Naoko Nemoto, nama satu ini mungkin tak banyak diketahui oleh orang Indonesia. Padahal wanita ini adalah bagian penting dari sejarah hidup Sang Putra Fajar. Ya, Naoko adalah salah satu istri dari Bung Karno yang bisa dibilang menyaksikan banyak cerita penting sang proklamator. Terutama di masa-masa lesu beliau sebelum akhirnya ‘dipaksa’ untuk turun jabatan sebagai presiden.
Pertemuan pertama Naoko Nemoto dan Soekarno adalah ketika sang presiden berkunjung ke Jepang dalam lawatan yang tak resmi. Di sebuah hotel di Tokyo keduanya bertemu muka. Bung Karno kepincut dengan Naoko dan cintanya bersambut. Tak lama setelah itu, keduanya memutuskan untuk menikah. Naoko pun dinaturalisasi berganti nama dengan Ratna Sari Dewi.
Sosok Ratna Sari Dewi sendiri di mata banyak orang tak hanya dikenal lantaran kecantikannya yang luar biasa, tapi juga memiliki banyak fakta-fakta mencengangkan dan kontroversial. Lalu seperti apa kisahnya? Simak lewat ulasan berikut.
Salah satu kontroversi paling mencengangkan yang pernah dibuat oleh seorang Ratna Sari Dewi adalah ketika ia menerima tawaran sebuah pemotretan untuk satu majalah. Sebagai wanita yang cantik, hal ini tentu tidak mengherankan dan lumrah. Tapi, tawaran majalah ini bukan hanya potret biasa namun setengah tidak berpakaian.
Bukan bermaksud tidak sopan terhadap ibu negara, namun pernah ada desas-desus yang beredar tentang Ratna Sari Dewi yang sebenarnya hanyalah untuk umpan bisnis sebuah perusahaan Jepang. Jadi, ada satu perusahaan Jepang yang konon ingin mendapatkan proyek di Indonesia, kemudian mereka mengajukan Ratna Sari Dewi untuk bisa memikat Bung Karno.
Masa lalu seorang Ratna Sari Dewi memang penuh kejutan. Ya, dikatakan dalam banyak ulasan jika sebelum menjadi istri presiden, Naoko Nemoto adalah seorang pekerja seni. Ia bahkan pernah bermain dalam sebuah film berjudul Nijushi no Hitomi. Tak hanya sebagai pekerja seni Naoko ternyata juga pernah bekerja di klub malam.
Tak hanya potret masa lalu atau foto syur di sebuah majalah, Ratna Sari Dewi juga pernah memberikan statement yang kontroversial. Ini adalah perihal kematian Bung Karno yang menurutnya merupakan hasil skenario. Bung Karno meninggal lantaran sakit pada awalnya, dan itu dilakukan oleh pemerintah orde baru.
Hubungan Bung Karno dan Ratna Sari Dewi berakhir cukup cepat. Alasannya sendiri mungkin untuk keselamatan sang ibu negara. Pasalnya, ketika itu mulai marak yang namanya PKI. Kondisi politik di Indonesia benar-benar tidak stabil, makanya kemudian Ratna Sari Dewi pergi ke Paris agar tidak terjadi apa-apa padanya.
BACA JUGA: 5 Fakta Menyedihkannya Akhir Kehidupan Bung Karno
Inilah hal-hal kontroversial seputar Ratna Sari Dewi yang mungkin dilewatkan banyak orang. Terlepas dari semua hal mencengangkan ini, namun sosok Ratna Sari Dewi merupakan figur penting bagi Bung Karno. Meskipun kisahnya hanya sebentar, namun setidaknya jejaknya masuk ke dalam salah satu memori manis sang Putra Fajar.
Sedang viral di media sosial, pernikahan sepasang pengantin dari Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Pengantin…
Meninggalnya Argo Ericko Achfandi, mahasiswa Fakultas Hukum UGM yang tewas dalam tabrakan, Sabtu (24/5/2025) dini…
Indonesia digegerkan dengan berita tentang tewasnya seorang pegawai Bank Indonesia yang diduga melompat jatuh dari…
Job Fair Expo di Cikarang diwarnai dengan kegaduhan. Bukannya dapat kemudahan cari lowongan, untuk bisa…
Yang lagi viral di media sosial dan media massa, kontroversi yang muncul belakangan ini gara-gara…
Warga Solo digemparkan dengan kuliner ayam goreng non-halal. Pasalnya, menu makanan ini ternyata sudah menjadi…