in

Bikin Bangga! 5 Hal Ini Jadi Bukti Kalau Difabel Tak Perlu Dikasihani

Ketika melihat seorang difabel, mungkin kita merasa mereka perlu dikasihani. Misalnya kita beri uang, makanan atau lain sebagainya. Ini dikarenakan hati kita yang sudah terketuk untuk lebih mengistimewakan orang-orang dengan kekurangan di tubuhnya.

Namun pemikiran itu sepertinya perlu kita buang jauh-jauh saat ini. Sebab, para difabel kini tak perlu untuk dikasihani. Mereka tetap bisa bekerja meskipun dengan kekurangan di tubuhnya. Berikut adalah bukti-buktinya.

Menolak menjadi pengemis dan memilih berprofesi sebagai montir

Zulkifli namanya. Ia adalah pria yang sangat gigih dalam menyambung hidup. Sebab dirinya kini berprofesi sebagai montir. Meskipun kedua kakinya lumpuh sejak lahir, ia tetap semangat untuk bekerja di bengkel miliknya. Dari situ, banyak orang yang merasa iba dan memberikan uang cuma-cuma kepadanya, namun pria 28 tahun ini menolaknya dengan halus.

Zulkifli montir difabel [Sumber Gambar]
Ia tidak mau mendapatkan uang kalau belum memberikan jasa apapun kepada orang-orang. Bahkan, karena kondisinya yang seperti ini, ada seseorang datang menawarkan dirinya untuk jadi pengemis. Alasannya karena uang yang dihasilkan lebih banyak daripada menjadi montir. Tapi, Zulkifli pun marah karena merasa dirinya mampu bekerja menjadi montir seperti orang normal lainnya.

Tak mempunyai tangan tapi mampu melukis dengan indah

Pada umumnya kita melukis dengan tangan, tapi tidak dengan M Amanatullah. Pria yang akrab disapa Aam ini melukis menggunakan kaki karena dirinya tidak mempunyai tangan. Hasilnya pun cukup indah, tidak kalah dengan seniman kondang lainnya. Bahkan, karena lukisannya yang cukup menawan, lelaki asal Gresik ini dipanggil untuk mengikuti lomba di Jatim Fair di tahun 2017 lalu.

Aam pelukis difabel [Sumber Gambar]
Ia bercerita kalau dirinya sudah pandai melukis sejak sekolah dasar. Tapi, Aam mengaku lebih banyak belajar melukis pada salah satu gurunya di SMP yaitu Kak Komang. Sejak saat itulah, lukisannya mulai tertata dan direkomendasikan untuk mengikuti lomba dari tingkat mana pun. Wah, semangat terus ya Aam~

Menjadi driver ojek online untuk menyambung hidup

Pantang menyerah! itu yang bisa kita katakan pada sosok bernama Dede Atmo Pernoto ini. Lelaki asal Tegal tersebut menderita lumpuh di kakinya sehingga ia bekerja seadanya untuk mencari nafkah. Ia pernah menjadi penjual rokok, pedagang pakan burung dan penyemir sepatu menggunakan kursi roda. Berulang kali gagal, namun tak membuat ia patah semangat untuk mencari uang bagi istri dan anaknya.

Pak Dede sebagai driver ojol [Sumber Gambar]
Kemudian Dede akhirnya mendapatkan info lowongan pekerjaan menjadi driver ojek online. Ia pun memberanikan diri untuk mendaftar karena tidak ada pilihan lain. Selain itu, syaratnya yang mudah, menjadi bahan pertimbangan Dede untuk mendaftar. Akhirnya, perjuangan Dede pun tidak sia-sia. Ia sudah resmi menjadi driver ojek online hingga saat ini.

Berprofesi menjadi juru parkir dan bercita-cita mempunyai usaha sendiri

Ingin hidup mandiri dan membantu keluarga. Itulah yang ditanamkan dalam benak Hanang, seorang juru parkir difabel asal Jakarta Timur. Pria 36 tahun ini pada awalnya tidak menjadi juru parkir. Ia mulai meniti karir sejak di rental. Dua tahun berlalu, ternyata rental mengalami kebangkrutan dan Hanang pun terpaksa tidak bekerja.

Hanang juru parkir difabel [Sumber Gambar]
Lelaki yang menderita kelumpuhan pada kakinya ini menganggur selama tiga tahun. Tapi ia tidak berpangku tangan, dirinya terus mencari-cari apa yang bisa dirinya lakukan untuk membangun ekonomi keluarga. Pada akhirnya, pilihan pun jatuh menjadi juru parkir di swalayan daerah Cibubur. Ia terus menekuni hingga kini dan tak lupa menabung agar cita-citanya membangun usaha dapat terwujud.

Menjadi kasir minimarket ternama yang tak kalah sigap dengan karyawan normal lainnya

Kedua tangannya tak sempurna, tidak membuat seorang Eka Hermawan malas untuk mencari uang. Lelaki asal Kabupaten Semarang ini menjadi kasir di sebuah minimarket ternama. Padahal sebelumnya ia merasa ragu karena melihat kondisi fisiknya yang tak memungkinkan. Namun dengan doa dan usahanya, Eka berhasil diterima menjadi kasir.

https://www.instagram.com/p/BuSfsJjAhM5/?utm_source=ig_embed

Kerabatnya yang ada di minimarket pun mengakui kehebatan dari Eka ini. Ia sangat cekatan, ramah kepada pelanggan dan tidak pernah menyerah jika harus mengangkat barang. Ia juga dikenal sebagai pribadi yang mandiri dan jarang sekali meminta bantuan teman-temannya, kecuali dalam kondisi darurat.

BACA JUGA : Nggak Bisa Diremehkan! 5 Atlet Difabel Indonesia Ini Berhasil Raih Medali Kejuaraan

Inilah lima bukti kalau para difabel tidak perlu dikasihani. Mereka mampu bekerja dengan jerih payah sendiri meskipun dengan keterbatasan yang dimiliki. Sungguh salut melihat perjuangan kelima orang ini. Semoga hidup kalian selalu diberkahi dan dapat mewujudkan apa yang dicita-citakan.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

Mengungkap Transformasi Cristiano Ronaldo, Ternyata Dulu Pernah Punya Wajah yang Culun

Menilik Benua Tersembunyi di Luar Antartika yang Keberadaannya Masih Misterius