Aksi penyelundupan memang bukanlah perkara baru di Indonesia. Salah satunya adalah peristiwa Harley dan sepeda Brompton yang sempat menghebohkan publik beberapa waktu lalu. Jika dilihat ke belakang, peristiwa ini juga pernah memunculkan nama Robby Tjahjadi, yang dikenal sebagai penyelundup mobil mewah pada masanya.
Dilansir dari Tirto.id, Robby yang beraksi pada Penghujung 1960-an dan awal 1970, menyelundupkan ratusan mobil mewah dan dinilai merugikan negara. Saking licinnya, aparat penegak hukum yang kala itu di bawah kendali Kapolri Jenderal Hoegeng, bahkan tidak berdaya melawannya. Seperti apa kisahnya? Simak ulasannya berikut ini.
Pemuda lulusan SMA yang dikenal lihai menyelundupkan mobil mewah
Modus canggih pada masanya yang digunakan untuk selundupkan mobil

Untuk memuluskan aksinya, Robby menyusun strategi agar siasatnya itu tak terendus oleh pihak Ditjen Bea dan Cukai, yakni dengan menggunakan paspor. Dilansir dari Merdeka.com, benda tersebut digunakan sebagai sarana mengajukan permohonan pembebasan bea masuk atas mobil barang pindahan. Alhasil, ia pun leluasa memasukkan kendaraan mewah dengan leluasa tanpa dicurigai.
Deretan mobil mewah selundupan yang merugikan negara
Sepak terjang Robby yang dikenal kebal hukum dan membuat Hoegeng tak berdaya
Mantan penyelundup yang akhirnya menjelma menjadi pengusaha tekstil sukses
BACA JUGA: 5 Fakta Ari Askhara, Dirut Garuda Indonesia yang Dicopot Karena Kasus Harley Davidson
Sosok Jenderal Hoegeng berusaha mengusut kasus penyelundupan tersebut, akhirnya diberhentikan sebagai Kapolri tak lama setelah peristiwa itu terbongkar. Sementara Robby Tjahjadi sang penyelundup, menjelma menjadi pengusaha tekstil sukses hingga akhirnya tersandung kasus kredit macet di Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo) sebesar Rp 900 Milyar.