai ditinggalkan begitu saja sama seperti kota “tiruan” lain yang ada di berbagai tempat di negara tersebut.
Di Fort A.P. Hill Virginia, berdiri sebuah kompleks militer seluas 1,2 kilometer persegi. Kota palsu senilai 90,1 milyar dollar tersebut dibangun sebagai fasilitas latihan yang meniru lingkungan kota yang kompleks sesungguhnya.
Itulah tadi sebagian kota palsu yang ada di dunia. Jika tujuannya untuk riset atau latihan militer, membangun sebuah tiruan kota memang bisa jadi hal cukup dimaklumi. Tapi, kalau tujuannya hanya untuk memamerkan kepada pihak lain, rasanya sia-sia sekali. Daripada uang sebanyak itu hanya digunakan untuk membangun kota yang akhirnya tidak dihuni atau digunakan, bukankah lebih baik dialokasikan untuk hal lain yang lebih bermanfaat bagi rakyatnya?
Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…
Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…
Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…
Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…
Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mega proyek yang penuh tanda…
Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…