Piala Tiger 1998 menjadi salah satu masa kelam untuk sepak bola Indonesia. Selain gagal berprestasi tahun tersebut, Timnas juga terlibat sebuah tindakan yang sangat dilaknat di olahraga ini yakni pengaturan skor atau lebih terkenal dengan sebutan sepak bola gajah. Berkat hal itu PSSI dan pemain yang terlibat dalam kongsi gelap itu pun langsung diberikan hukuman. Namun, nasib nahas agaknya lebih sangat dirasakan oleh Musryid Efendi dibanding induk organisasi bola tanah air itu.
Mantan pemain Persebaya yang melakukan gol bunuh diri tersebut dihukum tidak boleh berkecimpung di dunia kulit bundar internasional selama sisa hidupnya. Dari sinilah awal mula merosotnya karier sang pemain belakang tanggung tersebut. Tapi dari derita-derita yang didapatkannya tersebut, yang paling adalah hingga kini oknum atau dalang tindakan tersebut belum diketahui rimbanya. Kondisi yang pada akhirnya melandasi munculnya sebuah ucapan tentang prestasi bola nasional yang tidak akan juara apabila mafia tersebut tidak tertangkap.
Apa yang dialami Musryid Efendi lalu adalah salah satu penghambat perkembangan olahraga ini di tanah air. Apabila hal ini tidak diatasi, agaknya kita hanya bisa bermimpi Indonesia mampu menjadi juara di kompetisi sepak bola.
Dengan duit sejuta bisa masuk surga? Wah, siapa yang nggak mau? Lebih baik bayar demi…
Biasanya, film bertema nasionalisme yang diputar di bioskop-bioskop Tanah Air akan mendapatkan respon positif hingga…
Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani sedang naik daun. Jadi perbincangan banyak orang gara-gara pernyataannya…
Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%…
Kabar duka mengguncang dunia hiburan Indonesia. Salah satu wajah populer yang selalu mengundang gelak tawa,…
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…