Categories: Trending

Belajar dari YouTube, Warga Sukabumi Ini Rakit Helikopter Sendiri dengan Kreativitas Tinggi

Membuat dan merakit helikopter buatan sendiri tampaknya terdengar seperti hal yang mustahil. Namun, hal ini tak berlaku bagi sosok Jujun Junaedi. Berawal dari kebosanan terhadap suasana kemacetan di jalan depan bengkel tempat dia bekerja sehari-hari, ia mencoba merakit sebuah helikopter yang diberi nama Gardes JN 77 GM.

Tak asal merakit, Jujun punya rencana besar di balik idenya membangun helikopter. Dilansir dari regional.kompas.com, ia ingin agar warga akan mampu memiliki sarana transportasi yang hargnya terjangkau dan harapannya tak ada lagi masalah kemacetan. Sungguh sebuah niatan yang mulia. Lantas, seperti apa kisah Jujun dalam mewujudkan rencananya tersebut?

Mempelajari cara pembuatan helikopter dengan menonton video di YouTube

Berbekal pendidikan di STM dan pengalaman bekerja sebagai buruh bengkel, Jujun memulai riset kecil-kecilan untuk membuat helikopter. Meski minim pengalaman, ia tak ragu untuk terus mencoba. Lewat konten-konten video pada YouTube yang menayangkan cara-cara pembuatan helikopter, secara perlahan kemudian diaplikasikan oleh Jujun secara nyata.

Dirakit sejak 2018 dan rencananya akan melakukan uji terbang pada 2020

Jujun saat mengerjakan bagian helikopter buatannya [sumber gambar]
Menurut Jujun, proses perakitan helikopter bernama Gardes JN 77 GM sudah dilakukan sejak Agustus 2018. Seorang diri, ia mengerjakan proses sejak awal hingga berbentuk sebuah helikopter pada saat libur atau hari Minggu. Hingga kini, ia tinggal tinggal penyelesaian baling-baling utama yang masih dalam pengerjaan. “Insya Allah saya inginnya pada akhir tahun atau awal tahun 2020 bisa melakukan uji terbang,” ungkap Jujun yang dikutip dari regional.kompas.com.

Buruh bengkel yang merakit helikopter dengan kreativitas tinggi

Rakit helikopter dengan kreativitas yang tinggi [sumber gambar]
Dengan memanfaatkan benda yang mudah didapatkan, Jujun berupaya mewujudkan sebuah helikopter impiannya. Untuk mesin, lulusan STM (SMK) Siliwangi 1996 ini menggunakan mesin penggerak generator set (genset) berkapasitas besar 24 PK, 700 cc, dan dua silinder berbahan bakar premium. Meski belajar lewat YouTube, toh tak semuanya menjelaskan secara presisi. Termasuk soal ukuran. Untuk hal ini, Jujun harus berimprovisasi mengolah kreativitasnya.

Ingin memberi solusi transportasi anti macet pada masyarakat

Niat mulia ingin berikan transportasi alternatif pada masyarakat [sumber gambar]
Helikopter berukuran panjang 8 meter dari kepala hingga ekor buatan Jujun tersebut, telah menghabiskan dana sebesar Rp 30 juta. Meski demikian, impiannya memberikan transportasi pada masyarakat agar terhindar dari macet tetap menggebu. Terlebih, pembuatan helikopter tersebut juga datang dari pengalaman pribadi Jujun yang juga merasa bosan dengan kemacetan lalu lintas saat dirinya bekerja.

Harapan Jujun yang ingin berkonsultasi pada ahli penerbangan

Berharap bisa berkonsultasi dengan ahli penerbangan [sumber gambar]
Di balik kerja keras Jujun merakit helikopter sendiri, ia mengaku ingin agar suatu saat bisa berkonsultasi dengan ahli penerbangan. Ia berharap mereka bisa memberikan masukan untuk penyempurnaan pembuatan helikopter meskipun prosesnya nyaris selesai. “Saya terbuka bila ada ahli teknik penerbangan yang mau membantu penyempurnaan pembuatan helikopter ini karena saya belum pernah menumpang helikopter,” ujarnya yang dikutip dari regional.kompas.com.

BACA JUGA: Kisah Siswa SMA yang Berhasil Ciptakan Pengisi Baterai Ponsel Tanpa Tenaga Listrik

Apa yang diusahakan oleh seorang Jujun Junaedi sungguh luar biasa. Tak sekedar merakit helikopter secara mandiri, ia juga ingin agar karyanya kelak bisa bermanfaat bagi masyarakat luas. Terutama soal transportasi lewat udara. Wah, harus dapat perhatian dari pemerintah nih agar bisa terus berkembang.

Share
Published by
Dany

Recent Posts

Akun IG Cabinet Couture, Soroti Barang Mahal Pejabat

Kekuatan rakyat dunia maya memang sangat luar biasa. Seperti angin yang berhembus di celah-celah sempit,…

2 weeks ago

Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Kritik pada Patwal Arogan di Jalan

Ada yang baru dari masyarakat untuk bangsa Indonesia. Setelah sekian lama cuma bisa menggerutu, kini…

2 weeks ago

Musala di Ponpes Ambruk, Timpa Santri yang Habis Salat Asar

Senin, (29/9/2025) menjadi hari yang memilukan bagi keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, Desa Buduran,…

2 weeks ago

Habis Dikritik, BPMI Kembalikan ID Pers Istana Jurnalis CNN yang Tanya Soal MBG

Sedang ramai di media sosial dan media massa tentang aksi nekat Biro Pers, Media, dan…

2 weeks ago

Ribuan Murid Keracunan, MBG Didesak Evaluasi

Sudah sembilan bulan berjalan, program Makan Bergizi Gratis (MBG)  menjadi mega proyek yang penuh tanda…

3 weeks ago

Sosok Glory Lamria, Diaspora yang Disorot Pasca Sambut Prabowo dan Berenang di Hotel Mahal

Nama Glory Lamria kini menjadi sorotan warganet. Paras cantik diaspora yang tinggal di Amerika Serikat…

3 weeks ago