Tentangan Anggota dewan [image source]
Korupsi memang sebuah momok bagi sebuah negara. Uang yang seharusnya digunakan untuk hal berguna, malah habis di kantong orang-orang yang rakus. Alhasil negara harus mengalami kerugian luar biasa. Saking kesalnya dengan korupsi ini, bahkan beberapa negara terpaksa memberikan hukuman mati bagi pelakunya, dan ternyata itu terbukti efektif.
Pertanyaannya, bagaimana kalau hukuman seperti itu diterapkan di Indonesia? Mengingat negeri ini masih masuk 40 besar negara dengan jumlah korupsi terbanyak. Apakah akan masih efektif atau tidak? Berikut ilustrasinya jika hal itu diterapkan di Indonesia.
Hukuman mati memang dinilai tidak manusiawi oleh beberapa orang. Dan sampai sekarang masih menjadi perdebatan di Indonesia. Apalagi kalau terdakwa adalah seorang warga Indonesia asli, sejahat apapun orang itu pastinya juga akan selalu ada yang akan membela. Akan ada pertentangan besar, antara tega dan tidak.
Negara Indonesia sangat dikenal dengan sistem demokrasinya yang tinggi, sehingga dalam membuat keputusan apapun harus menurut persetujuan banyak orang termasuk para dewan. Masalahnya, banyak yang percaya jika si anggota dewan sendiri yang banyak melakukan korupsi. Sehingga, terang saja mereka akan menolak mentah-mentah hal tersebut.
Seperti yang diketahui bahwa peringkat korupsi di Indonesia sangat tinggi. Jadi, jika hukuman mati bagi para koruptor diterapkan, bakal banyak ada yang akan di eksekusi. Kebanyakan adalah dari pihak pejabat dan anggota dewan, mulai dari jabatan rendah hingga tinggi bakal mengalami pemeriksaan ketat. Dan jika eksekusi telah dilakukan, bakal semakin sedikit orang yang berminat pada profesi tersebut.
Korupsi di Indonesia mencapai jumlah yang sangat signifikan, pada tahun 2015 saja ada lebih dari 2000 kasus telah dikantongi oleh KPK. Jelas hal tersebut sangat merugikan negara, contohnya saja kasus e-KTP. Satu kasus ini saja sudah menghabiskan uang hingga lebih dari Rp 3 triliun. Sedangkan pada tahun 2016, diperkirakan kerugian negara mencapai angka Rp 209,3 Triliun. Dana tersebut bakal lebih berguna jika di alokasikan untuk hal yang lebih bermanfaat.
BACA JUGA: Mengenal Van Maut, Si Algojo Hukuman Mati Para Koruptor dan Gembong Narkoba
Hukuman mati kepada para koruptor pastinya bakal menimbulkan pro dan kontra, belum lagi risiko yang akan dihadapi. Rasa takut memang efektif, namun sebenarnya masih banyak cara yang lebih etis. Akan lebih baik jika kejujuran dalam diri sudah ditetapkan sejak dini, sehingga tidak diperlukan hukuman mati.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…