in

Ketika Rossi Tularkan Kemampuannya, Beginilah Kehebatan Anak Didiknya di MotoGP

Buah tidak jauh dari pohonnya, agaknya menjadi sebuah pepatah yang tepat untuk menggambarkan bagaimana capaian hebat anak didik Valentino Rossi di pagelaran balap Moto GP 2018. Kendati tidak semua menjadi terbaik (baca:juara), tapi bakat mereka yang digembleng di VR46 Riders Academy menunjukkan progress yang baik. Malahan bila konsisten bisa menjadi pembalap yang melanjutkan kiprah hebat Rossi di ajang ini.

Tercatat ada 10 anak didik The Doctor yang menghiasi sejumlah balapan di musim ini. Mereka tersebar di berbagai kelas, mulai MotoGP (para raja), Moto2, dan Moto 3. Melansir laman Motorsport.com, alumni academy VR 46 terdapat di kelas Moto3 dengan 5 pembalap. Sedangkan masing-masing satu dan empat pembalap di kelas lebih atasnya. Lantas siapa saja yang musim ini torehkan capaian hebat? Simak ulasan berikut ini.

Anak didiknya jadi pembalap muda terbaik di MotoGP

Franco Morbidelli Menang [Sumber Gambar]
Franco Morbidelli tentu bukan menjadi nama yang familiar di telinga kita. Bahkan dalam kelas MotoGP di musim ini ia masuk dalam kategori baru atau newbie. Hal baru di tahun ini ia naik kelas setelah beberapa waktu yang lalu berjibaku di Moto2. Meski jadi salah satu warna baru di kelas para raja, namun performa tergolong menjanjikan dengan sesekali mampu menebus sepuluh besar. Dan pada akhir ajang ini ia menduduki peringkat 15. Capaian tergolong bagus untuk pemula. Berkat penampilannya, pada tahun 2018 ia dianugerahi sebagai pembalap muda terbaik dengan mendapatkan gelar Rokie Of The Year. Awal bagus untuk perjalanan kariernya di dunia balap.

Juara Dunia Moto 2 adalah lulusan Academy VR46

Francesco Bagnaia [Sumber Gambar]
Masih terkait anak didik juara dunia MotoGP 7 kali itu, prestasi bagus juga ditorehkan lulus Academy VR46 lain yakni Francesco Bagnaia. Tergabung dengan tim Pramac Racing, pemuda 21 tahun ini mampu menunjukkan penampilan yang luar biasa. Banyak seri yang telah dimenangi, namun yang paling hebat kala namanya berhasil menjadi juara di kelas Moto 2. Bagnaia sendiri sukses menciptakan delapan kali kemenangan dan raih 13 kali podium. Gelar hebat ini mengantarkannya menjadi pembalap termuda ke empat Italia yang mampu menjadi juara dunia. Sebelumnya ada Valentino Rossi, Marco Melandri (20 tahun 74 hari), Rossi (20 tahun 250 hari) dan Marco Simoncelli (21 tahun 273 hari).

Menduduki poisi ketiga sebagai pembalap baru di Moto 3

Marco Bezzecchi nomor satu [Sumber Gambar]
Hasil positif lainnya juga ditorehkan oleh pembalap lulusan akademi tersebut di kelas Moto 3. Bergabung dengan PruestlGP , Marco Bezzecchi ini sukses menduduki posisi ketiga dengan perolehan poin 214 . Hasil positif yang membuat peralahan pemuda Italia ini mulai kebanjiran tawaran untuk naik kelas. Saat ini juga dikabarkan ia sudah berlabuh dengan Yamaha Tech 3 di kelas Moto 3. Melihat usia yang masih 20 tahun jalan untuk menjadi sosok yang lebih hebat lagi sangat terbuka lebar. Apalagi ia tercatat cepat beradaptasi ia mampu mengoptimalkan kemampuannya di dunia balap adu cepat tersebut.

BACA JUGA: Mengenal NSR 500, Motor Pertama Valentino Rossi yang Membuatnya Jadi Raja Sirkuit

Menyaksikan bagaimana unggulnya lulusan akademi VR 46, semakin membuktikan bagaimana produk seseorang yang ahli memang luar biasa. Dan besar kemungkinan kalau mereka terus konsisten bisa menjadi suksesor dari guru mereka Valentino Rossi. Berkaca dari hal itu kira-kira sobat Boombastis minat enggak nih masuk akademi Vale.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Cinta Segitiga Luna Maya-Reino Barack-Syahrini Makin Panas, Begini Klarifikasi dari Ketiganya Masing-masing

Jatuh Bangun Sodiq Monata, dari Berjualan Nasi Goreng Hingga Sukses Jadi Penyanyi Dangdut