Ilustrasi ksatria abad pertengahan [Image Source]
Bicara soal abad pertengahan, kebanyakan orang akan memikirkan seorang kesatria dengan baju besi, peradaban yang tidak kenal teknologi dan ilmu pengetahuan, atau bahkan peradaban yang masih percaya dengan hal-hal berbau mistis. Masyarakatnya juga seringkali digambarkan sebagai orang-orang yang kejam dan kuno.
Hal-hal ini sebenarnya tidaklah sepenuhnya benar dan masyarakat abad pertengahan sebenarnya tidaklah seburuk yang seringkali digambarkan. Berikut ini beberapa fakta keliru tentang abad pertengahan yang sering beredar.
Mitos yang beredar adalah hukuman mati adalah hal yang umum di abad pertengahan. Sebenarnya, pada masa abad pertengahan sudah ada sistem peradilan yang cukup adil. Hukuman mati baru dijatuhkan kepada orang-orang yang melakukan tindakan kejahatan terburuk seperti pembunuhan, pengkhianatan, dan pembakaran.
Orang miskin pada abad pertengahan sebenarnya adalah mereka yang melakukan pekerjaan manual sehari-hari. Meski begitu, mereka selalu mendapatkan bubur yang segar dan roti setiap hari dan minum bir. Tidak hanya itu saja mereka juga mendapatkan camilan seperti daging kering, keju, buah-buahan dan sayuran.
Mitosnya, orang-orang dari abad pertengahan itu tidak pernah mandi sehingga mereka berbau busuk. Mitos ini akhirnya juga memunculkan mitos lain seperti digunakannya dupa di gereja untuk menyamarkan bau busuk orang-orang. Padahal dupa yang digunakan saat itu adalah bagian dari ritual yang berakar dari budaya kepercayaan Yahudi.
Memang sih masyarakat pada masa itu bekerja keras dengan bercocok tanam. Karena hal tersebut juga dilakukan agar bisa terus makan dan bertahan hidup. Meski begitu, mereka juga punya festival keagamaan atau umum yang diselenggarakan dengan rutin.
Banyak beredar kabar bahwa zaman dahulu kala masyarakat percaya bahwa bumi itu datar. Padahal sebaliknya, mereka sudah tahu bahwa bumi tidaklah datar. Bahkan orang-orang juga tidak percaya bahwa bumi adalah pusat dari tata surya.
Para kesatria adalah prajurit terlatih dan selalu siap untuk berperang. Namun ketika tidak ada keharusan berperang, mereka malah melampiaskannya pada penduduk lokal. Mereka justru terbiasa merampok dan membunuh siapa saja. Barulah pada abad ke-13, muncul contoh kesatria terhormat seperti Sir Lancelot dan Edward the Black Prince.
Memang sih abad pertengahan yang dibahas di sini adalah kisah di sekitar Eropa. Namun kita juga sering mendengar tentang fakta yang keliru ini beberapa kali karena film-film atau cerita yang sering kita dengar. Jadi, akan lebih baik jika kita selalu bersikap terbuka ketika mendengar atau menonton kisah apapun karena belum tentu juga apa yang kita lihat tentang peradaban di masa lalu benar-benar bisa menceritakan kehidupan tersebut 100 persen.
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…
Hakim akhirnya bersikukuh menolak permohonan praperadilan dari Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen Rismansyah. Dengan…
Di tengah kehidupan yang menjengahkan, ternyata kita harus percaya bahwa kebaikan itu akan selalu ada.…