Ada begitu banyak metode eksekusi kejam di masa lalu. Mulai dari penyaliban, disiksa dengan menggunakan tikus pemakan daging, sampai pakai alat ngeri misalnya Guillotine yang legendaris itu. Semuanya begitu kejam, namun jika ada yang paling mengerikan dari semua metode ini, pastilah itu adalah impalement. Impalement dalam bahasa Indonesia berarti penyulaan. Terkesan biasa, tapi mekanismenya bikin muntah.
Pada dasarnya mekanisme impalement ini dilakukan dengan cara menusukkan benda tajam yang panjang dari dubur sampai tembus ke mulut. Sangat menyakitkan tentu saja. Orang-orang yang mengalami ini biasanya akan mati, namun mereka mati dengan sangat menyakitkan.
Hukuman ini sangat tidak manusiawi, dan akhirnya dihilangkan. Tapi, sebelum itu, beberapa bangsa kuno rutin menyula orang-orang yang dianggap bersalah. Berikut adalah bangsa-bangsa yang pernah menerapkan sistem hukuman impalement yang mengerikan itu.
Kerajaan Babylonia mungkin bisa dibilang salah satu yang paling beradab di masanya. Sayangnya, beberapa praktik hukum mereka sangat bar-bar. Salah satunya adalah fakta kalau Hammurabi, sang raja, menerapkan hukuman impalement alias penyulaan atas kesalahan-kesalahan tertentu.
Berkaca dari tingginya teknologi yang dimiliki oleh Mesir kuno pada masanya, kita mungkin menganggap jika bangsa satu itu sudah sangat beradab. Dalam artian tidak menetapkan hukuman ngawur yang kesannya sangat kejam. Namun siapa sangka Mesir kuno tak ada bedanya dibandingkan Babylonia.
Neo-Assiryan merupakan bangsa kuno yang eksis di tahun 934-609 sebelum masehi. Kerajaan ini cukup maju di masanya, terbukti dengan pahatan-pahatan kompleks yang ditemukan di sekitar Mesopotamia. Pahatan tersebut sendiri tak hanya menggambarkan majunya kerajaan Neo-Assiryan, tapi juga kenyataan yang mengerikan soal Impalement.
Siapa yang menyangka jika Romawi ternyata juga memberlakukan hukuman keji ini. Hal ini dibuktikan lewat ulasan yang ditulis oleh Granger Cook dalam bukunya berjudul Crucifixion in the Mediterranean World. Dalam buku tersebut diungkapkan jika Romawi juga menusuk dari dubur sampai mulut orang-orang yang melakukan kejahatan.
Inilah bangsa-bangsa kuno yang dipercaya memberikan hukuman impalement yang ngeri itu. Gilanya lagi, hukuman macam ini ternyata masih tetap dipakai setelah dunia memasuki era peradaban yang lebih maju. Bahkan Jepang konon masih menyiksa tawanannya di Perang Dunia II dengan hukuman macam ini.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…