Etnis minoritas Muslim Uighur di Xinjiang menjadi perbincangan yang hangat dalam beberapa hari terakhir. Hal ini mencuat setelah adanya dugaan persekusi dan diskriminasi yang dilakukan oleh pemerintah China terhadap mereka. Tak hanya ramai di Indonesia, dunia pun turut menyoroti peristiwa tersebut.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, pemerintah Tiongkok diduga menahan lebih dari satu juta etnis minoritas Muslim di kamp konsentrasi. Di dalam tempat rahasia tersebut, dugaan adanya kegiatan ‘mencuci otak’ pada para tahanan dalam sebuah dokumen seperti yang dikutip dari BBC.com. Lantas, seperti apa bentuknya?
Ada beberapa dokumen yang dibocorkan kepada Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional (ICIJ). Salah satunya adalah memo yang disebut sebagai “The China Cables”, yang dikirim oleh Zhu Hailun pada 2017 silam pada pengelola kamp, yang isinya mencakup “penerapan disiplin ketat, hukuman, dan tidak ada yang boleh keluar”.
Selama di dalam kamp, para tahanan Uighur dididik sedemikian rupa untuk menjadi ‘pribadi baru’, yang sesuai dengan harapan pemerintah China. Di sana, mereka dididik guna memerangi ekstremisme atau radikalisme melalui gabungan teori hukum, keahlian kerja, dan pelatihan bahasa Mandarin, seperti yang dikutip dari BBC.com.
Dalam penerapan ‘pribadi baru’, para tahanan dipaksa untuk menjadikan pelajaran Bahasa Mandarin sebagai prioritas utama, hukum dan ideologi komunis yang berlaku di China. Oleh pemerintah negeri Tirai Bambu, hal inilah yang ditunjukkan sebagai dalih untuk mengelak dari tuduhan kamp tawanan menjadi fasilitas pendidikan.
Meski terkesan ditutup-tutupi, rahasia di dalam kamp akhirnya terbongkar juga. Menurut Laporan The World Uighur Congress yang dikutip dari News.detik.com menyatakan, para tahanan Uighur dibui dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, tanpa dakwaan dan dipaksa meneriakkan slogan Partai Komunis.
Kamp Reedukasi sendiri berdiri dengan alasan untuk menghilangkan radikalisme di dalam diri kaum Uighur. Bahkan, sebuah aturan baru yang terbit menyatakan bahwa tempat itu digunakan untuk memperbaiki tingkah laku buruk (terpengaruh ekstremisme), dan memastikan mereka mengikuti penyuluhan kejiwaan dan pendidikan ideologis.
BACA JUGA: 5 Ketidakadilan Muslim Uighur oleh Pemimpin Negaranya Sendiri
Pemerintah China kini tengah menjadi sorotan atas dugaan persekusi terhadap minoritas muslim Uighur. Dihadapkan dengan kenyataan yang demikian, mereka berdalih dan mengklaim bahwa kamp-kamp yang terletak di wilayah Xinjiang barat itu menawarkan pendidikan dan pelatihan secara sukarela.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…