Categories: Inspirasi

Dardanella, Saksi Kunci Perjuangan Sumpah Pemuda yang Tidak Banyak Diketahui Orang

Setiap 28 Oktober datang, sosial media pasti dipenuhi oleh postingan-postingan berbau semangat. Bagaimana tidak? Sebagian besar pemuda seluruh Indonesia merayakan hari kejayaannya, yaitu Sumpah Pemuda. Selama ini, setiap hari besar ini datang, kita sebagai generasi muda hanya diingatkan lagi dan lagi tentang isi dari janji sakral yang diucapkan para pemuda 89 tahun yang lalu.

Padahal, banyak hal yang terjadi kala itu dan tidak terendus oleh media. Salah satunya Dardanella, sebuah kelompok yang bisa dibilang sebagai saksi kunci sekaligus sosok yang berpengaruh dalam Sumpah Pemuda tahun 1928. Belum pernah dengar kan? Kalau begitu, simak faktanya dalam ulasan berikut ini.

Selayang Pandang ‘Panggung Sandiwara’ di Indonesia

Sebelum adanya film di bioskop seperti sekarang, dunia akting hanyalah sebatas panggung dan lampu sorot. Pada masa Hindia Belanda dulu, banyak lahir teater keliling untuk menghibur masyarakat tanah air. Salah satu yang populer merupakan sebuah kelompok yang menjuluki dirinya sebagai Miss Riboet.

Teater Dulu dan Sekarang [image source]
Mereka berasal dari Batavia (Jakarta) yang melakukan tur-tur ke seluruh Indonesia. Melihat karir Miss Riboet yang menjulang, banyak kelompok-kelompok teater baru yang menyusul, seperti Dardanella. Keduanya lalu sempat bersaing ketat hingga terjadi percekcokan. Namun pada akhirnya, karir mereka tetap cemerlang dengan ciri khasnya masing-masing.

Dardanella: Sebuah Terobosan Baru

Kelompok sandiwara Dardanella ini lahir di Sidoarjo, Jawa Timur. Seseorang yang membentuknya merupakan keturunan Russia yang lahir di Penang, Malaysia bernama Willy Klimanoff. Kelompok ini lahir pada tahun 1926.

A Pedro dan Dardanella [image source]
Berbeda dari kelompok-kelompok teater yang sudah ada, Dardanella mencoba merombak beberapa tradisi yang sudah umum dalam sebuah pementasan. Dikutip dari buku Gelombang Hidupku: Dewi Dja Dari Dardanella, mereka membuat pembagian episode yang lebih ringkas dan menghapus perkenalan tokoh sebelum bermain. Sehingga, kelompok Dardanella ini disebut sebagai Pelopor Sandiwara Modern Indonesia.

Konsep Pertunjukan Dardanella yang Nasionalis

Meski pendiri dari kelompok teater ini bukanlah seorang asli Indonesia, namun semangat serta hatinya sudah terikat dengan ibu pertiwi. Berbeda dari beberapa kelompok teater sebelumnya, Dardanella lebih mengusung cerita-cerita asli, bukan dari hikayat maupun dongeng.

Mereka mengonsep pertunjukan sedemikian rupa dengan properti, make up, serta penulisan naskah yang maksimal sehingga membawa nuansa baru bagi para penontonnya. Selain itu, Dardanella juga selalu menyisipkan pesan tersirat akan semangat nasionalisme di setiap pertunjukannya. Ditambah lagi, bintang dari kelompok teater ini yang bernama Devi Dja, sungguh menghipnotis audiens yang datang.

Korelasi dengan Sumpah Pemuda

Pada tahun 1928, bertepatan dengan tur Dardanella untuk keliling Indonesia yang padat, kelompok besutan Willy Klimanoff yang akhirnya berganti nama menjadi A. Piedro ini, membawa pesan sosial pada setiap pertunjukannya. Mendengar tentang Sumpah Pemuda yang dipelopori oleh organisasi Boedi Oetomo, mereka berniat menyuarakan hal tersebut ke seluruh Indonesia.

Dardanella [image source]
Dardanella selalu menampilkan pertunjukkannya dengan menggunakan Bahasa Indonesia. Selain itu konflik yang diusung di setiap cerita pada pertunjukannya selalu menyangkut pautkan gagasan tentang tanah air. Sehingga, pesan Sumpah Pemuda bisa diterima oleh banyak pemuda Indonesia juga berkat jasa dari Dardanella.

Singkatnya, Sumpah Pemuda bukanlah hanya tentang Organisasi Boedi Oetomo atau Mohammad Yamin saja, juga bukan melulu soal tiga ikrar yang dibacakan pada upacara pagi setiap tanggal 28 Oktober ini. Masih banyak orang-orang di luar sana yang juga berjasa di balik sakralnya Sumpah Pemuda. Nah, sebagai generasi muda, bagaimana tanggapanmu setelah mengetahui sisi lain dari Sumpah Pemuda? Jangan lupa sebarkan terus Semangat Muda-mu ya!

Share
Published by
Harsadakara

Recent Posts

Lagi Ramai, Penipuan Modus ‘Cari iPhone Hilang,’ Waspadai Ciri-Cirinya

Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…

3 days ago

Rombongan Klub Motor Sunmori VS Warga Pengguna Matic Berujung Emosi

Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…

5 days ago

Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Cianjur, Korban Terus Bertambah

Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…

1 week ago

Wafatnya Tinggalkan Duka, Inilah Pesan dan Kesan Indah Paus Fransiskus Bagi Indonesia

Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…

1 week ago

Katanya Krisis Ekonomi Kok Malah Borong Emas, Ada Apa?

Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…

1 week ago

Beruntun, Terungkapnya 3 Kasus Pelecehan Pasien oleh Dokter yang Bikin Miris

Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…

2 weeks ago