Kisah Panji Galuh
Kita lebih banyak mengenal Romeo dan Juliet sebagai salah satu ikon percintaan dari dua orang yang penuh perjuangan. Hubungan antara kedua belah pihak harus terkendala masalah keluarga yang saling benci. Akhirnya, keduanya tidak bisa menyatu untuk selama-lamanya. Kisah lain dari Romeo dan Juliet ternyata hadir di Tiongkok. Ada kisah tentang Sampek dan Ingtay yang harus terpisah dengan masalah yang nyaris sama.
Di Indonesia, kisah percintaan yang melibatkan dua kubu saling bermusuhan ternyata ada. Di zaman kerajaan Nusantara, drama percintaan yang sangat pelik ini terjadi. Kisah ala Romeo dan Juliet di zaman kerajaan Nusantara ini dialami oleh Panji dan Galuh yang akhirnya jadi ikon dari Kota Kediri. Berikut kisah dari dua sosok yang mencinta ini.
Kisah antara Panji dan Galuh terjadi setelah kerajaan besar yang dibangun oleh Airlangga terpecah menjadi dua. Sebelum turun tahta, Airlangga memberikan kekuasaan kepada Dewi Kilisuci. Menerima jabatan yang besar itu, dia menolak dan memilih menjadi seorang pertapa saja. Jabatan yang dimiliki diberikan kepada dua adiknya yang bernama Lembu Amiluhur dan Lembu Amerdadu yang akhirnya memecah kerajaan ini menjadi dua.
Setelah berjalan lama, para pemimpin dari dua kerajaan ini memiliki putra dan putri. Dari pihak kerajaan Jenggala hadir Raden Inu Kertapati dan saudaranya. Sedangkan dari Penjalu hadir Galuh Candra Kirana (Sekartaji) dan saudara tirinya bernama Galuh Ajeng. Untuk tetap mempererat tali persatuan antara dua saudara, Galuh Candra Kirana dijodohkan dengan Raden Inu Kertapati yang sudah menaruh hati padanya sejak lama.
Mengetahui Galuh Candra Kirana sedih setelah ibunya meninggal, Raden Inu Kertapati membuat boneka. Dia membuat dua, satu untuk Galuh Candra Kirana dan satu untuk Galuh Ajeng. Boneka yang dibuat oleh Raden Inu Kertapati terbuat dari emas tapi dibungkus kain biasa dan perak tapi dibungkus sutera. Melihat hal ini Galuh Ajeng memilih boneka dengan bungkus sutera karena berharap dalamnya akan ikut mahal.
Setelah Galuh Candra Kirana diusir dari kerajaan, perjodohan tetap dijalankan antara Raden Inu Kertapati dengan Galuh Ajeng. Mengetahui hal ini, Galuh Candra Kirana diminta menyamar menjadi pengamen untuk datang ke Kerajaan Jenggala. Dengan penyamaran ini, dia berharap untuk bisa bertemu dengan Raden Inu Kertapati meski namanya sudah diganti menjadi Panji Semirang.
Inilah kisah tentang Panji Galuh yang merupakan Romeo dan Juliet ala Kerajaan Nusantara di masa lalu. Meski ditentang dan harus melepas status ningratnya, kedua insan ini mampu hidup bahagia hingga akhirnya hayatnya.
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…