Trending

Alasan Tak Perlu Pakai Jasa Pinjaman Online Jika Nggak Butuh-butuh Amat

Seorang perempuan berinisial YI asal Solo, Jawa Tengah, menjadi pembicaraan lantaran sebuah iklan yang dinilai menyudutkan dirinya. Hal ini diketahui dari salah satunya poster fotonya dengan tulisan “siap digilir” untuk melunasi pinjaman sebesar Rp 1.054.000. dari sebuah perusahaan financial technology (fintech) atau pinjaman online, tempat di mana dirinya tengah terbelit hutang.

Hanya gara-gara terlambat dua hari membayar cicilan pinjaman seperti yang dilansir dari Regional.kompas.com, YI pun harus menanggung malu lantaran mendapat teror berupa poster bernada melecehkan dari oknum petugas pinjaman online di media sosial. Meski demikian, alasan di bawah ini mungkin bisa jadi pertimbangan sebelum menggunakan jasa fintech, terlebih jika bukan untuk keperluan yang mendesak.

Takutnya belum bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan

Ilustrasi fintech [sumber gambar]
Fintech memang menjadi solusi bagi siapa saja yang membutuhkan dana secara cepat. Sayangnya, hal tersebut terkadang digunakan untuk sesuatu yang jelas bukan menjadi kebutuhan utama. Misalnya, ingin membeli sebuah barang yang sejatinya berasal dari keinginan alias nafsu belaka. Parahnya, hal tersebut dibiayai dari pinjaman yang bebannya harus dibayar setiap bulan. Jadi, ada baiknya jika tak usah gunakan pinjaman online jika tidak terlalu dibutuhkan.

Menghindakan diri dari Godaan “mudah di depan” dan “Pinjaman cepat cair”

Ilustrasi cepat cair [sumber gambar]
Dalam mencari ‘mangsa’, beberapa fintech terkadang menjanjikan rayuan mautnya, yakni “mudah di depan” dan “Pinjaman cepat cair”. Bagi yang paham, tentu saja hal ini bukannya tidak mengandung resiko bagi peminjam di kemudian hari. Salah satunya yang patut diwaspadai adalah jebakan bunga pinjaman yang tinggi. Alih-alih ingin untung, yang ada malah buntung. Maka dari itu, hindari sedini mungkin ‘godaan’ dari fintech yang kerap mengobral janji sebagai pancingannya.

Mengamankan diri dari incaran pinjaman online Ilegal

Ilustrasi fintech ilegal [sumber gambar]
Jika tidak terdesak oleh kebutuhan, ada baiknya menghindar dari fintech yang jumlahnya semakin bejibun dari hari ke hari. Bukan apa-apa, maraknya pinjaman online ilegal terkadang membuat kita tidak waspada dan cenderung abai. Terlebih saat terkena jebakan berupa kemudahan dalam mencairkan dana dan lain sebagainya, tentu kita bakal menjadi korban baru bagi mereka.

Data pribadi yang rentan di salahgunakan

Sosok YI yang menjadi korban fintech ilegal karena telah bayar [sumber gambar]
Jika fintech resmi, mungkin data pribadi kita yang ada di dalam database mereka bisa tersimpan dengan aman karena diatur sesuai regulasi. Tapi, hal tersebut tidak berlaku bagi pinjaman online yang beroperasi secara liar. Contohnya, lihat saja kasus perempuan berinisial YI yang telah disebutkan di atas. Bagaimana data pribadinya malah digunakan untuk mengintimidasi dirinya yang notabene adalah konsumen alias peminjam.

Biaya lain-lain yang bakal memperberat dirimu

Ilustrasi pinjaman yang memberatkan [sumber gambar]
Berapa pun plafon pinjaman yang diajukan, tetap saja ada biaya lain-lain yang semakin membuat peminjam tidak merasa nyaman. Salah satunya adalah biaya keterlambatan yang bakal dibebankan jika cicilan tak terbayar tepat waktu. Meski hanya berkisar Rp 5000 hingga Rp 40.000, tetap saja hal tersebut adalah duit ekstra yang harus dikeluarkan jika ada keterlambatan. Untung atau rugi, Sahabat Boombastis pasti punya jawaban sendiri.

BACA JUGA: Melecehkan Hingga Ancam Bunuh Nasabah, Ini Cara Ngawur Fintech Tagih Utang ke Peminjam

Memang, kebutuhan hidup yang mendesak terkadang membuat seseorang ingin mendapatkan uang dengan cepat. Fintech pun terkadang menjadi pilihan demi tercapainya keinginan tersebut. Namun demikian, perlu kehati-hatian dan ketelitian dalam memilih perusahaan pinjaman. Jika lalai, kejadian seperti YI di atas bisa saja kamu alami sebagai korban berikutnya.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Gaduh Ritual Umi Cinta yang Janjikan Masuk Surga, Ini Pengakuan Pemiliknya

Dengan duit sejuta bisa masuk surga? Wah, siapa yang nggak mau? Lebih baik bayar demi…

3 days ago

Polemik ‘Merah Putih: One for All,’ Film Tema Nasionalisme yang Panen Hujatan

Biasanya, film bertema nasionalisme yang diputar di bioskop-bioskop Tanah Air akan mendapatkan respon positif hingga…

4 days ago

Pro Kontra Pernyataan Menkeu Sri Mulyani tentang Gaji Guru

Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani sedang naik daun. Jadi perbincangan banyak orang gara-gara pernyataannya…

5 days ago

Kronologi Demo Pati, Tantangan Bupati Pada Rakyat Berujung Tuntutan Mundur dari Jabatan

Pati bergolak! Kebijakan kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) sampai 250%…

7 days ago

Kabar Duka, Mpok Alpa Meninggal Dunia setelah Diam-diam Berjuang Lawan Kanker

Kabar duka mengguncang dunia hiburan Indonesia. Salah satu wajah populer yang selalu mengundang gelak tawa,…

1 week ago

Sepak Terjang Kwik Kian Gie, Ahli Ekonomi dan Politikus yang Telah Tutup Usia

Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya, Kwik Kian Gie, yang tutup usia di hari Senin…

2 weeks ago