Ada sebuah peristiwa mengejutkan yang tersaji dalam acara Mata Najwa kemarin malam. Membahas soal Perppu KPK, sosok Arteria Dahlan yang merupakan anggota DPR Fraksi PDIP terlihat berdebat sengit dengan Ekonom Emil Salim. Menanggapi hal tersebut, tokoh senior yang juga menteri sejak era Soeharto itu hanya membalasnya dengan senyuman.
Dilansir dari Merdeka, ekonom kelahiran Lahat, Sumatera Selatan pada 8 Juni 1930 itu sosok cerdas yang dipercaya sebagai menteri sejak pemerintahan Orde Baru. Tercatat, Emil pernah menduduki serangkaian posisi penting mulai dari kepemimpinan Presiden Soeharto hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Seperti apa sosoknya? Simak ulasan berikut.
Seusai meraih gelar PhD bidang ekonomi dari University of California, Amerika Serikat, Salim merupakan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1959. Sekembalinya ke Indonesia, ia kemudian mengajar bidang ekonomi di Universitas Indonesia ada tahun 1964, hingga terpilih menjadi profesor perkembangan ekonomi pada 1974 di universitas yang sama.
Sebagai ekonom cerdas, ia kemudian terpilih masuk tim pengembangan ekonomi di masa pemerintahan Presiden Soeharto pada 1966. Setelahnya, Salim dipercaya menjabat di posisi-posisi strategis seperti anggota tim penasehat Menteri Sumber Daya Manusia (1967-1968), pemimpin tim teknis Kelompok Stabilitas Ekonomi dan seorang anggota dalam kabinet Gorong Royong (1967-1969). Selain itu, ia juga menempati posisi sebagai wakil pemimpin Bappenas, Menteri transportasi, hingga Menteri lingkungan hidup (1978-1983).
Sebagai mantan Menteri lingkungan hidup (1978-1983), profesor Salim dipercaya memimpin Foundation for Sustainable Development dan Kehati Foundation, di lingkungan warga negara Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat. Oleh sebuah lembaga konservasi mandiri dunia, Salim dianugerahi The Leader for the Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF). Pada tahun 2006, ekonom senior itu juga menerima penghargaan Blue Planet Prize ari The Asahi Glass Foundation.
Berkarir sebagai menteri sejak era Orde Baru di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto, Salim mampu menjawab tantangan zaman dengan tetap dipercaya menempati posisi strategis di pemerintahan selanjutnya. Tercatat, ia pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 10 April 2007 dan pada 25 Januari 2010, dan dilantik kembali untuk periode kedua sekaligus menjadi ketua, di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mungkin, tak banyak dari generasi saat ini yang mengenal sosok Emil Salim. Sang ekonom sempat menjadi pusat perhatian lantaran terlibat debat sengit dengan anggota DPR Fraksi PDIP, Arteria Dahlan dalam acara Mata Najwa. Saat itu, tema yang tengah dibahas adalah Perppu KPK, di mana masing-masing peserta debat mengemukakan pendapatnya masing-masing.
BACA JUGA: Terpilih Jadi Ketua MPR, Bambang Soesatyo Ternyata Memiliki Hobi Koleksi Mobil Mewah
Meski sempat ditunjuk-tunjuk oleh Arteria Dahlan di acara Mata Najwa, tak dipungkiri bahwa sosok Prof. Emil Salim merupakan salah satu tokoh senior kebanggaan Indonesia. Selain dikenal sebagai ekononom, ia juga figur menteri yang masih aktif berkarir hingga di era reformasi.
Beberapa waktu lalu, viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pengemis karena aksinya yang dianggap meresahkan.…
Masyarakat Indonesia sedang berbahagia dan bangga terhadap Tim Nasional (Timnas) Indonesia yang baru saja menorehkan…
Media sosial kini menjadi tempat berbagi cerita dan mencari hiburan, tak heran banyak orang yang…
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…