Categories: Trending

Mengenang Kedahsyatan Bencana Tsunami 2004

Tsunami yang menerjang Aceh pada tahun 2004 adalah bencana yang membuat jutaan mata di seluruh dunia terbelalak. Hanya dalam hitungan detik, ribuan gedung hancur dan ratusan ribu manusia hilang digulung ombak. Saat itu Indonesia langsung memberlakukan darurat bencana nasional. Negara-negara lainpun segera mengirimkan bantuan berupa tenaga medis, makanan,logistik dan lain-lain.

Bencana ini merupakan salah satu bencana terburuk di sejarah kehidupan manusia. Banyak sekali nama yang diberikan untuk mengenang peristiwa perih ini, antara lain Christmas Tsunami (karena kejadiannya yang berdekatan dengan hari Natal) dan Boxing Day Tsunami (boxing day adalah hari dimana seluruh bos memberi hadiah untuk pekerjaannya sehari setelah Natal).

1. Tsunami yang Menyapu Beberapa Negara Sekaligus

Bencana tsunami ini mengkombinasikan dua bencana paling mematikan; tsunami dan gempa. Ini adalah gempa terburuk sejak gempat di Tangshan pada tahun 1976. Gempa pada 2004 adalah gempa terbesar ketiga di sepanjang sejarah manusia yang terekam sejak tahun 1900.

Tsunami Menyapu Beberapa Negara

Tsunami dahsyat ini menyapu beberapa negara sekaligus seperti Indonesia, Sri Lanka, India, Thailand, Maladewa, Somalia, Myanmar dan Malaysia.

2. Aceh Mengalami Defisit Air Bersih yang Sangat Parah

Dampak utama yang seketika melanda warga Aceh setelah tsunami reda adalah kurangnya persediaan air bersih. Seluruh air tanah dan air laut bercampur dengan lumpur dan kotoran puing-puing. Krisis ini tidak hanya dialami di Aceh, melainkan meluas hingga negara Maladewa. Pantai mereka yang dikenal bersih dan bening menjadi sangat kotor dan penuh dengan puing-puing.

Krisis Air Bersih Pasca Tsunami

Minimnya sumber air bersih ini sempat membuat beberapa ilmuwan khawatir karena sumber air bersih tidak bisa timbul begitu saja dalam hitungan bulan. Butuh bertahun-tahun untuk muncul mata air baru untuk dimanfaatkan. Namun ternyata alam berkata lain. Meski masalah sanitasi masih menjadi PR besar untuk pembangunan ulang Aceh, namun setidaknya Aceh tidak lagi mengalami krisis air bersih.

3. Pukulan Besar Bagi Aceh

Kemarin, dalam peringatan sepuluh tahun tsunami Aceh, ratusan warga berkumpul di kota Aceh dengan linangan air mata. Beberapa lagu dan puisi bertema bencana tsunami dilantunkan. Mereka mengenang 126.741 jiwa yang melayang ketika Aceh di terjang tsunami satu dekade silam.

Tsunami Pukulan Berat Bagi Aceh

Aceh kala itu dilanda gempa sebesar 9,1 skala richter jauh di dalam palung laut. Ombak setinggi 17 meter menghantam dan menghancurkan hampir semua sudut kota Aceh.

4. Cerita Duka

Banyak cerita duka yang datang dari saksi hidup yang berhasil menyelamatkan diri dari bencana mematikan tersebut. Idris salah satunya. Dia mengatakan bahwa ketika ombak mulai datang, dia berlari ke rumah untuk menolong Ibunya. Namun, hanya dalam hitungan detik, tak ada lagi rumah. Semuanya telah menjadi puing-puing.

Cerita Duka Pasca Tsunami

Semenjak tsunami, warga Aceh tidak pernah sepenuhnya sembuh dari trauma. Mereka terus berjaga-jaga karena kampung halaman mereka memang terletak di atas lempeng bumi yang terus aktif bergerak. Bencana mengintai mereka setiap detik. Namun mereka telah terlanjur cinta pada tanah kelahiran mereka. Di sanalah mereka akan tinggal, apapun resikonya.

5. Bangkit Kembali

Peristiwa satu dekade silam tersebut memang menghadirkan luka yang mendalam. Namun, rakyat Aceh memilih bangkit. Banyak sekali kemajuan yang terjadi di tanah rencong pasca kejadian tersebut. Pelan-pelan infrastruktur mulai dibangun kembali. Wargapun kembali menjalani hidupnya dengan normal seperti biasa.

Aceh Bangkit Melaju

Begitu banyak pihak dari PBB juga organisasi dari negara lain yang turut andil dalam pembangunan ini. Negara-negara tersebut membangunkan sekolah lengkap berserta pengajarnya. Mengingat betapa porak-porandanya Aceh 10 tahun lalu, Aceh yang sekarang telah jauh melangkah meninggalkan duka itu.

Meskipun tsunami ganas telah terjadi 10 tahun lalu dan proyek rekonstruksi serta rehabilitasi berakhir, sejumlah masalah terkait penanganan bencana di Aceh itu masih tersisa, di antaranya puluhan KK korban tsunami yang belum mendapatkan bantuan rumah sementara banyak bangunan bantuan terbengkelai dan mulai lapuk. Itu mungkin harus menjadi perhatian kita bersama. Sistem peringatan bencana yang lebih canggih juga perlu dibangun agar bencana seperti ini tidak terulang lagi.

Share
Published by
wahyu

Recent Posts

Kronologi Kasus Kiano Alvaro, Hilang 8 Bulan Ditemukan Tak Bernyawa

Delapan bulan lamanya keluarga Alvaro Kiano Nugroho (6) mencari anak sekaligus cucu tanpa kepastian jelas.…

2 days ago

Kasus Ira Puspadewi, Pulang dari LN untuk Negara Ternyata Dituding Korupsi

Sedang ramai di Indonesia mengenai kasus korupsi yang menyeret nama Ira Puspadewi. Ia adalah mantan…

3 days ago

Profil Zohran Mamdani, Walikota Muslim Pertama di Amerika Serikat

Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…

2 weeks ago

Kasus Ledakan SMAN 72 dan Potret Ekstrim Dampak Perundungan di Kalangan Remaja

Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…

2 weeks ago

Ramai Beli Emas saat Harga Naik, Bagaimana Seharusnya?

Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…

3 weeks ago

Arab Bikin Proyek Kereta Cepat, Kenapa Biayanya Bisa Lebih Murah dari Whoosh Indonesia?

Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…

3 weeks ago