Konflik bersenjata di masa lalu antara pihak Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), banyak menyisakan cerita duka. Salah satunya adalah kematian Ersa Siregar yang merupakan reporter senior RCTI. Menurut laman tirto.id, ia meregang nyawa dalam kontak senjata antara pihak TNI dan GAM.
Saat kejadian nahas tersebut, ia tengah berada di antara desingan peluru yang diletupkan dari moncong senjata kedua belah pihak yang bertikai. Sebelumnya, Ersa yang tengah meliput konflik di wilayah berbahaya itu, telah diculik oleh sekelompok orang yang merupakan anggota GAM. Kisahnya bermula saat mobil yang ditumpanginya dicegat kawanan bersenjata.
Titik terang mulai menemui para sandera setelah Rahmatsyah, sang sopir dibebaskan pada 17 Desember 2003. Pihak TNI dan rekan-rekan Ersa pun optimis kawan-kawannya juga bisa dibebaskan. Laman tirto.id menyebutkan, pihak GAM berjanji menyerahkan langsung 4 tawanan lainnya pada 27 Desember 2003 dengan syarat gencatan senjata selama 2 hari. Sayang, pihak TNI menginginkan agar para sandera diletakkan di satu tempat. Berlainan dengan kehendak GAM yang ingin menyerahkannya secara langsung.
BACA JUGA: Mengenang Udin, Sosok Wartawan yang Kematiannya Masih Berselimut Misteri Hingga Saat Ini
Konflik memang bisa membuat siapa saja yang terlibat di dalamnya, ikut menjadi korban. Walaupun statusnya sebagai pihak sipil non-kombatan yang tak bersenjata. Kisah tragis Ersa Siregar di atas, menjadi sebuah renungan bagi kita. Bahwa setiap pekerjaan, pasti memiliki resiko masing-masing. Termasuk profesi jurnalis di wilayah konflik.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…