Keterbatasan pada seseorang terkadang dipandang sebelah mata oleh orang-orang tertentu. Hal ini yang membuat beberapa kaum difabel merasa minder dengan dirinya. Tetapi di sisi lain ada juga yang merasa lebih percaya diri dengan keterbatasannya tersebut. Misalnya menjadi atlet difabel yang ikut berkompetisi di beberapa kejuaraan.
Atlet yang berasal dari kaum difabel ini tak hanya di luar negeri saja. Ternyata di Indonesia telah ada sejak beberapa tahun yang lalu tetapi baru terdengar akhir-akhir ini karena prestasi yang mereka ukir. Dan ternyata kehebatan mereka tak kalah dengan para atlet yang non-disabilitas.
1. Muhammad Bejita raih dua emas di ASEAN Para Games
Muhammad Bejita adalah atlet difabel yang berasal dari Sumatera Selatan. Pria kelahiran tahun 2000 ini ternyata mempunyai hobi renang sedari kecil. Selain itu sang ayah adalah mantan atlet renang. Tak heran jika ia bisa meraih prestasi di kejuaraan.
2. Jendi Panggabean, atlet renang dengan satu kaki
Atlet difabel satu ini memiliki kisah yang sangat menyedihkan. Karena pada awalnya ia terlahir dengan fisik sempurna. Tetapi pada saat dia berumur 12 tahun, Jendi mengalami kecelakaan dan harus merelakan kakinya untuk diamputasi. Hal yang begitu berat ini tidak menjadikan ia patah semangat, melainkan dia terus berlatih renang dengan satu kakinya.
3. Ni Nengah Widiasih, sang atlet angkat berat yang menggunakan kursi roda
Ni Nengah Widiasih atau yang biasa dipanggil Widi adalah salah satu atlet difabel wanita yang berada di cabang olahraga angkat berat. Perempuan yang berasal dari Bali ini ternyata mempunyai kisah yang cukup miris. Karena sebenarnya ia terlahir normal, tapi sakit demam yang dideritanya waktu kecil membuat kakinya menjadi lemas dan tak dapat berjalan lagi.
4. Dimas Prasetyo sang atlet difabel yang berjuang dengan raket
Dimas merupakan atlet penyandang tunagrahita yang masuk ke dalam cabang olahraga bulutangkis. Awalnya ia mendalami sepakbola, tapi karena ia sering cedera maka akhirnya siswa kelas XI ini memutuskan untuk pindah ke olahraga bulutangkis. Keberhasilannya pun dimulai dari cabang yang satu ini.
5. Niluh Dewi Setiawati, atlet tuna rungu yang berlari demi kejar impian
Gadis yang berasal dari Bali ini mempunyai banyak cita-cita untuk ia wujudkan. Beberapa di antaranya adalah di bidang seni dan olahraga. Ia ingin membuktikan kalau kaum disabilitas juga tak kalah berprestasi dengan orang yang non difabel. Contohnya saja di bidang seni, ia berhasil meraih juara satu lomba daur ulang barang bekas tingkat nasional.
Disabilitas memang bukan halangan untuk menjadi berprestasi. Mereka adalah manusia yang sama dengan kita tetapi memiliki sedikit keterbatasan. Walaupun begitu, jangan pernah meremehkan ia yang mempunyai kekurangan. Karena setiap manusia pasti memiliki kelebihan di balik segala kelemahannya.