Trending

Melihat Bahaya Mudik Lebaran di Tengah Wabah Corona yang Kini Dikhawatirkan Pemerintah

Situasi yang tidak pasti karena wabah virus corona membuat pemerintah mempertimbangkan beberapa kebijakan yang nantinya akan diterapkan pada masyarakat. Salah satunya soal mudik lebaran yang menjadi kebiasaan rutin saat bulan puasa akan memasuki hari raya Idul Fitri.

Pemerintah sendiri akan melarang mudik lebaran pada tahun 2020 ini guna menekan penyebaran virus corona. Dilansir dari News.detik.com (27/03/2020), keputusan tersebut masih menunggu rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Lantas, bahaya seperti apa yang timbul jika mudik lebaran saat wabah virus corona?

Adanya kerumunan yang bisa menjadi jalan penularan virus

Saat mudik lebaran, masyarakat akan terkumpul menjadi satu di tempat-tempat umum yang bakal menjadi pusat keramaian seperti terminal, stasiun, pelabuhan, hingga bandara. Hal inilah yang dikhawatirkan dapat menjadi jalan bagi virus corona (Covid-19) untuk menyebar.

Ilustrasi kerumunan saat mudik [sumber gambar]
Terlebih, pemerintah juga telah mengimbau pada masyarakat agar menerapkan social distancing (menjaga jarak) antar individu guna meminimalisir terjadinya penularan secara langsung. Jika mudik tetap dilakukan, tentu imbauan pemerintah tersebut akan dilanggar dan semakin meningkatkan resiko penyebaran virus corona.

Kekhawatiran jika membawa virus dari daerah asal ke tempat tujuan

Perjalanan saat mudik rata-rata dimulai dari kota-kota besar menuju ke daerah yang menjadi kampung halaman masing-masing. Masalahnya, penyebaran virus yang masif justru berasal dari kawasan perkotaan yang dikhawatirkan akan terbawa ke daerah tujuan mudik.

Ilustrasi pemudik saat berbicara dengan aparat berwenang [sumber gambar]
Bahkan, Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga mengingatkan akan bahaya dari virus corona yang bisa ditularkan ke daerah-daerah. “Tetapi ada bahaya yang mungkin terjadi baik di jalan, maupun di kerumunan-kerumunan ketika berada di kampung halaman dan ada resiko penularan dari covid 19,” ucapnya yang dikutip dari Republika.co.id (26/03/2020).

Kemungkinan bisa terserang virus saat tubuh kelelahan di perjalanan mudik

Senada dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian juga mengingatkan akan bahaya yang timbul dari virus corona. Salah satunya adalah daya tahan tubuh yang rentan ditulari virus corona akibat kelelahan selama dalam perjalanan.

Ilustrasi peserta mudik bareng [sumber gambar]
Stamina yang turun, bisa menjadi jalan masuk bagi virus corona. “Mudik bareng, terutama lewat moda transportasi darat, seperti kereta api yang memakan waktu berjam-jam di perjalanan dengan kondisi penumpang sesak, tentu menjadi ground field penularan Covid-19 secara masif.” ucap Mendagri Tito Karnavian yang dilansir dari Beritasatu.com (26/03/2020).

Banyak fasilitas kesehatan di daerah yang Belum Maksimal tangani wabah corona

Fasilitas kesehatan di daerah yang belum memadai untuk menangani wabah virus corona, juga menjadi salah satu pertimbangan agar kegiatan mudik lebaran 2020 ditunda. Terutama di mereka yang berangkat dari kawasan Jabodetabek, rawan menjadi carrier (pembawa virus) ke daerah-daerah tujuan. Dikhawatirkan, hal tersebut justru berbahaya karena penanganan yang tidak maksimal.

Ilustrasi petugas corona [sumber gambar]
Untuk itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno menyarankan agar masyarakat tidak mudik untuk sementara. “Kemungkinan mereka membawa virus tersebut tanpa disadari ke daerah-daerah mereka. Apa lagi di kampung itu fasilitas kesehatannya tidak selengkap di daerah urban,” ucap Sandiaga Uno yang dikutip dari Liputan6.com (27/03/2020).

BACA JUGA: Inilah Kemungkinan Terburuk Kalau Virus Corona Berlangsung Hingga Bulan Ramadan

Kondisi Indonesia yang dinyatakan darurat virus corona (Covid-19), membuat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meniadakan kegiatan mudik gratis yang selama ini rutin dilaksanakan dari tahun ke tahun. Hal tersebut juga sebagai wujud kepedulian pemerintah pada masyarakat, sekaligus melaksanakan imbauan social distancing (menjaga jarak) antar individu.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

5 days ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

6 days ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

2 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

2 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

3 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

3 weeks ago