Pelaku Sati dianggap mulia [Image Source]
Wanita India itu memang luar biasa. Bukan hanya karena eksotisnya fisik yang mereka punyai, tapi juga kepatuhan dan kesetiaan besar kepada pasangannya. Kalau dibikin semacam daftar wanita paling setia di dunia, mungkin wanita India akan menempati posisi pertamanya. Mereka memang begitu menghormati suaminya, bahkan kadang hampir menyamakan kedudukan pasangannya dengan dewa.
Salah satu bentuk dari kepatuhan dan kesetiaan para wanita India adalah praktik ritual bernama Sati. Ritual ini bisa dibilang sangat mengerikan karena butuh pengorbanan besar yang tak lain adalah dirinya sendiri. Ya, Sati adalah ritual mengorbankan diri para istri ketika suaminya meninggal dunia. Caranya sendiri sangat ekstrem, yakni dengan melompat ke bara api kremasi suaminya.
Bagi kita mungkin agak konyol dan nekat ya, tapi kedudukan wanita Sati di masa India kuno sangatlah mulia bahkan setara dengan seorang pahlawan. Masih soal Sati, berikut adalah fakta-fakta yang perlu diketahui tentang ritual mengerikan tapi membanggakan itu.
Soal cinta dan kesetiaan, sepertinya kita memang harus belajar kepada orang-orang India, khususnya para wanitanya. Bagaimana tidak, komitmen mereka terhadap suami benar-benar luar biasa. Nggak hanya sangat menghormati pasangannya, tapi mereka juga begitu setia sampai mati, dalam arti yang sebenarnya.
Nggak hanya sebagai bukti kesetiaan, Sati juga merupakan cara pamungkas untuk menghindari lingkungan sosial yang menyudutkan. Tentu nggak semua orang itu baik, jadi ada saja yang akan mengatakan macam-macam. Entah suaminya meninggal karena si istri dan sebagainya.
Sati yang dilakukan oleh para istri selalu berbarengan dengan prosesi kremasi atau pembakaran jasad suaminya. Caranya sendiri macam-macam, tapi yang paling umum adalah dengan melompat pada bara api kremasinya. Dari sini kemudian si istri akan berdiam diri sampai api membuatnya meninggal dan menjadi abu.
Melakukan Sati nggak hanya akan diganjar dengan gelar sebagai istri yang sangat setia, tapi juga nama baik yang disematkan oleh masyarakat setempat. Jadi, mereka yang mati demi suaminya akan dianggap sebagai sosok luar biasa dan pantas jadi panutan.
Fakta ngeri lain soal Sati adalah ternyata nggak harus dilakukan oleh seorang istri. Ada kalanya Sati juga dipraktikkan oleh beberapa orang sekaligus, mulai dari istri, ibu, saudara wanita dan sebagainya. Bahkan seumpama si suami ini punya istri yang lain maka ia pun ikut dalam prosesi Sati.
Sati yang sangat ekstrem ini pada akhirnya sama sekali dilarang. Perintisnya adalah Inggris yang tatkala menjajah India begitu terkejut ketika tahu di negeri Hindustan tersebut ada yang semacam ini. Tapi meskipun dilarang, praktik Sati kadang masih bisa ditemui di masa sekarang. Alasan kenapa para wanita masih melakukan ini adalah tak lain karena rasa cinta yang begitu besar kepada suami.
Namanya juga penipu. Akan selalu ada cara untuk membuat korbannya tidak berkutik demi merampas harta…
Sunmori atau Sunday Morning Ride adalah salah satu hobi masyarakat Indonesia. Para pemilik kendaraan roda…
Makan Bergizi Gratis (MBG) nampaknya harus secepatnya melakukan penyempurnaan. Pasalnya, masih banyak ditemui beragam kasus…
Paus Fransiskus tutup usia pada hari Senin 21 April 2025. Berita yang cukup mengagetkan mengingat…
Sudah bukan rahasianya Donald Trump saja, seluruh dunia juga tahu kalau umat manusia sedang terancam…
Kasus pelecehan pasien yang melibatkan dokter saat ini marak menjadi buah bibir masyarakat. Kejadiannya nyaris…