Kelompok militan Abu Sayyaf memang tengah menjadi sorotan setelah berulang kali menculik WNI. Ironisnya, kejadian tersebut kerap terulang meski beberapa waktu lalu sempat berhasil dibebaskan oleh militer Filipina. Tak semudah yang dibayangkan, para prajurit harus mempertaruhkan nyawa mereka saat melawan kelompok tersebut.
Bahkan, upaya pembebasan tersebut membuat salah satu Anggota korps Marinir Filipina, Sersan Romnick Estacio yang dikabarkan meninggal dunia setelah terlibat baku tembak dengan kelompok Abu Sayyaf. Berjuang demi tujuan mendirikan Negara Islam di Semenanjung Melayu, inilah sepak terjang dari kelompok tersebut.
Aksi penculikan merupakan salah sumber utama untuk menghidupi Abu Sayyaf yang berdiri pada 1993 tersebut. Menurut komandan kelompok tersebut, Ghalib Gandang, mengatakan, strategi penculikan dengan tebusan tak hanya sebagai solusi pendanaan, tapi juga membedakan dengan organisasi MORO yang dianggap terlalu lunak. Selain penculikan, mereka juga kerap terlibat aksi pemboman dan pemerasan.
Pemerintah Filipina sejatinya takt tinggal diam setelah menyaksikan sepak terjang yang dilakukan oleh kelompok Abu Sayyaf. Dilansir dari Gmanetwork.com (19/01/2020), pasukan Marinir Filipina sempat terlibat kontak senjata dan berhasil menembak mati empat anggota dari gerombolan tersebut. Sebelumnya, Sersan Romnick Estacio dikabarkan gugur dalam aksi serupa pada saat hendak membebaskan WNI terakhir yang diculik oleh kelompok Abu Sayyaf.
“Abu Sayyaf mari bicara. Apa yang mau kita lakukan? Membunuh satu satu lain? Kalian bisa bunuh saya di manapun tapi apa yang kalian peroleh?” ucapnya dalam sebuah pidato yang dikutip dari Dunia.tempo.co (30/07/2018).
BACA JUGA: Mengenal JAD, Organisasi yang Diduga Terlibat Aksi Ledakan Bom di Indonesia
Buntut dari aksi Abu Sayyaf yang kerap melakukan penculikan, Pemerintah RI melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melarang aktivitas melaut di sekitar perairan Sabah. Seolah tak ada habisnya, hal ini membuktikan bahwa eksistensi kelompok Abu Sayyaf dan sepak terjangnya memang harus diwaspadai, baik oleh Filipina maupun Indonesia.
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…