Trending

Kasus 100 Wanita Thailand Dieksploitasi untuk ‘Pabrik Sel Telur’

Sudah saatnya untuk selalu waspada terhadap tawaran kerja yang menggiurkan. Seperti kisah tentang 100 wanita asal Thailand yang harus mengalami peristiwa tragis dalam hidup mereka.

Bukannya dapat pekerjaan yang layak, mereka malah dijadikan budak di (sebut saja) ‘peternakan manusia.’ Mereka dipaksa dan diambil sel telurnya untuk dijual di pasar gelap. Bagaimana kisahnya?

100 wanita Thailand diambil sel telurnya secara paksa

Dunia tak pernah berhenti bergetar. Tak hanya berita tentang perang, kini ada pula 100 wanita Thailand yang mengalami nasib sial setelah menjadi korban perdagangan manusia.

Kasus human trafficking ini akhirnya ketahuan oleh pihak berwajib negara Georgia. Dikutip dari Reuters, kepolisian saat ini mencoba membongkar jaringan perdagangan manusia yang secara spesifik mengambil sel telur para korban wanitanya oleh para mafia. Dalam prosesnya, sel telur dari 100 wanita Thailand tersebut dibawa ke Georgia. Dalihnya adalah untuk proses surogasi, atau ibu pengganti.

Dilakukan oleh sindikat asal China untuk dijual di pasar gelap

Berawal dari lolosnya tiga wanita asal Thailand dari cengkeraman mafia di akhir Januari lalu, akhirnya terbongkar praktik yang mengeksploitasi mereka secara sadis. Dari keterangan para korban, mereka sudah mengalami kemalangan ini selama setengah tahun!

Menurut pengakuan para korban yang berhasil lolos dari tempat penyekapan, mereka diberi hormon serta diperlakukan seperti ternak. Dicurigai bahwa para mafia tersebut dijalankan oleh kelompok asal China yang kemudian sel telurnya dijual di pasar gelap.

Dikelabui iming-iming lowongan kerja dengan gaji menggiurkan

Saat proses perekrutan, sindikat kriminal tersebut memasang lowongan pekerjaan yang dipasang di media sosial Facebook. Di situ ada iming-iming gaji sebesar 17.000 euro dengan penempatan kerja sebagai surrogate mother atau ibu pengganti bagi pasangan di Georgia yang sulit mendapatkan keturunan.

Dengan harapan memiliki masa depan yang lebih baik, para korban asal Thailand ini menempuh ribuan kilometer menuju Georgia pada bulan Agustus 2024 bersama sepuluh wanita lainnya. Di perjalanan itu mereka ditemani oleh seorang karyawan perempuan dengan biaya paspor dan perjalanan ditanggung oleh organisasi tersebut.

Disuntik hormon agar sel telur bisa diambil sebulan sekali

Ketika sampai di tujuan, mereka ditempatkan di empat rumah besar. Dalam konferensi pers, seorang korban menjelaskan bahwa sudah ada banyak wanita lain di sana (diperkirakan sekitar 100 orang).

Di situ mereka disuntik hormon yang merangsang indung telur yang kemudian diambil setiap sebulan sekali. Sang korban menjelaskan bahwa perlakuan yang mereka dapatkan sangat buruk sekali. Bahkan beberapa wanita tidak mendapatkan kompensasi apa pun setelah sel telurnya diambil.

Hanya bisa keluar kalau bayar uang tebusan

Tak hanya mendapat perlakuan yang tidak manusiawi, mereka pun juga kesulitan untuk kabur dari organisasi tersebut. Pasalnya, ada ancaman bahwa wanita-wanita tersebut harus membayar 2.000 euro atau sekitar 33 juta Rupiah sebagai uang tebusan.

Dibantu oleh Yayasan Pavena yang peduli pada anak-anak dan wanita Thailand, dan bekerja sama dengan Interpol, tiga korban akhirnya berhasil keluar dengan membayar uang tebusan. Namun masih banyak wanita yang tertahan dan diperlakukan seperti ternak oleh organisasi kriminal tersebut.

BACA JUGA: Kasus Kekerasan Anak Pemilik Toko Roti Sudah Sejak Oktober, Pelaku Kebal Hukum?

Saat ini, Interpol bersama pihak berwenang Thailand sedang melakukan penyelidikan sekaligus mencari celah untuk melakukan penyelamatan terhadap korban-korban perdagangan manusia yang diambil sel telurnya.

Share
Published by
Bayu Yulianto

Recent Posts

Gaduh Ritual Umi Cinta yang Janjikan Masuk Surga, Ini Pengakuan Pemiliknya

Dengan duit sejuta bisa masuk surga? Wah, siapa yang nggak mau? Lebih baik bayar demi…

3 days ago

Polemik ‘Merah Putih: One for All,’ Film Tema Nasionalisme yang Panen Hujatan

Biasanya, film bertema nasionalisme yang diputar di bioskop-bioskop Tanah Air akan mendapatkan respon positif hingga…

4 days ago

Pro Kontra Pernyataan Menkeu Sri Mulyani tentang Gaji Guru

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani sedang naik daun. Jadi perbincangan banyak orang gara-gara pernyataannya…

5 days ago

Kronologi Demo Pati, Tantangan Bupati Pada Rakyat Berujung Tuntutan Mundur dari Jabatan

Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%…

7 days ago

Kabar Duka, Mpok Alpa Meninggal Dunia setelah Diam-diam Berjuang Lawan Kanker

Kabar duka mengguncang dunia hiburan Indonesia. Salah satu wajah populer yang selalu mengundang gelak tawa,…

1 week ago

Sepak Terjang Kwik Kian Gie, Ahli Ekonomi dan Politikus yang Telah Tutup Usia

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…

2 weeks ago