Tempat pengasingan bukan barang baru lagi bagi para pejuang Indonesia. Sudah menjadi hal yang lumrah, jika ada pejuang yang tiba-tiba diasingkan karena tindak tanduknya melawan penjajah. Namun tetap saja, pengasingan menjadi sebuah momok yang tak terelakkan.
Salah satu tempat pengasingan yang pernah ada di Indonesia adalah Boven Digoel. Pernahkan kamu mendengar nama tempat ini? Tempat pembuangan Boven Digoel terletak di tanah Papua bagian selatan. Lokasi tepatnya berada di hulu Sungai Digoel.
Banyak pejuang kita yang pernah diasingkan di sana. Salah satunya adalah Bung Hatta. Kabar menyebutkan, kehidupan di Boven Digoel ini begitu miris. Kurang lebih tak ada bedanya dari kamp konsentrasi yang ada di berbagai negara. Lalu, bagaimanakah kehidupan orang buangan ini di sana? Simak ulasan menarik berikut ini.
Kalau ingin mengunjungi Boven Digoel dari Merauke, jarak yang harus ditempuh adalah sejauh 410 km. Jauh banget kan? Ya, Boven Digoel memang masih terletak di dalam belantara. Untuk sampai di kamp pengasingan ini kita bisa naik kapal, tapi akan sangat memakan waktu yang lama yaitu seminggu.
Lokasi Boven Digoel yang berada di tengah hutan belantara sengaja dipilih oleh Belanda untuk membuang para pembangkang. Tercatat sekitar ribuan orang pernah dibuang ke sini. Beberapa tokoh terkenal tersebut termasuk Bung Hatta, Sutan Syahrir, dan Sayuti Melik. Lahan seluas 10 ribu hektar ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu Tanah Merah, Gudang Arang, dan Tanah Tinggi.
Para buangan di Boven Digoel nggak hidup seperti kita. Untuk bertahan hidup, mereka harus membangun rumah sendiri. Di sini mereka juga harus bekerja agar bisa mendapat jatah makanan. Kamp pembuangan Boven Digoel memang tidak dilindungi oleh tembok tinggi atau pagar kawat. Namun, bagi siapa saja yang mencoba kabur dari sini dipastikan akan meninggal karena diserang binatang buas atau ditangkap kembali oleh penjaga.
Meskipun tak ada praktik siksaan dan pembunuhan di Boven Digoel, tempat ini juga bisa disebut sebagai kamp konsentrasi a la Belanda. Manusia di sini disiksa dengan kesepian dan perasaan asing yang berkepanjangan. Pasti tersiksa sekali merasakan kesepian dalam rentang waktu yang lama.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…
Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…
Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…
Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…
Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…
Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…