Categories: Trending

Unik, Wanita Asal Australia Ini Mengabdikan Hidupnya Untuk Menjadi Geisha

Terlihat empat Geisha yang berbalut kimono khas Jepang lengkap dengan mantel tebal berjalan di jalan setapak tunggal yang melalui hutan tertutup salju. Empat wanita tersebut tampak tak menghiraukan dinginnya musim dingin Jepang. Uniknya, salah satu Geisha tersebut adalah seorang wanita asal Australia bernama Fiona Graham.

Seperti kita ketahui, Geisha adalah wanita Jepang yang berpakaian kimono tradisional dan berdandan dengan serba putih. Tugasnya adalah menghibur tamu dengan menyanyi, menari, hingga memainkan alat musik. Seorang Geisha juga harus pandai menuangkan teh sesuai adat Jepang. Geisha merupakan tradisi kuno Jepang sejak ratusan tahun yang lalu dan masih dilestarikan sampai sekarang.

Geisha (cnn)

Awalnya, Fiona adalah seorang pembuat film dokumenter. Ia pun mempelajari kehidupan Geisha dan mengabadikannya untuk film dokumenter. Hingga suatu saat timbul keinginan dari dalam dirinya untuk menjadi seorang Geisha. Menurut wanita yang hijrah ke Jepang sejak usia 15 tahun ini, dunia Geisha secara estetika, sangat indah.

Fiona yang duduk di sudut paling kanan (cnn)

Tahun 2007, ia memutuskan mengabdikan hidupnya untuk menjadi Geisha. Fiona merasakan kehidupan yang berbeda usai menjadi Geisha, walau awalnya, banyak tantangan yang dihadapi. Apalagi, banyak yang merasa aneh, jika seorang wanita kulit putih berpenampilan khas tradisional Jepang.

Seorang Geisha harus pandai memainkan alat musik (cnn)

Di beberapa perfektur Jepang, banyak terdapat tempat semacam “Akademi Geisha”. Kegunaannya tentu untuk pelatihan menjadi Geisha. Pelatihannya pun selama 5 tahun. satu tahun pertama untuk megang, sedangkan empat tahun berikutnya sebagai training. Industri seperti ini berpusat di daerah Gion, Kyoto. Mungkin, banyak juga warga asing yang memutuskan untuk menjadi seorang Geisha seperti halnya Fiona.

Share
Published by
Cah Azi

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

6 days ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

7 days ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

7 days ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

1 week ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago