Seiring semakin melemahnya nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), mata uang Indonesia itu diprediksi bakal menuju ke angka yang menjadi rekor terburuk sepanjang masa. Dilansir dari Money.kompas.com, nilai rupiah per 1 dolar AS berada di level Rp 16.550 pada Senin (23/3/2020). Pelemahan sebesar 0,39% menjadikan rupiah dengan nilai mata uang paling letoy di Asia.
Meski demikian, bukan tak mungkin rupiah bisa kembali menguat dan naik ke posisi yang lebih aman dari saat ini. Hal tersebut tak hanya datang dari upaya pemerintah semata, kita sebagai warga negara juga punya andil besar untuk ikut membantu menguatkan nilai rupiah.
Membeli produk lokal bisa menjadi salah satu langkah awal guna memperkuat nilai rupiah. Ini artinya, mendorong masyarakat agar mau dan tergerak untuk melirik para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), yang selama ini juga ikut berjuang sebagai tulang punggung perekonomian negara.
Miliarder Dato Sri Tahir sempat menjadi sorotan saat dirinya berinisiatif menukarkan dolar Amerika Serikat (AS) miliknya ke dalam rupiah. Tak kepalang tanggung, pemilik Mayapada Group itu ingin menukar dolar AS senilai Rp 2 triliun. Hal tersebut menjadi semacam ajakan bagi orang kaya lainnya agar mengikuti jejaknya demi perkuat rupiah.
Sebagai anak muda yang menjadi masa depan bangsa, mereka bisa membantu pemerintah dengan cara mengubah kebiasaan. Bagi yang hobi berjalan-jalan ke luar negeri, bisa sementara waktu mengalihkannya dengan menikmati wisata yang ada di dalam negeri.
Dolar memang boleh naik, tapi nilai rupiah yang turun sejatinya juga bisa menjadi ajang agar masyarakat kembali ingat dengan slogan “aku cinta rupiah” yang dulu pernah ada. Meski hal tersebut akhirnya gagal mencegah Indonesia yang jatuh dalam kubangan krisis moneter pada 1998 silam.
Ekonom Rizal Ramli yang juga Mantan Menko Bidang Kemaritiman memiliki cara guna menguatkan nilai rupiah. Menurut dirinya, mengurangi impor menjadi salah satu kunci untuk mengatasi pelemahan nilai rupiah. Hal ini disampaikannya saat rupiah melemah di posisi 15.100 per dolar AS pada 2018 silam.
BACA JUGA: Kenali 5 Strategi yang Bisa Dilakukan Agar Rupiah Indonesia Tak Alami Krisis
Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan rupiah melemah yakni kondisi perekonomian secara global dan wabah virus corona di Indonesia, seperti yang dilansir dari Medcom.id (23/03/2020). Semoga saja, banyak dari masyarakat ikut berkontribusi agar nilai rupiah bisa kembali menguat.
Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…
Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…