Inspirasi

Kisah Soesilo Toer, Kakek dengan Gelar Doktor tapi Lebih Memilih Jadi Pemulung

Kehidupan manusia memang penuh misteri. Seperti yang kita yakini, hidup layaknya roda yang berputar. Kadang di atas dan kadang di bawah. Sama halnya dengan kehidupan Soesilo Toer. Pria kelahiran 17 Februari 1937 tersebut dulunya memiliki pendidikan yang sangat bergengsi. Saat ini, pria berusia 81 tahun tersebut master dan doktor ekonomi politik.

Sayangnya, kehidupannya saat ini sangat kontras dengan pendidikan yang ia miliki. Bukannya bekerja sebagai dosen atau politikus, pria ini justru lebih menikmati pekerjaannya sebagai pemulung sampah di Blora. Bukan berarti beliau tidak bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih dari pemulung sih, namun Soesilo mengaku lebih merasa memiliki nilai lebih saat memulung. Berikut ini adalah kisah selengkapnya tentang Soesilo Toer.

Soesilo Toer merupakan adik Pramoedya Ananta Toer

Soesilo Toer [sumber gambar]
Siapa yang nggak kenal karya mendiang pengarang legendaris Pramoedya Ananta Toer? Salah satu bukunya yang sangat fenomenal adalah Bumi Manusia. Novel tersebut juga sedang dalam tahap penggarapan oleh Falcon Pictures. Rencananya, awal tahun 2019 nanti bakal tayang. Soesilo Toer sendiri juga punya hobi yang nggak jauh dari dunia sastra. Hingga usia tuanya, Soesilo juga nggak bisa jauh-jauh dari dunia perbukuan. Jika sebelumnya ia menggunakan mesin tik untuk menulis, di masa tua ini Soesilo lebih suka menulis tangan, dan nantinya akan diketikkan oleh anaknya. Ternyata, rasa cintanya pada dunia sastra benar-benar sampai tua ya.

Menjadi pemulung di daerah Blora

Soes [sumber gambar]
Soesilo mengaku jika waktu malam tiba, ia akan pergi operasi (memulung) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saat siang, ia memilih tiduran di rumah sambil menulis. Mengingat usianya yang tak muda lagi, Soesilo tak bisa duduk lebih lama untuk menulis. Saat ini, sambil tiduran Soesilo menulis menggunakan tangan yang nantinya akan ditranslate jadi ketikan oleh anaknya. Menurut Soesilo, banyak juga orang yang menghina pekerjaannya sebagai pemulung, namun itu sudah tawar baginya. Menurut kakek berusia 81 tahun ini, setinggi apa pun pangkat seseorang, jika tidak memiliki nilai lebih ya percuma.

Pendidikan tinggi, lulusan luar negeri

Soesilo [sumber gambar]
Nggak cuma bergelar master dan doktor ekonomi politik. Ternyata ia juga lulusan perguruan tinggi di Moskow, Uni Soviet. Hal itu juga yang membuat Pram menganggap jika Soes merupakan adik kebanggaannya. Semasa hidup Pram, Soes dianggap mampu menyamai prestasinya. Dari bidang pendidikan hingga dunia menulis. Seperti yang diakui oleh Soes, saat kecil ia memang ikut orangtua. Namun sejak SMP, Soes pindah dan mulai ikut Pram ke Jakarta. Dan saat itulah karakter dan hobi menulis Pram menurun pada Soes.

Menguasai banyak bahasa asing

Soesilo hobi nulis [sumber gambar]
Mata sipit, kulit keriput dan rambut yang sudah berubah menjadi uban. Sosok Soes barangkali memang sudah sepuh, namun ingatannya masih begitu tajam. Bahkan, Soes masih fasih menggunakan beberapa bahasa asing. Mulai dari Rusia, Jerman, dan Belanda. Baik dalam lisan atau tulisan. Maklum saja, Soes dulunya pernah menerima beasiswa dan akhirnya pindah ke Rusia. Selain kuliah di Rusia, dulunya Soes juga pernah bekerja sebagai pegawai asuransi di kantor dagang bekas milik Belanda. Gaji di sana tentu saja besar. Kehidupan ekonomi juga meningkat. Makan enak, tak lagi melarat. Namun sayangnya, Soes sama sekali tidak menyukai pekerjaannya yang dianggap membosankan. Tiap hari hanya menghadapi angka-angka.

Saat ini, Soes lebih memilih hidup di Blora dan menikmati hari tuanya untuk memulung sampah dan menulis. Memang, tak berkelas seperti dulu. Namun, tak ada yang membantah jika bekerja sesuai hobi memang lebih membahagiakan meski hasil tak seberapa. Namun, bukankah Tuhan selalu mencukupkan rezeki manusia?

Share
Published by
Nikmatus Solikha

Recent Posts

Buat Video Penistaan Agama, Tiktoker Galih Loss Ditangkap

Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…

1 day ago

Dubai Dihantam Hujan Badai Sebabkan Banjir, Puluhan Nyawa Melayang

Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…

2 days ago

Seorang Ibu Harus Kehilangan Bayinya karena Dipijat Nenek Buyut Sejak Baru Lahir

Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…

4 days ago

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Usai Pesta Ganja Pakai Modus Baru Rokok Elektrik

Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…

6 days ago

Wah Ratusan KK Warga Desa Wunut Klaten Mendapat THR 400 Ribu dari Pendapatan Desa!

Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…

1 week ago

Idap Anemia Aplastik Sejak Tahun Lalu, Babe Cabita Hembuskan Napas Terakhirnya

Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…

2 weeks ago