Categories: Trending

5 Hukum di Amerika Yang Ternyata Menyengsarakan Banyak Orang

Sebuah negara pasti punya yang namanya hukum untuk mewujudkan keadilan antara satu orang dengan orang lain. Tapi banyak hukum yang ternyata menciptakan kecemburuan sosial bagi beberapa orang minoritas. Hal ini dikarenakan pembuatan aturan yang bersifat memihak dan tidak adil.

Baca Juga : Ayam Jago Berotot Ini Berharga Super Mahal!

Salah satunya di negara Paman Sam. Meski terlihat aman dan tentram, Amerika ternyata memiliki sejarah kelam tentang hukum dan bisa saja sampai saat ini. Setidaknya banyak korban yang tidak bersalah malah mendapatkan hukuman penjara hingga hukuman mati. Berikut ini adalah beberapa hukum menakutkan yang pernah berjalan di Amerika.

1. Alien and Sedition Act (Penahanan Paksa Imigran Asing)

Alien and Sedition Act merupakan sebuah hukum yang paling ditakuti para imigran. Hukum ini disahkan pada pemerintahan Presiden Amerika Serikat yang kedua. Ialah Presiden John Adams yang dikenal dengan Bapak Bangsa (Founding Father) Amerika Serikat dan juga menjadi seorang pemimpin yang membebaskan Amerika dari Inggris.

Presiden John Adams [Image Source]
Pada tahun 1798 hukum Alien and Sedition Act diresmikan dan ditandatangani sebagai undang-undang negara. Hukum ini berisikan penahanan dan pendeporatasian setiap imigran asing yang dianggap sebagai ‘ancaman’ bagi pemerintahan Amerika Serikat. Bukan hanya bagi imigran, beberapa negara bagian seperti Kentucky dan Virginia melayangkan protes secara resmi atas berlakunya hukum ini. Namun sayangnya tidak ada kebijakan tentang protes yang dilayangkan.

2. Executive Order 9066 dan Public Law 503 (Penangkapan Paksa Orang Jepang)

Sebuah aturan yang tercetus ketika Perang Dunia II berlangsung. Aturan yang disebarkan ke seluruh pelosok Amerika ini di bawah pemerintahan Presiden Franklin D. Roosevelt pada tahun 1942. Aturan ini berisikan perintah untuk memenjarakan semua orang Jepang yang berada di kawasan Amerika Serikat.

Selebaran Executive Order 9066 [Image Source]
Masalahnya masih sama, orang tersebut bakal menjadi sebuah ancaman bagi pemerintah setempat. Setelah aturan ini menyebar, lebih dari 120.000 orang Jepang yang ada di pantai barat dipenjara. Jumlah tersebut bukan hanya pria dewasa, tapi juga wanita dan juga anak-anak. Sedangkan bagi yang menolak perintah ini juga akan dihukum dan kehilangan seluruh harta benda yang dimiliki.

3. Espionase Act 1917 (Hukuman Berpendapat)

Negara akan memberikan penghargaan bagi mereka yang memiliki pemikiran dan pendapat brilian tentang negaranya di masa depan. Namun kenyataan yang ada ketika perang dunia I, Amerika Serikat membuat aturan yang dikenal dengan Espionase Act 1917 yang berisikan untuk memenjarakan para pemikir sosialis mereka sendiri.

Kebebasan Berpendapat [Image Source]
Hukum ini dibuat karena takut adanya interferensi dan perekrutan militer besar-besaran. Ditambah lagi banyak dari mereka melakukan banyak pelanggaran dan mengeluarkan pendapat yang sedikit mencolok. Padahal untuk memajukan sebuah negara, pemikiran mereka dibutuhkan. Untungnya hukum ini sudah dicabut.

4. Sedition Act 1918 (Pembatasan Berpendapat)

Hukum satu ini merupakan hukum pengganti Espionase Act 1917 yang mendapatkan protes keras dari warga Amerika. Namun, setelah hukum ini berjalan keadaan malah semakin parah. Banyak pemikir merasa dibatasi dalam mengemukakan pendapat yang ingin dilontarkan dalam kongres. Para pemikir ini juga kurang dihargai keberadaannya.

Pembatasan Berpendapat [Image Source]
Segala bentuk pendapat yang berhubungan dengan pemerintahan akan ditolak mentah-mentah. Bukan hanya itu, ketika mengucapkan tentang pemerintah, bendera dan juga militer dengan kata kasar bakal mendapat hukuman dari pemerintah. Tidak tanggung-tanggung, pemerintah bisa menyiksa dan mengurung sampai 20 tahun di dalam penjara.

5. Pemindahan Rakyat Pribumi

Yah, hukum yang dikenal dengan ‘Indian Removal’ ini dibuat dan disahkan oleh Presiden Andrew Jackson. Awalnya, hukum ini memiliki tujuan khusus agar orang pribumi dapat belajar cara bercocok tanam orang Eropa. Ia memutuskan membuat aturan menukar tanah pribumi dengan barang dagangan orang Eropa.

Pemindahan Rakyat Pribumi [Image Source]
Karena adanya aturan untuk saling tukar menukar, Andrew memindahkan rakyat pribumi di wilayah barat sungai Missisipi ke arah utara sungai. Namun bukannya mendapatkan kesejahteraan, rakyat pribumi yang dipindahkan mengalami kelaparan sehingga banyak orang tewas akibat hukum satu ini.

Baca Juga : Muncul Pria Ganteng ‘Kembaran’ Britney Spears

Bukan hanya hukum yang tak berdasar saja yang ada di sejarah pemerintahan Amerika Serikat. Ratusan hingga ribuan korban tewas akibat salah pengeksekusian hukum mati. Meski diakui sebagai negara yang maju, ada banyak faktor yang membuktikan sebuah negara maju juga mempunyai kekurangan. Terutama ketentraman warga negaranya sendiri.

Share
Published by
titi

Recent Posts

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

1 day ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

2 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

4 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

6 days ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago

Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek Sebabkan 12 Orang Meninggal Dunia Seketika

Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…

3 weeks ago