Trending

Pekerja di Negeri Sendiri, Inilah Fakta TKA yang Malah Bergaji Lebih Tinggi Dari Tenaga Lokal

Semakin meningkatnya kedatangan tenaga kerja asing, membuat para karyawan lokal merasa posisinya semakin terancam. Ditengah fenomena tingginya angka pengangguran dan sulitnya akses lapangan kerja, keberadaan pencari kerja dari negeri seberang tersebut menjadi masalah baru sekaligus tantangan besar yang harus dihadapi. Yang miris, tenaga kerja asing itu konon bergaji lebih tinggi dari tenaga lokal. Benarkah demikian?

Jika benar, tentu hal ini akan menjadi sesuatu yang sangat ironis. Anak bangsa yang tertatih kesana kemari mencari pekerjaan, harus merelakan lahan mereka diolah dan diambil hasilnya oleh orang asing. Alhasil, mereka tak ubahnya seorang pekerja daripada menjadi tuan di negeri sendiri. Separah itukah realita tersebut? Untuk lebih jelasnya, simak ulasan di bawah berikut ini.

Penelusuran mengejutkan tentang gaji tenaga kerja asing

Ombudsman RI temukan fakta mencengangkan di lapangan! [sumber gambar]
Tak banyak yang mengetahui, jika ternyata tenaga kerja asing jasanya dihargai sekian kali lipat dibanding orang lokal. Temuan mengejutkan ini disampaikan oleh Ombudsman Republik Indonesia (ORI). Mereka melakukan investigasi pada bulan Juni-Desember 2017 di tujuh provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, Sumatera Utara dan Kepulauan Riau. Sebagai contoh, sopir lokal hanya digaji sekitar Rp 5 juta. Sementara untuk TKA dengan posisi yang sama, mendapatkan upah Rp 15 juta. Bagai bumi dan langit ya Saboom.

Urusan TKA yang dipermudah

Urusan yang semakin mudah membuat jumlah mereka bertambah [sumber gambar]
Seiring turunnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 20 Tahun 2018 tentang penggunaan TKA oleh Presiden Joko Widodo, pekerja asing akan memperoleh kemudahan untuk bekerja secara bebas di Indonesia. Hal ini tentu saja menambah tingkat persaingan antara tenaga luar negeri dengan lokal. Meski keberadaan mereka akan dibatasi peraturan dan diawasi dengan ketat, toh hal tersebut bakal semakin mempersempit peluang kerja tenaga lokal. Seperti yang kita saksikan selama ini, para TKA dinilai mempunyai kemampuan lebih dibanding pekerja asli Indonesia. Hal ini semakin diperparah dengan tidak siapnya karyawan lokal untuk bersaing dengan pekerja asing.

Adanya fasilitas tambahan dari perusahaan

Fasilitas tambahan yang bikin iri [sumber gambar]
Ketika sebuah perusahaan memutuskan untuk merekrut tenaga asing, mereka tentu mengimbanginya dengan beragam hal. Salah satunya adalah memberikan fasilitas berupa tunjangan sewa rumah, pendidikan anak hingga urusan cuti ketika pulang ke negara asalnya. Memang tak semua posisi akan mendapatkan keistimewaan semacam itu. Hanya mereka dengan level managerial ke atas atau tenaga ahli dengan kemampuan khusus yang berhak. Tapi tak menutup kemungkinan jika TKA tersebut dinilai mempunyai skill yang mumpuni, akan mendapat fasilitas serupa meski jabatannya lebih rendah. Siap-siap bersaing nih Saboom.

Proyek triliunan di Indonesia jadi alasan menjamurnya TKA

Banyaknya proyek jadi alasan, tenaga lokal kemana? [sumber gambar]
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan. Ia mengatakan bahwa, tenaga kerja asing banyak dibutuhkan karena minimnya karyawan lokal yang bisa mengelola proyek-proyek besar di Indonesia yang bernilai triliunan rupiah. “Jadi kita banyak keahlian yang belum cukup untuk mensupport proyek-proyek yang miliaran dolar, kita kasih saja dulu waktu ke mereka,” ujarnya beberapa waktu lalu. Namun hal tersebut tak selamanya berjalan. Para TKA iu akan diberi waktu 3-4 tahun sambil melatih SDM dalam negeri agar bisa menggantikan posisi mereka. Setelahnya, proyek triliunan itu akan dikelola secara maksimal oleh anak negeri. Kamu sanggup Saboom nunggu 3 sampe 4 tahun?

Fakta di atas ternyata cukup mengejutkan bukan? Terutama bagi tenaga lokal yang merasa lahan pekerjaan semakin sempit dari tahun ke tahun. Memang, segala sesuatunya tak ada yang instan dalam sekejap. Pemerintah pun pasti mempunyai alasan masuk akal atas menjamurnya TKA tersebut. Yang penting, jangan pernah menyerah dan putus asa ya Saboom.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Penemuan Rafflesia Hasseltii Berbuntut Panjang, Oxford Dianggap Pelit Apresiasi

Sedang viral di platform media sosial X mengenai kehebohan penemuan bunga Rafflesia Hasseltii. Yang menemukan…

2 days ago

4 Aksi Pejabat Tanggap Bencana Sumatera yang Jadi Sorotan Netizen

Sumatera berduka setelah banjir bandang disertai tanah longsor menyapu Pulau Sumatera bagian utara. Tak hanya…

4 days ago

Kisah Pilu Warga Terdampak Bencana Sumatera, Sewa Alat Berat Sendiri untuk Cari Jenazah Ibunya

Ribuan kabar duka dari Pulau Sumatera. Salah satunya adalah seorang pemuda bernama Erik Andesra, pria…

7 days ago

Risiko Bencana Tinggi, Anggaran BNPB Kena Efisiensi

Masih teringat dahsyatnya bencana alam di Sumatera bagian Utara. Aceh, Medan, Tapanuli, Sibolga, hingga sebagian…

1 week ago

Insiden Tumblr Hilang di KRL Berujung Pemecatan Karyawan Sana Sini

Jangan remehkan kekuatan tumbler. Tak hanya tahan pecah, hilang dikit, dua-tiga orang bisa kena pecat…

2 weeks ago

Mau Blokir Cloudflare dan Larang Thrifting di Medsos, Komdigi Tuai Kritik

Sedang ramai rakyat lawan penguasa dimana salah satunya terjadi di Indonesia. Entah siapa yang salah,…

2 weeks ago