Categories: Trending

Nih Bukti Ekspansi Laut Nusantara Tidak Kalah Hebat dari Bangsa Eropa dan Tiongkok

Sudah bukan rahasia lagi kalau di masa lalu negeri ini merupakan penguasa lautan. Bangsa di Indonesia atau saat itu masih menjadi kumpulan kerajaan Nusantara pernah menjadi pemegang jalur rempah. Perdagangan dari bangsa ini sampai ke banyak tempat di dunia termasuk Tanjung Harapan yang letaknya di Afrika Selatan.

Selain hebat dalam perdagangan, bangsa ini juga pernah melakukan ekspansi armada militer ke banyak wilayah di dunia. Bahkan saking seringnya melakukan perluasan wilayah kekuasaan ini, pelaut-pelaut Indonesia sangat ditakuti oleh banyak kerajaan. Oh ya, berikut bukti ekspansi laut Nusantara yang kehebatannya bisa mengalahkan Bangsa Eropa dan Tiongkok.

Ekspansi Pamongol

Saat Raden Wijaya membangun dan menciptakan Majapahit dengan sekuat tenaga, berbagai masalah kerap muncul dan membuatnya jadi gerah. Saat kerajaan ini mulai membangun banyak sektor termasuk pertahanan dan perdagangan, bangsa Mongol mulai membuat ulah dan ingin mengganggu kestabilan keamanan di kawasan Nusantara yang kala itu ingin ditaklukkan oleh Majapahit.

Arca untuk Raden Wijaya [image source]
Akhirnya Raden Wijaya mengirim pasukan melalui laut untuk menghancurkan musuh. Sasaran mereka adalah bangsa Mongol yang kala itu juga memiliki obsesi untuk menguasai dunia. Ekspansi Pamongol dicatat dalam Prasasti Gunung Butak dan tulisan Ordorico da Perdenone yang mencatat banyak sekali peristiwa penjelajahan di seluruh dunia.

Panusantara II

Sumpah Palapa adalah ucapan dari Mahapatih Gajah Mada yang ingin sekali menyatukan semua kawasan Nusantara menjadi sebuah kerajaan yang besar. Untuk memenuhi ucapannya itu, Gajah Mada akhirnya melakukan banyak ekspedisi ke negara-negara kecil di Nusantara dari Malaka hingga ke kawasan Papua. Gajah Mada ingin menempatkan pasukan di sana untuk bertarung atau memengaruhi mereka bergabung menjadi satu dengan Majaphit.

Gajah Mada [image source]
Ekspansi yang dilakukan oleh Gajah Mada ini berlangsung saat Majapahit dipimpin oleh Ratu bernama Tribhuana Tunggaldewi yang merupakan anak dari pendiri Majapahit, Raden Wijaya. Di masa pemerintahan ini, Majapahit mulai memasuki masa keemasan di mana banyak sekali wilayah Nusantara yang telah mereka satukan.

Pamalaka II dan III

Saat kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia akhirnya runtuh, Kerajaan Islam di Indonesia mulai tumbuh perlahan-lahan. Di kawasan Jawa ada Kerajaan Demak yang memiliki kekuatan cukup besar dalam hal pengadaan armada militer yang bisa dikirim ke mana saja terutama untuk menekan kekuatan asing yang mulai menguasai kekuatan Nusantara dalam bidang politik atau perdagangan.

Armada laut Demak [image source]
Saat Portugis mulai datang dan menguasai Malaka, para armada laut dari Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Pangeran Sabrang Lor (Pati Unus) menyerang. Mereka memberikan bantuan kepada kawasan Malaka agar tidak dikuasai secara penuh oleh Portugis yang ingin menjadikan Asia Tenggara sebagai lumbung rempah yang memiliki nilai jual sangat tinggi.

Padompo

Pasca Tribhuwana Tunggaldewi turun tahta dan digantikan oleh Hayam Wuruk, ekspansi militer laut semakin banyak dilakukan. Selain mengajak banyak negara untuk bergabung, ekspansi militer juga dilakukan untuk memberi pelajaran kepada kerajaan atau wilayah yang melakukan pelanggaran aturan yang telah ditetapkan oleh Kerajaan Majapahit.

Ilustrasi kapal majapahit [image source]
Saat Hayam Wuruk memerintah Majapahit, wilayah Dompo yang terletak di Pulau Sumba mulai berulah. Akhirnya dengan sekuat tenaga dan pasukan penuh, Gajah Mada dikirim untuk berperang. Bersama dengan Gajah Mada, Laksamana Nala yang dikenal hebat di lautan juga ikut untuk semakin menguatkan dominasi Majapahit di Nusantara.

Uraian yang tersaji di atas menunjukkan bahwa sektor bahari di Indonesia sebenarnya sudah sangat maju dan hebat. Semoga di tahun-tahun yang akan datang, bangsa ini semakin berbenah dan menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Share
Published by
Adi Nugroho

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

2 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

2 weeks ago