Ts’ai Lun mungkin jadi nama yang jarang sekali disebutkan di antara banyaknya tokoh penemu yang mengubah dunia. Padahal jasa-jasanya takkan pernah bisa dibandingkan dengan apa pun. Ya, tanpanya, takkan pernah ada yang namanya kertas di dunia ini. Kertas sendiri adalah hal yang sangat penting keberadaannya. Tak ada kertas mungkin dunia tidak bakal bisa semaju hari ini.
Ts’ai Lun awalnya membuat penelitian unik dengan mengolah kulit kayu murbei yang kemudian diproses sedemikian rupa, sehingga menjadi kertas. Saat itu kekaisaran Han di China begitu gembira dengan adanya kertas ini. Ts’ai Lun pun mendapatkan gelar kebangsawanan dan juga posisi yang bagus di kerajaan.
Nah, seumpama Ts’ai Lun tak pernah ada di dunia ini, lalu apa yang bakal terjadi dengan peradaban dunia? Cari tahu lewat ulasan menarik berikut.
Tulisan ditemukan lebih dulu dari pada kertas. Sebelum adanya benda ini, dulu orang-orang menggunakan berbagai macam benda sebagai media tulisannya. Salah satunya adalah kulit binatang. Zaman dulu cukup banyak ditemui literatur yang dituliskan di atas kulit binatang yang dikeringkan. Hingga akhirnya kemunculan kertas mengubah kebiasaan banyak orang untuk mengabadikan tulisan di kulit tadi.
Sudah tak terhitung seberapa banyak buku di dunia ini yang isinya adalah ilmu pengetahuan. Bahkan dulu, ketika Mongol menyerang Bagdad, mereka membuang seluruh buku-buku di perpustakaan kota itu. Jutaan buku dibuang ke sebuah danau dan airnya seketika menjadi hitam karena tintanya. Hampir semua literatur ilmu pengetahuan penting ditulis dalam buku yang tersusun atas kertas-kertas.
Tanpa kertas yang jelas seni tulis menulis akan tetap berkembang. Tapi, sebagai gantinya orang-orang bakal menggunakan kulit binatang. Akan tetap ada buku-buku, namun takkan pernah semurah sekarang. Buku yang tersusun atas kulit-kulit hewan tentunya berharga sangat mahal, bahkan mungkin melebihi emas.
Penggunaan kertas tak hanya sebagai media perekam tulisan-tulisan sains dan seni, tapi juga dipakai sebagai alat penyebar informasi, misalnya saja koran dan majalah. Tanpa adanya kertas bagaimana nasib kedua benda ini? Ya, mungkin saja kita takkan pernah mengenal koran atau pun majalah. Artinya, kita takkan bisa mendapatkan informasi apa pun.
Buku sangat penting bagi pendidikan. Meskipun sekarang wacananya paperles dengan menggunakan gadget, tetap saja buku masih jadi alat mengajar utama. Lalu, bayangkan jika kertas tak pernah tercipta. Yang jelas kita takkan pernah memiliki pekerjaan rumah, namun metode belajarnya jadi sangat susah.
Lewat kertas bertulis dan bergambar kita jadi tahu apa pun. Lewat tulisan serta foto-foto yang dicetak, kita juga jadi tahu kontroversi yang ada di dunia ini. Kertas membuat semua orang tahu akan dokumentasi penting dunia.
Terlepas dari pentingnya kertas, kita jangan sampai lupa dibuat dari apa benda penting ini. Ya, pohon. Dari triliunan kertas yang ada selama ini, sudah berapa juta pohon yang ditebang? Takkan bisa dihitung. Bahkan industri kertas yang masih berjalan saat ini, masih terus aktif memangkas pohon-pohon untuk dijadikan kertas.
Beginilah yang akan terjadi jika Ts’ai Lun tak pernah ada di dunia ini. Kertas sangat penting bagi manusia dan takkan bisa digantikan oleh apa pun, apalagi yang kita bicarakan adalah zaman pertengahan di mana media untuk menulis masih sangat terbatas.
Tentang Ts’ai Lun sendiri, ada literatur yang mengatakan jika pria yang sudah nyaman jadi bangsawan itu akhirnya mati bunuh diri. Ia dituduh melakukan semacam konspirasi menentang kaisar hingga akhirnya didepak. Jika benar demikian, maka sungguh malang nasib sang penemu paling fenomenal ini.
Di tengah gejolak politik terus menerus yang dipicu oleh presidennya, Amerika Serikat memberi kejutan baru…
Baru di Indonesia, ketika teror mengguncang sebuah institusi pendidikan. Di tengah-tengah pelaksanaan salat Jumat (7/11/2025)…
Ada yang terbang sampai lupa pulang. Seperti itulah harga emas akhir-akhir ini. Terus melambung tinggi…
Kabar gembira untuk warga Arab Saudi, atau mungkin Warga Negara Indonesia yang bermukim di sana.…
Sedang ramai di media sosial tentang di-blacklist-nya Indonesia dalam daftar kandidat tuan rumah Olimpiade oleh…
Tiada hari tanpa netizen mencari keadilan untuk orang-orang yang teraniaya. Kali ini kejadian yang tidak…