Categories: Trending

Fakta Dita Oepriarto, Pelaku Bom Surabaya yang Jadi Bukti ISIS Masih Ada di Indonesia

Teror bom yang tak berperikemanusiaan, telah merenggut banyak korban di Indonesia. Salah satunya adalah ledakan yang terjadi pada tiga buah gereja di Surabaya, Jawa Timur. Yang miris, peristiwa tersebut dilakukan oleh sebuah anggota keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak mereka. Alhasil, aksi mereka pun menuai cacian sekaligus keprihatinan dari masyarakat.

Dari kejadian di atas, bisa dibilang inilah efek dari jahatnya doktrin buta tentang radikalisme yang ditelan bulat-bulat. Sebuah keluarga yang terlihat cukup mapan dan bahagia, ternyata harus menjadi korban kesia-siaan dari pemahaman sesat yang dipaksakan. Seperti apa latar belakang dan sepak terjang Dita Oepriarto yang menjadi pelaku bom bunuh diri? Simak ulasan berikut.

Seorang kepala keluarga yang juga menjadi ketua JAD

Pendukung organisasi radikal JAD [sumber gambar]
Organisais radikal JAD, ternyata memiliki banyak cabang di Indonesia. Salah satunya berada di Surabaya yang dipimpin oleh salah satu pelaku bom bunuh diri, Dita Oepriarto. Diketahui, sosoknya merupakan ketua JAD Surabaya yang juga disebut-sebut memilki kaitan dengan jaringan Jaringan Ansarut Tauhid (JAT).

Kedua organisasi ini memiliki kesamaan ideologi yang berkiblat pada ISIS di Timur Tengah. Karena faham sesat yang dianut, para anggotanya tak segan membunuh dengan berbagai cara. Salah satunya dengan meledakan bom.

Libatkan istri dan anak saat meledakkan diri

Meledakkan diri sekeluarga [sumber gambar]
Saat melakukan serangan bom bunuh diri, Dita Oepriarto tak melakukannya seorang diri. Ia melibatkan serta sang istri dan keempat anaknya yang notabene masih belia. Yang perempuan bernama Fadilah Sari (12 tahun) dan Pamela Rizkita (9 tahun) serta laki-laki yang bernama Yusuf Fadil (18 tahun) dan Firman (16 tahun). Mereka berenam kompak meledakkan diri saat tiba di Gereja yang menjadi sasaran.

Sosok berduit yang tertutup dengan tetangga

Rumah tersangka pengeboman gereja Surabaya [sumber gambar]
Saat berada di lingkungan tempat tinggalnya, sosok keluarga Dita Oepriarto dikenal sangat tertutup. Jarang terlihat berinteraksi dengan warga. Menurut para tetangga, sosok Dita merupakan seorang penjual jamu herbal di rumahnya. Saat digeledah oleh pihak kepolisian, ditemukan empat bom yang masih aktif di dalam rumahnya.

Padahal, keluarga Dita sangat mapan dalam urusan ekonomi. Bahkan, tempat tinggalnya di Kompleks Perumahan Jalan Wonorejo Asri XI, Kecamatan Rungkut, merupakan perumahan elit yang harga tiap unitnya Rp 1 miliar. Tajir tapi keblinger nih Sahabat Boombastis.

Mempunyai hubungan dengan Amman Abdurahman

Terkait dengan sosok Amman Abdurahman [sumber gambar]
Sosok Amman Abdurahman mungkin menjadi sosok yang dikaitkan dalam peristiwa pengeboman di Surabaya. Hal ini dikarenakan salah satu anggotanya, yaitu Dita Oepriarto yang merupakan ketua JAD Surabaya terlibat dalam aksi pengeboman.

Amman Abdurahman sendiri merupakan pemimpin tertinggi dari Jamaah Ansharut Daulah yang juga menjadi atasan bagi Dita. Demi kesuksesan misi dari pemahaman yang salah, sang bomber pun harus tewas sia-sia bersama istri dan keempat anaknya.

Alumni ISIS Suriah yang kembali ke tanah air

Pendukung ISIS di Indonesia [sumber gambar]
Paham radikal yang tercermin pada keluarga Dita, ternyata bukan tanpa sebab. Diketahui, pasangan suami istri ini pernah menjejakan kakinya di Suriah dan kembali pulang ke Indonesia. Di sana, Dita dan keluarganya bergabung dengan ISIS dan sempat belajar tentang strategi militer dan membuat bom.

Pengetahuan dan pengalamannya itulah yang digunakan olehnya setiba di tanah air untuk membuka medan jihad baru dengan mengebom tiga buah gereja sekaligus. Miris ya Saboom.

Apapun alasan yang ada, tindakan terorisme berupa bom bunuh diri, sangat dilarang dan merugikan bagi masyarakat. Tak hanya rakyat yang menjadi korban, tapi juga pelaku sendiri yang telah tercuci otaknya dengan paham radikal sesat. Gimana menurutmu Saboom?

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago