Aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa memang kerap kali berakhir dengan kericuhan. Namun kali ini, kericuhan tersebut membuat salah satu pendemo kejang. Hal itu terlihat dari video viral yang dibagikan di media sosial. Terlihat seorang polisi yang mencoba menertibkan pendemo, tampak membanting salah satu mahasiswa hingga tergeletak di jalan.
Baca juga: Cek Pulsa Smartfren Terbaru 2021, Mudah dan Cepat
Aksi kekerasan yang dilakukan salah satu oknum polisi tersebut, tentu saja membuat netizen geram, bahkan menyumpah serapahi oknum tersebut. Selengkapnya tentang aksi demo berakhir dengan kekerasan, berikut ulasannya.
Kericuhan terjadi saat polisi berusaha menertibkan para pengunjuk rasa. Sayangnya, setelah mencoba untuk bicara, para pendemo tetap saja meneruskan aksinya. Akhirnya polisi pun mengamankan salah satu yang diduga provokator.
Mahasiswa tersebut ditarik kemudian dibanting hingga menghantam lantai. Setelah aksi kekerasan tersebut, korban berinisial MFA seketika mengalami kejang-kejang. Beberapa orang polisi lain pun berusaha membantu korban dan melarikannya ke rumah sakit.
Video aksi polisi membanting pendemo tersebut seketika viral dan berkali-kali dibagikan ulang di media sosial. Banyak netizen yang memberikan komentar bahwa mereka kecewa pada aksi polisi tersebut.
Hal itu karena para polisi tentu saja terlatih, harusnya tidak menggunakan kemampuan itu untuk warga sipil yang tidak memiliki kemampuan khusus. Ada pula yang merasa kasihan pada korban dan berharap jika lukanya tidak serius.
Oknum polisi NP akhirnya meminta maaf secara langsung pada MFA selaku korban dan juga orang tua. Kapolresta Tangerang, Kompes Pol Wahyu Sri Bintoro mengatakan dalam jumpa pers di kantornya, tindakan tersebut murni karena refleks saja, tidak ada tujuan untuk mencelakai sama sekali.
Wahyu juga mengatakan jika oknum yang membanting pendemo akan ditindak secara tegas. Rekan korban juga mengatakan jika mereka akan meminta perjanjian di atas kertas soal kesehatan MFA setelah dibanting.
Adapun awal mula kericuhan adalah ketika para mahasiswa berdemo dan memaksa masuk dan ingin bertemu Bupati Tangeran Ahmed Zaki Iskandar. Saat itu, ternyata Bupati sedang ada kegiatan hingga tidak bisa menemui para mahasiswa.
Tim negosiator Polresta Tangerang pun meminta perwakilan dari mahasiswa untuk bertemu. Sayangnya, massa unjuk rasa terus dan meminta untuk bertemu dengan Bupati Tangerang. Dari sanalah awal mula terjadi aksi saling dorong, hingga kepolisian mengamankan satu orang yang diduga provokator.
BACA JUGA: Miris! Ibu Pedagang Sayur Ini Dianiaya 3 Pria tapi Malah Dijadikan Sebagai Tersangka
Aksi unjuk rasa memang bukan hal baru. Bahkan di tengah pandemi, masih ada saja yang melakukan aksi tersebut. Semoga dengan kejadian ini bisa jadi pembelajaran bagi para mahasiswa dan juga pihak kepolisian, agar tidak menyertakan kekerasan dalam penertiban demo.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…