Piala Tiger 1998 menjadi salah satu masa kelam untuk sepak bola Indonesia. Selain gagal berprestasi tahun tersebut, Timnas juga terlibat sebuah tindakan yang sangat dilaknat di olahraga ini yakni pengaturan skor atau lebih terkenal dengan sebutan sepak bola gajah. Berkat hal itu PSSI dan pemain yang terlibat dalam kongsi gelap itu pun langsung diberikan hukuman. Namun, nasib nahas agaknya lebih sangat dirasakan oleh Musryid Efendi dibanding induk organisasi bola tanah air itu.
Mantan pemain Persebaya yang melakukan gol bunuh diri tersebut dihukum tidak boleh berkecimpung di dunia kulit bundar internasional selama sisa hidupnya. Dari sinilah awal mula merosotnya karier sang pemain belakang tanggung tersebut. Tapi dari derita-derita yang didapatkannya tersebut, yang paling adalah hingga kini oknum atau dalang tindakan tersebut belum diketahui rimbanya. Kondisi yang pada akhirnya melandasi munculnya sebuah ucapan tentang prestasi bola nasional yang tidak akan juara apabila mafia tersebut tidak tertangkap.
Apa yang dialami Musryid Efendi lalu adalah salah satu penghambat perkembangan olahraga ini di tanah air. Apabila hal ini tidak diatasi, agaknya kita hanya bisa bermimpi Indonesia mampu menjadi juara di kompetisi sepak bola.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…