Trending

Sisi Lain Jet Tempur F-35 Milik AS, Canggih Tak Karuan namun Dianggap Produk Gagal

Siapapun pasti tak akan meragukan Amerika Serikat dalam membuat jet-jet tempur yang handal. Mulai dari era PD II seperti P-51 Mustang dan F4U Corsair, hingga yang terbaru sekelas F-22 Raptor dan F-35 Lightning, yang merupakan pesawat generasi ke-5 alias telah dilengkapi teknologi siluman (stealth).

Khusus untuk F-35, pesawat tersebut sempat menjadi sorotan belakangan ini. Meski diklaim merupakan jet tempur tercanggih pada saat ini, toh keberadaannya tak lepas dari kontroversi. Kerusakan sistem hingga dianggap produk gagal, sempat menghinggapi alutsista keluaran Lockheed Martin tersebut. Lantas, seperti apa kisahnya?

Jet tempur generasi 5 yang memiliki sederet teknologi canggih

Keberadaan F-35 sempat mengemuka setelah digunakan oleh Amerika Serikat untuk menakut-nakuti Iran saat keduanya dilanda konflik. Diketahui, jet temput buatan Lockheed Martin ini telah dilengkapi dengan teknologi siluman (stealth), dan sederet kemampuan lainnya. Di kancah perang modern, F-35 memiliki peranan penting bagi AS.

Ada beberapa varian yang dikeluarkan Lockheed Martin ketika memproduksi F-35, yakni F-35A, F-35B, dan F-35C. Di samping persenjataan, radar, dan peralatan sensor, masing-masing pesawat memiliki keunggulannya masing-masing, yakni mendarat secara vertikal, selayaknya helikopter (STOVL), sayap yang bisa dilipat, hingga kemampuan standar saat mendarat dan lepas landas (CTOL).

Dianggap sebagai produk gagal oleh pemerintah AS sendiri

Meski terlihat wah dengan segala kecanggihannya, F-35 tak luput dari sasaran kritik anggota parlemen Amerika Serikat. Selain termasuk program militer terbesar dan termahal sepanjang sejarah AS, jet tempur lansiran Lockheed Martin itu dianggap memiliki cacat dari segi desain.

Jet tempur canggih yang justru dianggap sebagai produk gagal [sumber gambar]
Belum lagi proses pengerjaannya yang juga dinilai sulit karena dilakukan bersamaan, seperti perancangan, pengujian, hingga produksi secara massal. Praktis, tak ada waktu melakukan evaluasi maupun perbaikan. Cap sebagai produk gagal pun mulai menyeruak dari pemerintah AS.

Jet tempur kebanggaan NATO yang ternyata memiliki banyak kekurangan

Salah satu sisi gelap lainnya yang dialami oleh F-35 adalah, ada 996 kekurangan dalam struktur jet tersebut setelah diaudit oleh Kantor Akuntabilitas Pemerintah (GAO) AS. Jet tempur kebanggaan NATO ini dianggap mampu membahayakan pilot karena hal tersebut. Kekurangan yang ada, kemudian masuk sebagai defisiensi “Kategori 1”.

Beberapa dari bahaya alias kekurangan tersebut adalah, sistem pasokan oksigen yang gagal pakai, sistem pengisian bahan bakar udara (air refueling) yang berpotensi untuk putus, sistem display elektronik pada helm yang tidak berfungsi dengan baik, hingga masalah pada kursi lontar yang dapat mengakibatkan cedera leher pada pilot.

BACA JUGA: Diminati Menhan Prabowo, Inilah Alasan Jet Dassault Rafalle Cocok untuk Jaga Langit RI

Dilansir dari News.okezone.com (13/07/2015), AS total mengeluarkan anggaran sebesar USD400 miliar (Rp5316 triliun) untuk mengembangkan F-35. Itu belum ditambah dengan biaya pengoperasiannya sebesar USD1,5 miliar (Rp19 triliun). Tak heran jika biaya tersebut dianggap sangat mahal oleh pemerintah AS, jika hanya untuk F-35 yang dianggap sebagai produk gagal.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Kronologi Demo Pati, Tantangan Bupati Pada Rakyat Berujung Tuntutan Mundur dari Jabatan

Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%…

18 hours ago

Kabar Duka, Mpok Alpa Meninggal Dunia setelah Diam-diam Berjuang Lawan Kanker

Kabar duka mengguncang dunia hiburan Indonesia. Salah satu wajah populer yang selalu mengundang gelak tawa,…

1 day ago

Sepak Terjang Kwik Kian Gie, Ahli Ekonomi dan Politikus yang Telah Tutup Usia

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…

2 weeks ago

Kontroversi Statemen Resmi Kepolisian tentang Penyebab Kematian Diplomat Muda RI

Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…

2 weeks ago

Tsunami Sapu Jepang Usai Gempa 8,7 yang Guncang Rusia, Sejumlah Negara Terdampak

Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…

2 weeks ago

Skandal Sister Hong, Pura-pura Jadi Wanita Demi Perdayai Kaum Pria dan Harta

Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…

2 weeks ago