Trending

Cacar Monyet jadi Tantangan Berat Dunia Kesehatan, Apa Gejalanya dan Bisa Sembuh Berapa Lama?

Dunia benar-benar sedang diuji, saat pandemi Covid-19 berangsur menjadi endemi, muncul penyakit hepatitis akut yang sebabnya masih misterius. Hepatitis akut belum selesai ditangani, muncul cacar monyet. Penyakit tersebut dianggap sebagai tantangan berat bagi dunia kesehatan karena asal penyebarannya belum diketahui.

Sampai saat ini, terdapat lebih dari 80 kasus cacar monyet di sekitar 15 negara. Apa sebenarnya cacar monyet dan kapan awal mula penyakit ini muncul? Simak penjelasan Boombastis.com selengkapnya berikut.

Cacar monyet pertama kali menyerang manusia pada 1970

Sesuai dengan namanya, penyakit ini sebenarnya diidap oleh monyet. Sekelompok monyet penelitian di laboratorium di Kopenhagen, Denmark, terserang cacar pada 1958. Penyakit cacar monyet yang pada Mei 2022 ini kembali menghebohkan dunia, sudah pernah menjangkit manusia pada 1970, tepatnya di Republik Demokratik Kongo. Rata-rata yang terserang cacar monyet saat itu adalah anak laki-laki berumur 9 tahun.

Ilustrasi tangan yang terkena cacar monyet. [Sumber Gambar]
Sejak kejadian cacar monyet pada manusia pertama di Kongo, penyakit ini sampai menyebar ke Afrika Tengah dan Barat. Bahkan, negara di luar Afrika pun terdampak, yaitu Amerika Serikat, Eropa, dan Asia. Salah satu negara di Asia yang pernah dilaporkan ada cacar monyet adalah Singapura pada 2019.

Cacar monyet bukan penyakit yang mudah menular sesama manusia

Ilustrasi tangan dengan bekas luka cacar monyet. [Sumber Gambar]
Cacar monyet disebabkan oleh virus cacar monyet, atau monkeypox virus, yang masih satu anggota kelularga dengan penyakit cacar atau smallpox. Virus cacar monyet termasuk infeksi virus langka, penderitanya biasanya mengalami gejala ringan dan rata-rata sembuh dalam beberapa minggu. Penyakit ini tidak gampang menyebar antar sesama manusia, bisanya menular dari hewan ke manusia. Namun, tetap ada kemungkinan jika melakukan kontak fisik dengan orang terinfeksi cacar monyet.

Gejala umum cacar monyet

Jika berinteraksi fisik dengan orang yang terinfeksi cacar monyet, dapat tertular virus tersebut. Virus akan masuk ke dalam tubuh melewati kulit yang rusak, mata, hidung, saluran pernapasan, dan mulut. Apabila sudah terinfeksi virus cacar monyet, pengidapnya akan mengalami sakit kepala, demam, lesu, nyeri otot, sakit punggung, sampai ada bagian tubuh membengkak.

Ilustrasi ruam cacar monyet pada kulit muka. [Sumber Gambar]
Pengidap cacar monyet akan mengalami puncak demam, dan setelah reda barulah muncul bentol kecil merah atau ruam pada kulit. Awalnya, ruam kerap muncul di muka kemudian menyebar ke bagian tubuh lain, terutama telapak tangan dan telapak kaki. Ruam ini menimbulkan rasa gatal yang bisa tak terhingga. Kalau sudah mengering, ruam akan terkelupas dan meninggalkan bekas. Orang yang terinfeksi cacar monyet biasanya akan mengalami siklus tersebut selama 14 sampai 21 hari.

Cacar monyet biasanya terjadi di area terpencil di Afrika

Sumber infeksi cacar monyet yang pada 2022 ini pertama kali ditemukan pada 7 Mei, belum diketahui. Hal inilah yang menjadi tantangan berat dunia kesehatan. Selain itu, wabah cacar monyet yang tahun ini terjadi termasuk tidak biasa, karena terjadi di wilayah non-endemik seperti Kanada, Inggris, Swedia, dan Spanyol. Pasalnya, sebelumnya cacar monyet kerap terjadi di area terpencil di Afrika Tengah dan Barat.

Ilustrasi anak laki-laki terkena cacar monyet. [Sumber Gambar]
Kalau ada orang dari luar Afrika terkena cacar monyet diduga mereka habis melakukan perjalanan ke Afrika. Kasus cacar monyet pada 2022 ini, salah satu penderitanya diketahui pernah datang ke area endemik cacar monyet di Afrika. Sampai saat ini, masih belum ada vaksin khusus untuk menyembukan cacar monyet. Namun, salah satu negara terdampak yaitu Spanyol, menyiapkan ribuan vaksin cacar untuk jaga-jaga jika cacar monyet mewabah.

BACA JUGA: 5 Fakta Hepatitis Misterius, Penyakit Meresahkan yang Muncul Saat Covid-19 Mulai Terkendali

Vaksin cacar ternyata cukup terbukti mencegah penyakit cacar monyet walaupun tidak 100 persen. Semoga penyakit cacar monyet ini tidak sampai masuk ke Indonesia.

Share
Published by
Hayu

Recent Posts

Sepak Terjang Kwik Kian Gie, Ahli Ekonomi dan Politikus yang Telah Tutup Usia

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…

12 mins ago

Kontroversi Statemen Resmi Kepolisian tentang Penyebab Kematian Diplomat Muda RI

Misteri kematian seorang diplomat muda yang bekerja di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) masih meninggalkan tanda…

2 days ago

Tsunami Sapu Jepang Usai Gempa 8,7 yang Guncang Rusia, Sejumlah Negara Terdampak

Jepang kembali diterpa tsunami. Kali ini terjadi gara-gara pusat gempa yang jauhnya ribuan kilometer dari…

3 days ago

Skandal Sister Hong, Pura-pura Jadi Wanita Demi Perdayai Kaum Pria dan Harta

Sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat Negeri Tirai Bambu, China, seorang pria yang ditangkap gara-gara menyamar…

5 days ago

Bruce Willis Demensia, Tak Ingat Dirinya Aktor Dunia

Bagi aktor kelas dunia, Bruce Willis, dunia terus berputar dan waktu akan terus berjalan. Umur…

6 days ago

Dijuluki ‘Thomas Alva Edisound,’ Inikah Sang Penemu Sound Horeg?

Di balik fenomena dan polemik Sound Horeg yang menggemakan Indonesia, muncul sosok yang kini ramai…

7 days ago