in

Lion Air Terbitkan Aturan Bagasi Berbayar, Begini Jika Diterapkan di Semua Maskapai

Kebijakan Lion Air tentang bagasi berbayar cukup membuat orang-orang jadi puyeng sendiri. Mereka harus rela merogoh kocek dalam-dalam demi membayar barang bawaannya. Apalagi ditambah dengan biaya tiket yang cukup mahal, para penumpang sepertinya kudu rela untuk tidak jajan di pesawat.

Biayanya pun tidak main-main. Dilansir dari merdeka.com, rentang biaya yang dikeluarkan oleh penumpang Lion Air adalah sekitar Rp100 ribu hingga Rp600 ribu. Harga yang cukup wah untuk kita-kita si sobat pas-pasan. Nah, kalau aturan ini diikuti oleh seluruh maskapai penerbangan, bagaimana jadinya ya?

Masyarakat memilih menggunakan transportasi jalur lain

Hal yang kemungkinan besar akan terjadi adalah masyarakat menggunakan kendaraan jalur lain. Baik transportasi darat maupun laut. Prediksi ini kemungkinan akan terjadi karena biaya transportasi darat atau laut tidak terlalu mahal.

Gunakan transportasi jalur lain [Sumber Gambar]
Sehingga mereka bisa menghemat untuk keperluan lain. Kalau nekat memakai pesawat untuk transportasinya, ya kudu mempersiapkan budget lebih. Apalagi jika barang yang dibawa lebih dari 5 kg, ya persiapkan mental untuk makan mi instan beberapa hari ke depan.

Penumpang akan membawa sedikit barang

Kemungkinan kedua adalah para penumpang akan membawa sedikit barang. Ya tentu saja, masyarakat tidak mungkin mau merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk menitipkan barangnya di bagasi. Jika barang bawaan masing-masing sudah terlalu banyak, sepertinya mereka akan memaketkannya ke tempat tujuan melalui jalur ekspedisi.

Penumpang membawa sedikit barang [Sumber Gambar]
Hal ini pastinya juga membawa keuntungan bagi awak pesawat, khususnya pilot. Disebabkan kapal terbang yang dibawanya terasa ringan lantaran bagasinya kosong melompong.

Pesawat bisa menghemat bahan bakar

Banyaknya barang bawaan penumpang memang mempengaruhi pilot untuk menerbangkan pesawatnya. Di mana pilot diharuskan melakukan tarikan lebih kuat untuk kemudinya karena pesawat terasa lebih berat. Sehingga, avtur yang dipakai semakin cepat habis.

Pesawat hemat bahan bakar [Sumber Gambar]
Beda halnya kalau barang bawaan penumpang sangat sedikit. Maka bagasi akan semakin ringan yang mengakibatkan pilot lebih mudah untuk memacu pesawat. Pada akhirnya, pesawat pun tidak menghabiskan bahan bakar terlalu banyak.

Meminimalkan risiko kehilangan dan kerusakan barang

Insiden tentang bagasi memang pernah terjadi di beberapa maskapai, khususnya Lion Air. Salah satunya terjadi di tahun 2018 lalu, dengan rute penerbangan Medan-Jakarta. Pada saat itu, para penumpang dengan nomor penerbangan JT-305 tersebut mengalami peristiwa kehilangan barang berharga serta koper yang rusak parah.

Kehilangan dan kerusakan barang [Sumber Gambar]
Nah, hal semacam ini kemungkinan kecil terjadi jika aturan bagasi berbayar diterapkan. Sehingga tidak akan ada yang dirugikan. Baik dari sisi pesawat yang tidak perlu susah-susah bertanggung jawab dan juga penumpang tak khawatir akan kerusakan atau kehilangan barang.

BACA JUGA : Viral “Tikus Bagasi” di Bandara Beraksi Lagi, Ini Lho Caranya Supaya Si Pelaku Kapok

Begitulah dampaknya jika aturan bagasi berbayar diterapkan di seluruh maskapai penerbangan. Ada yang positif dan juga negatif. Nah, kalau Sahabat Boombastis sendiri setuju apa enggak nih dengan kebijakan dari Lion Air ini?

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

Melihat Transformasi Bonek, Suporter Identik Kerusuhan yang Kini Berubah Jadi Salah Satu Terbaik

5 Kesuksesan Cawapres Fiktif Nurhadi-Aldo yang Patut Ditiru Politikus Indonesia