Trending

Naikon, Hacker Canggih Asal Cina yang Disebut-sebut Menyadap Indonesia Sejak Lama

Peretasan di masa depan yang menggunakan teknologi tingkat tinggi tampaknya bukan isapan jempol belaka. Belum lama ini, sekelompok hacker asal Cina yang diketahui bernama Naikon APT diam-diam telah melakukan aksi memata-matai beberapa negara di Asia Tenggara dan Australia.

Aksi spionase secara terselubung itu menyasar sejumlah negara seperti Indonesia, Vietnam, Thailand, Brunei Darussalam, Filipina, dan Myanmar. Tak kepalang tanggung, Naikon APT telah beroperasi secara senyap selama lima tahun tanpa diketahui. Lantas, seperti apa sepak terjang mereka?

Gunakan teknik bernama ‘Aria-Body’ untuk memata-matai secara senyap

Kelompok Aikon APT diketahui menggunakan teknologi canggih bernama ‘Aria-body’ untuk mengakses komputer targetnya secara senyap. Menurut perusahaan keamanan siber Israel, Check Point, yang dikutip dari The New Yok Times (07/05/2020), ‘Aria-body’ bahkan mampu menyamarkan jejak kejahatannya sehingga sulit untuk dideteksi.

Laporan Aria Body yang menjadi alat untuk meretas sejumlah negara Asia Pasifik [sumber gambar]
Cara kerjanya sendiri tergolong sangat rapi dan berbahaya. Saat digunakan, ‘Aria-body’ mampu mengendalikan komputer korbannya dari jarak jauh, hingga naik akses sebagai administrator yang dapat melakukan penghapusan dan penyalinan file. Tak heran jika Check Point menjuluki alat tersebut sebagai senjata serangan siber (penyadapan) jarak jauh.

Cara kelompok Naikon APT meretas hingga sukses menembus akses rahasia suatu negara

Saat menggunakan ‘Aria-body’ sebagai pintu belakang (backdoor), Kelompok Aikon APT kemudian mengambil alih jaringan internal dari organisasi, perusahaan, atau data negara yang menjadi targetnya untuk dikendalikan. Pada titik inilah, mereka juga mengatur serangan yang dilakukan bisa menginfeksi jaringan lainnya yang terhubung dengan target.

Ilustrasi cara kerja kelompok Aikon APT saat meretas [sumber gambar]
Setelah berhasil masuk ke dalam komputer target, peretas kemudian mulai menjalankan serangkaian aksi seperti mengambil gambar secara diam-diam (screenshot), mencatat setiap ketikan keyboard (keylogging), hingga mencuri data-data penting yang berhubungan dengan rahasia suatu negara.

Hacker canggih yang dianggap memiliki hubungan dengan pemerintah Cina

Sepak terjang Naikon APT sebagai peretas negara-negara Asia Pasifik sejatinya telah lama diteliti oleh berbagai perusahaan keamanan luar negeri. Sebelum Check Point, firma cybersecurity asal Amerika Serikat (AS), ThreatConnect, menerbitkan laporan pada 2015 silam yang mengaitkan Naikon APT dengan militer Cina, People’s Liberation Army (PLA).

Ilustrasi Unit 78020 militer Cina [sumber gambar]
Menurut ThreatConnect, Naikon APT disebut-sebut sebagai bagian dari militer Cina pada bagian Biro Pengintaian Teknis Kedua militer bernama Unit 78020. Lokasinya diperkirakan berada di kota Kunming selatan, Cina. Tugas mereka meliputi operasi siber yang melakukan penyadapan dan mata-mata di negara-negara Asia Tenggara. Terutama yang menyangkut masalah Laut Cina Selatan (LCS) yang menjadi sengketa.

Keberadaan Naikon telah dipantau oleh Badan Intelijen Negara

Kabar peretasan Naikon APT yang menyasar sejumlah negara di Asia Tenggara, membuat Badan Intelijen Negara (BIN) langsung bergerak cepat. Organisasi tersebut langsung berkoordinasi dengan sejumlah lembaga dan kementerian karena permasalahan ini dinilai sangat krusial.

Juru Bicara BIN Wawan Purwanto [sumber gambar]
Juru Bicara BIN, Wawan Purwanto mengatakan, data-data yang ada di Indonesia berada dalam kondisi aman karena diletakkan di tempat yang dirahasiakan. Bahkan meski berhasil diretas oleh hacker, data-data tersebut bukanlah informasi yang sebenarnya dicari.

BACA JUGA: Mengenal Pasukan Siber Khusus Korea Utara yang Disegani oleh Amerika dan Dunia

Aksi spionase lewat perangkat canggih memang menjadi momok tersendiri bagi negara-negara yang memiliki celah keamanan pada infrastruktur teknologinya. Tak terkecuali Indonesia. Karena dianggap menjadi salah satu target, Badan Intelijen Negara (BIN), langsung bergerak cepat sehingga tidak ada data yang bocor.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Kontroversi Tambang Nikel Raja Ampat, Presiden Akhirnya Cabut Izin Tambang

Kontroversi tambang nikel di kawasan Raja Ampat kini menemui titik terang. Usai jadi perdebatan di…

4 days ago

Perjalanan Kapal Madleen Bawa Bantuan ke Gaza Hingga Dirampas Israel

Konflik Palestina-Israel menemui babak baru. Aktivis lingkungan kondang, Greta Thunberg, memutuskan turun gunung untuk membantu…

5 days ago

Demi Salat Ied Berlatar Gunung Sumbing dan Sindoro, Jamaah Rusak Kebun Tembakau

Kebiasaan netizen Indonesia, selalu ingin mencoba sesuatu yang viral, termasuk saat menyerbu Dusun Garung untuk…

1 week ago

Tips Cegah Kolesterol Naik Saat Konsumsi Daging di Momen Idul Adha

Hari Raya Kurban atau Idul Adha tahun ini sudah di depan mata. Momen yang sangat…

2 weeks ago

Pernyataan Two-State Solution oleh Prabowo tentang Palestina, Masuk atau Nggak?

Presiden RI Prabowo Subianto bikin kaget rakyat Indonesia. Hal ini berhubungan dengan pernyataannya, yaitu bahwa…

2 weeks ago

Profil Ray Dalio yang Diisukan Mundur sebagai Penasehat Danantara

Belum apa-apa, Danantara sudah kena gosip miring. Salah satu orang yang diharapkan segera bergabung dengannya…

2 weeks ago