Nama Andrew Kalaweit belakangan ini semakin santer dibicarakan sejak datang ke podcast Deddy Corbuzier. Warganet menyorot pembawaan Andrew ketika berbicara, terdengar tertata dan percaya diri. Sebenarnya nama Andrew Kalaweit tidak terlalu asing di TikTok dan YouTube.
Sebuah video Andrew Kalaweit yang ia unggah di YouTube banyak diunggah ulang di TikTok. Andrew memperlihatkan bagaimana kehidupan di hutan belantara selama 24 jam. Siapa sebenarnya Andrew Kalaweit? Simak ulasan berikut ini.
Andrew Kalaweit bernama asli Andrew Ananda Brule yang merupakan anak dari pasangan Aurelien Francis Brule, atau lebih dikenal sebagai Chanee Kalaweit, dengan Nur Pradawati atau Prada Kalaweit. Nama Chanee Kalaweit sudah tidak asing lagi. Ia dikenal sebagai aktivis lingkungan yang pada 1998 datang ke Indonesia dari Prancis untuk membangun konservasi satwa liar khususnya owa (hewan primata).
Rupanya, Andrew mengikuti jejak sang ayah. Ia yang sedari kecil tinggal di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, juga banyak membuat konten edukasi mengenai kehidupan hutan dan satwa liar melalui akun YouTube Andrew Kalaweit. Saat mengisi podcast Deddy Corbuzier pun, Andrew memberikan sejumlah tips terkait satwa liar. Salah satunya adalah ketika menjelajah hutan, sebaiknya jangan menempuh jalan setapak. Pasalnya, hewan liar melewati jalan tersebut. Sehingga lebih baik mengambil jalur lain.
Pada biodata akun Instagram @andrewkalaweit, Andrew menuliskan bahwa ia seorang pilot paramotor. Paramotor terlihat seperti parasut untuk terjun payung, tetapi dilengkapi dengan mesin baling-baling udara di bagian belakang. Andrew kerap melakukan patroli hutan saat cuaca mendukung. Bukan sekadar hobi, ia pun mengikuti pelatihan mengendarai paramotor di Prancis.
Andrew mengenakan peralatan keselamatan lengkap saat menaiki paramotor. Di antaranya menggunakan helm sampai baju anti-peluru untuk melindungi tubuhnya dari terpaan angin kencang saat mengudara. Terkadang, Andrew melakukan patroli hutan menggunakan paramotor bersama sang ayah, Chanee.
Rumah Andrew berlokasi di tengah hutan Cagar Alam Pararawen, Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Ia tidak memiliki tetangga, alias rumah mereka satu-satunya di tengah hutan tersebut. Bentuk rumah kayu Andrew adalah rumah panggung, ada jarak sekitar tiga meter dari tanah dengan lantai rumahnya. Hal tersebut untuk menghindari hewan liar agar tidak masuk ke rumahnya.
Menariknya, berbagai fasilitas di rumah Andrew memanfaatkan alam sekitar. Sumber listrik rumah memanfaatkan sinar matahari, yaitu pakai panel surya. Sementara, sumber air berasal dari air hujan yang ditampung di dua tangki besar berkapasitas masing-masing 5.000 liter. Chanee juga memasang satelit untuk akses internet. Mereka pun menanam berbagai sayuran yang dikelola oleh Prada.
Walaupun tidak menempuh pendidikan di sekolah formal, Andrew tetap mengenyam pendidikan secara homeschooling. Bersama sang adik, Enzo, Andrew belajar di rumah. Mereka mengikuti pelajaran dari sebuah lembaga pendidikan yang basisnya di Denpasar, Bali. Sistem pembelajaran tersebut yaitu Andrew dan Enzo diajar tutor untuk tiap mata pelajaran dan mengerjakan soal. Saat ujian akhir, barulah Andrew dan Enzo meninggalkan rumah untuk pergi ke Denpasar.
BACA JUGA: Farman Ali, Si Tarzan Pakistan yang Hidup di Rumah Pohon Selama Depalan Tahun
Andrew Kalaweit berkomitmen untuk melestarikan hutan dan satwa liar. Hal tersebut merupakan sikap positif yang patut menjadi inspirasi bagi sejumlah pihak.
Jakarta banjir, sudah menjadi “acara” tahunan yang membuat banyak warga menjadi lebih “santuy” saat menghadapinya.…
Siapa sangka sebuah pijatan yang bisa merelaksasi dan menyembuhkan penyakit pada orang dewasa, bisa berujung…
Nama selebgram Chandrika Chika terseret pada kasus penyalahgunaan narkoba yang baru-baru ini terungkap. Tidak sendirian,…
Mendapat tunjangan hari raya (THR) dari perusahaan atau tempat kita bekerja, memang sudah biasa. THR…
Kabar duka datang dari keluarga besar Stand Up Comedy Indonesia. Priya Prayoga Pratama atau lebih…
Kecelakaan maut terjadi di Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, tepatnya pada Km 58, pada hari…