Kembali jagad hiburan dikagetkan dengan kisah yang tak mengenakan. Terdengar kabar, Iwa K, rapper senior Tanah Air ditangkap aparat kepolisian di bandara Soekarno-Hatta karena kedapatan membawa ganja.
Kabar ditangkapnya Iwa K sendiri sontak jadi trending topik. Bahkan menjadi salah satu berita paling banyak dibaca di google trend. Media – media online berlomba memberitakannya. Kasus ditangkapnya Iwa K, hanya menambah panjang daftar selebritis atau pesohor yang ditangkap karena barang haram. Sebelumnya, polisi juga sempat menggerebek Ridho Rhoma di sebuah hotel di Jakarta. Putra kandung si Raja Dangdut, Rhoma Irama itu dicokok polisi karena kedapatan sedang menghisap sabu.
Ya, kalau mengutip pernyataan Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN), Komisaris Jenderal Budi Waseso, Indonesia kini bukan lagi negara transit bagi para bandar narkoba internasional. Indonesia bahkan sudah jadi pangsa pasar utama jaringan narkotika internasional untuk memasarkan barang haramnya. Lalu dari mana saja narkotika itu datang membanjiri Indonesia? Dan sindikat mana saja yang bermain di Tanah Air? Berikut empat sindikat barang haram yang mengepung Indonesia.
Salah satu sindikat narkotika yang bermain di Indonesia, salah satunya datang dari kawasan Afrika Barat. Sindikat ini, memang menyasar Indonesia sebagai pangsa pasar utama mereka. Sindikat dari Afrika Barat, dedengkotnya banyak berasal dari Nigeria, salah satu negara di kawasan tersebut. Jadi jaringan ini banyak dikendalikan dari Nigeria.
Sindikat lainnya yang mengincar Indonesia adalah yang berasal dari negeri para Mullah, yakni Iran. Iran sendiri memang sedang punya masalah serius dengan narkotika. Bahkan negara tersebut memberlakukan hukuman keras bagi siapa saja yang kedapatan mengedarkan atau mengkonsumsi narkotika. Tidak ada ampun, hukuman mati akan diterima.
Sindikat lainnya yang tak kalah agresif membombardir Indonesia dengan barang haram adalah sindikat yang berasal dari Cina-Hongkong-Taiwan.
Nah, setelah diselundupkan ke Indonesia, bahan sabu baru diolah. Karena itu tak heran, jika jaringan di Cina selalu membuat pabrik sabu di Indonesia. Mereka bahkan sampai mendatangkan ahli raciknya.
Sindikat narkotika keempat yang eksis dan beroperasi di Indonesia, adalah yang dari Malaysia dan Aceh. Sindikat ini sering dikaitkan dengan gembong besar dari Amerika Latin. Atau dalam kata lain, mereka kerap disebut sebagai perpanjangan tangan bandar narkotika Amerika Latin.
Polisi jelas sudah mengantongi info-info yang semacam ini bahkan mungkin lebih detail lagi. Namun sayangnya sampai saat ini belum benar-benar bisa menekan angka tingginya narkoba di Indonesia. Harus kah Pak Jokowi seperti Duterte yang menyikat mati mereka para penghamba narkotika? Cara itu sadis memang, tapi sedikit banyak memberikan hasil.
Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…
Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…
Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…
Sedang viral di media sosial, pernikahan sepasang pengantin dari Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Pengantin…
Meninggalnya Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum UGM yang tewas dalam tabrakan, Sabtu (24/5/2025) dini…
Indonesia digegerkan dengan berita tentang tewasnya seorang pegawai Bank Indonesia yang diduga melompat jatuh dari…