Dalam setiap penemuan baru, entah itu obat atau pun alat kesehatan pasti ada fase uji coba terlebih dahulu. Fase ini akan diberikan kepada objek uji coba yang biasanya berupa hewan atau manusia sendiri. Perlakuan obat atau alat kepada objek uji coba akan diteliti hingga menghasilkan sebuah kesimpulan akan fungsi dari penemuan tersebut.
Baca Juga : 7 Peristiwa Paling Misterius Di Dunia
Manusia jarang sekali dijadikan objek uji coba karena alasan keselamatan atau tidak sesuai dengan nurani. Tapi beberapa tahun lalu, manusia kerap dijadikan proyek uji coba sebuah eksperimen mengerikan. Mereka diberi perlakuan tidak manusiawi agar ilmuwan menemukan data yang valid akan proyek uji cobanya. Berikut proyek mengerikan itu!
Pada tahun 1923, Amerika pernah melakukan percobaan yang sangat mengerikan. Mereka mengumpulkan sekitar 400 orang yang menderita Sifilis, lalu diberi perlakuan yang tidak baik. Penderita ini dibohongi akan diobati hingga sembuh. Namun nyatanya mereka justru dibiarkan karena ilmuwan ingin mengetahui bagaimana pertumbuhan penyakit mematikan ini di tubuh pasien.
The United Atomic Energy Commission (AEC) harus mempertanggungjawabkan segala percobaan mengerikan di tahun 1953. Banyak orang di seluruh dunia mengutuk apa yang dilakukan oleh organisasi ini. Pasalnya mereka menggunakan ibu hamil dan bayi sebagai objek uji coba dari benda yang sangat mengerikan.
Pada tahun 1950 seorang pakar imunologi bernama Chster Southam melakukan percobaan paling kontroversial. Ia memasukkan ratusan sel kanker kepada para narapidana di penjara Ohio. Ia ingin membuktikan jika sel kanker mampu menyebar dengan sangat cepat. Dan benar saja, semua narapidana yang ia suntikkan sel kanker, tubuhnya mulai dijangkiti tumor ganas.
Sebuah penelitian mengerikan dilakukan di Universitas John Hopkins Amerika. Beberapa ilmuwan ingin membuktikan dua buah teori. Pertama: rasa takut paling dalam ada di dalam tubuh manusia sendiri. Kedua: bayi dapat dibuat takut dengan banyak hal. Dalam percobaan ini, bayi berumur 9 bulan harus menerima perlakuan yang tak manusiawi dari para ilmuwan.
Celebral Palsy adalah sebuah kelainan pada otak manusia yang menyebabkan penderitanya mengalami gangguan fungsi organ gerak. Beberapa pasien bisa mengalami lumpuh di beberapa kaki dan tangan. Jika parah mereka hanya bisa duduk atau berbaring di tempat tidur sampai akhir hayatnya. Kondisi tubuh yang sangat aneh ini digunakan oleh ilmuwan di Amerika pada tahun 1955-1960 sebagai objek uji coba.
Pada tahun 1950 di Amerika dilakukan sebuah percobaan yang sangat mengerikan. Satu kota disemprot dengan bakteri mematikan bernama Serratia marcesens. Penyemprotan ini dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui reaksi bakteri pada masyarakat. Dan juga bersiap-siap jika ada serangan senjata biologi dari negara lain.
Era tahun 1930-1950-an menjadi narapidana di Amerika sama halnya kehilangan hak hidup. Mereka dapat digunakan sebagai kelinci percobaan oleh beberapa ilmuwan tanpa bisa melakukan apa-apa. Seperti yang dialami oleh narapidana di Penjara San Quentin. Mereka digunakan sebagai kelinci percobaan oleh dokter Leo Stanley.
Narapidana yang akan dieksekusi, diamputasi testisnya. Ilmuwan akan memotong dan meneliti apakah hal ini berpengaruh pada perilakunya. Selain itu, ilmuwan juga mentransplantasikan sejumlah testis pria muda kepada pria tua. Dari percobaan ini didapatkan fakta jika orang tua bin pikun bisa jadi lebih semangat, bahkan pikunnya berkurang. Penelitian ini akhirnya dihentikan setelah mendapat protes dari beberapa pihak. Narapidana bukanlah kelinci yang bisa diberi perlakukan semaunya, mereka masih manusia yang butuh hidup dengan baik.
Baca Juga : Ternyata 7 Penemuan Hebat Ini Ditemukan Saat Bermimpi
Itulah tujuh percobaan mengerikan yang menggunakan manusia sebagai kelinci percobaannya. Ngeri! Semoga di era modern seperti sekarang, hal tak masuk akal seperti ini bisa dihindarkan. Manusia bukanlah sesuatu yang bisa digunakan untuk objek uji coba!
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…
Hakim akhirnya bersikukuh menolak permohonan praperadilan dari Direktur Eksekutif Lokataru Foundation, Delpedro Marhaen Rismansyah. Dengan…
Di tengah kehidupan yang menjengahkan, ternyata kita harus percaya bahwa kebaikan itu akan selalu ada.…