Inspirasi

Karyawan Ini Resign Seketika Karena Bendera RI Dilecehkan, Gimana Nih Pemerintah?

Bendera adalah sebuah identitas yang sangat dihormati oleh suatu bangsa. Kedudukannya dianggap setara dan sama pentingnya dengan lambang negara yang digunakan. Namun, apa yang terjadi jika benda tersebut dilecehkan. Agaknya kita harus berkaca pada kasus yang menghebohkan berikut ini.

Dilansir dari planet.merdeka.com, seorang karyawan disebuah resort mewah untuk pariwisata di Raja Ampat, Papua, dikabarkan menulis surat pengunduran dirinya yang membuah heboh warganet. Bukan permohonannya untuk resign, melainkan penyebab mengapa ia memilih berhenti dari pekerjaannya tersebut.

Usut punya usut, alasan sang karyawan yang memilih keluar karena pemilik perushaan yang notabene adalah seorang warganegara Italia, dinilai telah melecehkan bendera merah putih Indonesia. Surat yang ditulis tangan di atas sebuah kertas tersebut, pertama kali diposting akun Twitter bernama Capres Abadi pada 24 Juli 2018. Terlihat, sang penulis merupakan seorang perempuan berusia 36 tahun yang bernama Siti Nurainun.

Surat pengunduran diri Siti Nurainun [sumber gambar]
Dua poin penting yang ditulis, merupakan alasan pengunduran dirinya dari perusahaan itu. Tampak jelas sekali, permasalahan yang dialami Siti sangat menyangkut harga diri dan martabat Bangsa Indonesia. Ia yang bekerja sebagai housekeeping, merasa terhina atas perlakuan kasar sang majikan.

Dilansir dari liputan6.com yang dikutip dari solopos.com, permasalahan awal bermula saat Siti berusaha memperingatkan majikannya agar memasang bendera merah putih. Sebelumnya, perusahaan di mana tempatnya bekerja sempat mendapat teguran dari Dinas Angkatan Laut Indonesia. Bukannya mematuhi, bosnya yang berkebangsaan Italia itu malah marah-marah tak karuan.

Screenshot curhatan Siti yang viral di dunia maya [sumber gambar]
Itu tidak penting. Dan untuk apa memasang bendera bodoh itu? Saya dari Italia jadi harus memasang bendera Italia,” ungkap si bos seperti dikutip pengguna akun Facebook Nur Ainun.

Sontak, Siti pun merasa sakit hati dan memilih untuk resign dari pekerjaannya. Bukan hanya masalah Bendera saja yang membuat dirinya tidak lagi betah bekerja. Perusahaan tersebut ternyata juga tidak memikirkan kesejahteraan para karyawannya. Hal ini sesuai dengan poin kedua yang ditulis oleh Siti. Di mana ia menuntut karena tidak adanya kontrak yang jelas dan jaminan BPJS.

Perusahaan tempat Siti bekerja [sumber gambar]
Memang, keberadaan sebuah bendera mungkin tampak remeh bagi mereka yang merasa tak memiliki “Jiwa Nasionalis”. Namun, alangkah baiknya jika tak usah menghina seandainya tak menyukai. Cukuplah hanya terjadi pada peristiwa di atas. Sebagai peringatan pada pemerintah. Bahwa masih ada bangsa asing yang semena-mena dan anak negeri yang bingung mencari nafkah di negeri ini.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Fakta Rosmini Pengemis Viral, Tinggal di Jalanan Belasan Tahun hingga Diduga ODGJ

Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…

1 day ago

4 Fakta Timnas Indonesia Masuk Semifinal, Larangan Nobar hingga Kalah dari Uzbekistan

Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…

2 days ago

Buat Video Penistaan Agama, Tiktoker Galih Loss Ditangkap

Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…

3 days ago

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

4 days ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

6 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

1 week ago