India sekarang sedang berduka karena adanya lonjakan korban ‘Tsunami’ COVID yang melanda negaranya. Bagaimana tidak, angka positif yang terjangkit di sana bahkan mencapai lebih dari dua sampai tiga ratus ribu dalam sehari. Oleh sebab itu, banyak penduduknya yang memilih mengungsi keluar negeri supaya aman dari pandemi.
Namun sayang, di balik musibah itu ada yang tetap saja mengambil keuntungan. Salah satunya mafia bandara di Indonesia yang bisa membebaskan orang yang datang dari India dari karantina 14 hari. Benar-benar membahayakan, lalu seperti apa sih praktik ilegal mafia ini? Biar gak penasaran simak ulasan di bawah ini.
Adanya gelombang ‘tsunami’ COVID 19 yang melanda India membuat Indonesia harus memperketat penjagaannya. Namun sayang seribu sayang, akhir-akhir ini ada mafia yang membuat pihak keamanan jadi kecolongan. Dilansir dari laman Detik, para mafia ini sejatinya menjual kebebasan dari karantina 14 hari bagi warga dari luar.
Tentu saja untuk jasa ini, dibanderol dengan harga yang lumayan tinggi bagi para pendatang. Dilansir dari laman Detik, JD warga Indonesia yang pulang dari India dikenakan biaya Rp, 6,5 juta dari para mafia itu. Dengan harga segitu, JD sudah bisa melewati proses karantina 14 hari seperti yang sudah ditetapkan.
Tidak sembarangan para mafia ini dalam meloloskan para pendatang dari luar negeri, terutama India. S dan RW ternyata punya modus yang lumayan licin dengan mengaku sebagai petugas di bandara. Lengkap dengan kartu pass Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, mereka mencoba menyelonong keluar masuk.
Nasib kedua mafia ini tidak ditahan terlebih dahulu karena mengikuti aturan yang berlaku. Berdasarkan UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Karantina Kesehatan dan UU Nomor 4 Tahun 1989 tentang Wabah Penyakit, ayah dan anak ini tidak bisa ditahan karena vonisnya dibawah 5 tahun.
BACA JUGA: Bukannya Dilawan, Inilah 4 Fakta Penyembahan Virus Corona di India Bahkan Sampai Dibuatkan Kuilnya
Apa yang dilakukan oleh para mafia ini sejatinya sangat membahayakan. Apalagi mengingat lonjakan COVID-19 dari India yang tinggi, membuat Indonesia harus waspada. Jangan sampai Indonesia ikut merasakan lonjakan yang berdampak besar bagi warga seperti tahun lalu. Di samping itu, masyarakat juga jangan lengah dengan adanya vaksinasi. Pandemi belum berakhir.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…