Categories: Trending

7 Jenis Prostitusi yang Pernah Berkembang dan Menjadi Budaya di Dunia

Prostitusi ada sejak peradaban manusia berkembang dengan sangat pesat. Bisa dibilang, prostitusi adalah bisnis paling tua yang tak lekang oleh zaman. Bahkan di setiap negara dan generasi muncul jenis prostitusi untuk memenuhi kebutuhan sekelompok orang yang suka “jajan” di luar.

Berikut tujuh tipe prostitusi yang pernah berkembang dan menjadi budaya di dunia. Beberapa jenis prostitusi bahkan telah berumur ratusan hingga ribuan tahun. Penasaran seperti apa tipe prostitusi ini? Mari kita bahas bersama-sama.

1. Yong Chi

Yong Chi adalah kelompok prostitusi pertama yang muncul di China. Yong Chi terbentuk pada masa Raja Wu yang menguasai China 100 tahun sebelum masehi. Sang raja mengatakan pada anak buahnya untuk merekrut banyak wanita yang akan dibawa ke mana saja. Wanita ini akan mengiringi pasukan jika terjadi perang.

Yong Chi [image source]
Fungsinya sudah jelas, mereka dibayar untuk menghibur tentara. Biasanya tentara jauh dari keluarga, hingga untuk menyalurkan hasrat biologi membutuhkan seorang wanita. Raja Wu sangat paham jika masalah ini bisa memengaruhi semangat pasukannya dalam bertempur. Akhirnya sekelompok besar Yong Chi dibentuk untuk melancarkan segala urusan.

2. Devadasi

Devadasi adalah seorang wanita yang hidupnya didedikasikan untuk prostitusi di India. Hal ini dilakukan untuk penyembah salah satu dewa kesuburan bernama Yellamma. Orang tua yang memiliki anak gadis dengan umur cukup biasanya akan menjual keperawanan anaknya kepada orang yang mampu menawar dengan harga tinggi.

Devadasi [image source]
Setelah prosesi tawar ini selesai. Selamanya si anak gadis harus bekerja setiap malam untuk melayani tamu. Hal ini bukanlah tabu bagi pengikut aliran ini. Bahkan menjual anak dianggap sebagai berkah yang sangat besar. Praktik ini akhirnya dilarang oleh pemerintah India di tahun 1988. Meski demikian beberapa keluarga masih menerapkannya hingga sekarang.

3. Ianfu

Ianfu adalah salah satu jenis prostitusi yang pernah terjadi di masa lalu, terutama saat Jepang mulai melakukan invasi. Wanita ini direkrut oleh Jepang untuk digunakan oleh tentara-tentaranya di medan perang.

Ianfu [image source]
Selain direkrut, banyak juga wanita yang dipaksa untuk melakukan pekerjaan ini. Itu pun tidak dibayar dan membuat mereka mengalami penyakit kelamin. Ianfu adalah simbol kekejaman Jepang kepada wanita yang sampai sekarang masih diingat. Di Indonesia pun pernah ada Ianfu yang berjuang untuk mendapatkan keadilan.

4. Kagema

Kagema adalah tipe prostitusi tua di Jepang. Di masa lalu banyak sekali pria yang berprofesi sebagai Kagema ini setelah melakukan pertunjukan kabuki. Biasanya orang yang menjadi kagema adalah merak yang mendapat peran wanita dalam pertunjukan kabuki.

Kagema [image source]
Kagema tidak ada hubungannya dengan kabuki. Mereka bekerja sendiri dengan menerima tawaran dari pria-pria yang menyukai peran mereka. Biasanya mereka akan ke penginapan dan melakukan ritualnya hingga selesai. Kebanyakan Kagema selalu disuruh berdandan seperti wanita biar selalu tampak cantik.

5. Auletrides

Auletrides adalah sekelompok pekerja prostitusi yang pernah ada di zaman Romawi Kuno. Biasanya sekelompok wanita ini tak hanya mampu melayani secara seksual saja. mereka juga mampu melakukan tarian, dan memainkan alat musik hingga bernyanyi.

Auletrides [image source]
Auletrides biasanya melakukan private party yang diikuti oleh banyak bangsawan. Mereka berpesta semalaman untuk memuaskan semua hasrat yang telah lama terpendam. Tren Auletrides saat ini terus berkembang hingga era modern. Private party saat ini banyak bermunculan di kota besar seluruh dunia termasuk Indonesia.

6. Ganika

Ganika adalah Geisha milik India yang merupakan wanita pekerja prostitusi paling elit. Ganika biasanya tak hanya mampu melayani tamu di ranjang saja. Ia juga mampu menari, bernyanyi, hingga memainkan alat musik tradisional India.

Ganika [image source]
Ganika biasanya bukan wanita yang menikah. Ia melakukan pekerjaannya dengan penuh dedikasi hingga sudah seperti tradisi. Ganika saat ini masih ada di India dan melakukan prosesi jual beli dengan lebih modern dan bayaran yang tentu selangit.

7. Hetaria

Hetaria adalah nama pekerja prostitusi wanita yang ada di Athena kuno. Saat itu prostitusi di Athena legal hingga banyak Hetalia mulai menjajakan layanannya pada banyak orang. Sayangnya pemerintah melarang orang asing menetap di Athena. Akhirnya banyak dari Hetaria yang dijadikan budak.

Hetaria [image source]
Setelah menjadi budak mereka mampu tinggal di kota dan melakukan layanannya kepada majikan dan orang lain. Hetaria dilarang menikah dengan penduduk dan tidak bisa melepaskan status sebagai pekerja prostitusi sampai kapan pun.

Tujuh jenis prostitusi di atas pernah menjadi bagian dari peradaban di dunia. Saat ini prostitusi jenis ini mungkin sudah tidak ada. Namun berganti dengan prostitusi yang jauh lebih modern yang menggunakan media sosial sebagai media menjual jasa.

Menurut anda prostitusi mungkin hilang tidak dari dunia ini?

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago